1. Asumsi
Pengembangan multimedia pembelajaran ini didasarkan pada asumsi- asumsi sebagai berikut :
a. Banyak upaya dalam peningkatan kualitas guru-guru di Indonesia.
Salah satunya pemanfaatan komputer dalam pembelajaran, serta memenuhi ketersedian komputer di institusi pendidikan. Dengan dasar
asumsi ini guru mampu mengoperasikan komputer. b.
Kemajuan perkembangan teknologi komputer telah merambah di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Maka telah banyak peserta
didik mampu mengenal komputer baik perangkat lunak maupun keras. Maka diasumsikan peserta didik mampu menggunakan komputer.
c. Mata pelajaran Kemuhammadiyahan sebagai salah satu mata pelajaran
unggulan yang telah disesuaikan dengan visi dan misi Madrasah Mu‟allimin Muhammadiyah memiliki peranan penting dalam
keberhasilan belajar untuk mencetak kader persyarikatan. Untuk itu
diasumsikan institusi memiliki perhatian lebih pada mata pelajaran ini.
d. Pengembangan multimedia pembelajaran menggunakan berbagai unsur
baik berupa warna, suara, video, dsbnya. Maka diasumsikan akan memaksimalkan potensi indera dan dapat memunculkan motivasi, rasa
senang, dan mencapai target pembelajaran yang diharapkan. e.
Proses pengembangan multimedia pembelajaran didasarkan atas prosedur utama yang harus dilakukan dalam penelitian pengembangan,
dengan melakukan analisis kebutuhan dan produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk awal, validasi ahli, uji coba lapangan, revisi produk.
Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh hasil produk yang baik dalam menunjang proses pembelajaran.
2. Keterbatasan
Pengembangan multimedia
pembelajaran pada
mata pelajaran
Kemuhammadiyahan ini juga memiliki beberapa keterbatasan, yaitu : a.
Pengembangan ini disesuaikan pada kurikulum mata pelajaran Kemuhammadiyahan
tahun pendidikan
20092010. Maka,
pengembangan ini memiliki keterbatasan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi yang diberikan pada peserta didik kelas
IVII di Madrasah Mu‟allimin Muhammaiyah Yogyakarta yang telah disesuaikan dengan lembaga.
b. Karena keterbatasan kemampuan peneliti dalam pengembangan
multimedia dengan program macromedia flash dan berbagai program lainnya, maka pengembangan multimedia pembelajaran ini dibantu
oleh ahli program macromedia flash. c.
Upaya uji efektifitas dalam penelitian pengembangan ini dibatasi pada satu sekolah dan satu kelas saja.
d. Dalam setiap penelitian selalu terkait dengan waktu dan dana, tidak
sedikit biaya dan waktu yang harus digunakan dalam mencapai hasil terbaik dalam penelitian pengembangan. Maka dengan dengan
keterbatasan yang ada, penelitian pengembangan ini di sesuaikan dengan kemampuan waktu dan dana peneliti.
I. Definisi Istilah
Guna menghindari kesalahpahaman yang terjadi maka perlunya adanya
batasan-batasan istilah sebagai berikut :
1. Pengembangan
Pengembangan multimedia pembelajaran adalah suatu upaya mempersiapkan
dan merencanakan
secara seksama
dalam mengembangkan, memproduksi dan memvalidasi suatu program media.
2. Multimedia
Multimedia adalah kombinasi antara teks, grafik, audio, gambar gerak animasi dan video yang dapat digunakan sebagai dalam kegiatan
pembelajaran. 3.
Mata Pelajaran Kemuhammadiyahan Kemuhammadiyahan merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan pada siswa-siswa yang berada dalam naungan institusi pendidikan milik organisasi Islam Indonesia yakni Muhammadiyah. Mata
pelajaran ini diberikan pada salah satu sekolah calon kader Muhammadiyah di Madrasaha Mu‟allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Kelas I Tsanawiyah
Tsanawiyah merupakan jenjang pendidikan setingkat sekolah lanjutan pertama SLTP. Adapun yang terlibat dalam penelitian
pengembangan ini adalah siswa yang duduk di bangku kelas I atau yang lebih dikenal khalayak umum sebagai kelas VII di Madrasah Tsanawiyah
Mu‟allimin Muhammadiyah tahun pendidikan 20092010.
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Latar Belakang Lokasi Penelitian
Penelitian pengembangan multimedia pembelajaran ini dilakukan di Madrasah Mu‟allimin Muhammadiyah, yang beralamat di jalan Letjend. S.
Parman no. 68 Yogyakarta. Madrasah unggulan yang dikelola langsung oleh pimpinan pusat persyarikatan Muhammadiyah berdiri sejak tahun 1920 ini
mengusung slogan sebagai sekolah kader Muhammadiyah, telah mengalami
pasang surut perjalanan sejarah panjang dari masa ke masa.
Madrasah Mu‟allimin Muhammadiyah Yogyakarta terletak tepat di tengah-tengah antara Kampung Sindurejan, Kampung Patangpuluhan dan
Kampung Ketanggungan di kota Yogyakarta. Secara umum Madrasah ini telah memadai dengan berbagai fasilitas dan keunggulannya. Area Madrasah juga
terlihat asri dengan berbagai pepohonan yang menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan. Madrasah tersebut kini berdiri di atas 2,5 ha tanah di sepuluh
lokasi yang berdekatan satu dengan yang lainnya dengan 19 gedung permanen, berupa gedung pendidikan dan gedung-gedung penunjang lainnya yang terdiri dari
: Gedung baru 4 empat lantai, Masjid, Perpustakaan dengan koleksi total 35.528 eksemplar, 26 ruang kelas, 10 unit asrama siswa dengan kapasitas 1.200 siswa,
lengkap dengan berbagai laboratorium; mulai laboratorium Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer dan Bahasa, serta Keterampilan Elektronika, Aula
pertemuan, Poliklinik umum dan gigi, Rumah dinas direktur dan pamongbapak asrama, dapur asrama, dan koperasi madrasah
www.muallimin.org
.