f Kelompok tani yang lolos seleksi dan verifikasi oleh Tim Teknis diajukan
kepada Kepala Dinas KabbupatenKota yang membidangi tanaman pangan, untuk ditetapkan.
g Dinas kabupatenKota yang membidangi tanaman pangan membuat rekap
kelompok tani dan RDKK serta menyampaikankepada Kepala Dinas Provinsi yang membidangi tanaman pangan.
h Kepala Dinas Provinsi yang membidangi tanaman pangan merekapitulasi
kelompok tani penerima bantuan dari seluruh KabupatenKota di wilayahnya. i
Seluruh rekap kelompok tani dan RDKK per kabupaten, disampaikan oleh Kepala Dinas Provinsi yang membidangi tanaman pangan kepada Direktur
Jenderal Tanaman Pangan. Pada dasarnya pengadaan benih untuk petani disahakan secara swadaya
oleh para petanikelompok tani itu sendiri, namun dalam upaya meningkatkan produktivitas
nasional, menciptakan
ketahanan pangan,
dan upaya
pemerintahmembangun pertanian berkelanjutan ada alokasi bantuan benih dari pusat. Peraturan tersebut adalah salah satu pedoman dalam menyusun
permohonan bantuan benih untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 07PermentanSR.14022007
tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida.
Peraturan ini disusun atas amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan Dan Penggunaan Pestisida guna memberikan wewenang kepada daerah untuk mengeluarkan sertifikat penggunaan pestisida terbatas. Sertifikat
tentang tata cara pnggunaan pestisida terbatas ini dimaksudkan untuk menekan penyalahgunaan pestisida yang akan berakibat negatif terhadap makluk hidup dan
lingkungan di masa kini dan mendatang. Sertifikat penggunaan menurut Pasal 1 angka 22 Permentan ini adalah “surat keterangan yang dikeluarkan oleh Ketua
Komisi Pengawasan Pestisida PropinsiKabupatenKota atau pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa pemilik sertifikat telah mengetahui tata cara
penggunaan pestisida terbatas”. Sedangkan pestisida terbatas menurut Pasal 5 angka 5 adalah :
Pasal 5 4
Pestisida yang berdasarkan cara penggunaannya diklasifikasikan sebagai pestisida terbatas, adalah pestisida yang memiliki kriteria sebagai berikut:
a. formulasi pestisida korosif pada mata menyebabkan kerusakan tak
terkembalikan pada jaringan okular atau mengakibatkan pengerutan kornea atau iritasi sampai 7 tujuh hari atau lebih;
b. formulasi pestisida korosif terhadap kulit menyebabkan kerusakan
jaringan dalam dermis dan atau luka bekas atau mengakibatkan iritasi berat sampai 72 tujuh puluh dua jam atau lebih;
c. bila digunakan seperti tertera pada label, atau menurut praktek yang biasa
dilakukan, pestisida tersebut masih menyebabkan keracunan yang nyata secara subkronik, kronik atau tertunda bagi manusia sebagai akibat
pemaparan secara tunggal dan majemuk terhadap pestisida tersebut atau residunya; dan
d. termasuk dalam golongan bahan perusak lapisan ozon.
14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 42 Permentan SR.140 5 2007