Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sukoharjo Nomor 4 Tahun 1995

Pada konsideran peraturan bupati ini, disebutkan bahwa luas tanah pertanian yang dirubah ke non pertanian perlu diperketat dalam rangka swasembada pangan serta agar peruntukkan dan penggunaan tanah menjamin asas-asas kelestarian, keserasian, dan keseimbangan optimal pemanfaatan tanah. Keputusan bupati ini dibuat untuk mengatur penertiban perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian berdasarkan kondisi daerah di Sukoharjo sambil menunggu peraturan tentang tata ruan dan tata guna tanah dari pusat. Dapat dipahami, bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo telah berupaya melindungi lahan pertanian dengan asas kelestarian, keseimbangan, dan keserasian sebelum pemerintah mengeluarkan undang-undang penataan ruang dan undang-undang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan.

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sukoharjo Nomor 4 Tahun 1995

tentang Pembentukan Dan Pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air Dharma Tirta Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo. Peraturan daerah ini menyebutkan bahwa P3A Dharma Tirta merupakan perkumpulan yang bersifat sosial dengan maksud mendapatkan hasil guna pengelolaan air pada Jaringan Irigasi Tertier atau Jaringan Irigasi Pedesaan atau Jaringan Irigasi Pompa atau Jaringan Irigasi Kecil untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Pengertian Perkumpulan Petani Pemakai Air DHARMA TIRTA dalam Pasal 1 huruf f Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sukoharjo Nomor 4 Tahun 1995 tentang Pembentukan Dan Pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air Dharma Tirta Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo adalah “wadah perkumpulan dari petani atau kelompok petani yang mengelola air irigasi dalam suatu petakblok tersier atau Daerah Irigasi pada jaringan irigasi pedesaan atau Daerah Irigasi pada jaringan irigasi pompa atau Daerah Irigasi pada jaringan irigasi kecil di Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo”. Pembentukan P3A DHARMA TIRTA di Kabupaten Sukoharjo ditetapkan dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah setelah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga mendapat persetujuan dari Kepala DesaKelurahan dan Camat serta disahkaoleh Bupati Kepala Daerah. Untuk memperoleh status Badan Hukum, P3A DHARMA TIRTA membuat akte pendirian di hadapan notaris dan selanjutnya didaftarkan di Kepaniteraan Pengailan Negeri Setempat. Tugas P3A DHARMA TIRTA sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3 ayat 1 Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sukoharjo Nomor 4 Tahun 1995 tentang Pembentukan Dan Pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air Dharma Tirta Kabupaten Daerah Tingkat II Sukoharjo adalah sebagai berikut : Pasal 3 1 Tugas P3A DHARMA TIRTA adalah sebagai berikut : a. Mengelola air dan jaringan irigasi di Jaringan Tersier atau Jaringan Irigasi Pedesaan atau Jaringan Irigasi Pompa atau Jaringan Irigasi Kecil agar air irigasi dapat diusahakan untuk dimanfaatkan oleh para anggotanya secara tepat guna dan berhasilguna dalam memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dengan memperhatikan unsur pemerataan diantara sesama anggota; b. Membangun, merehabilitasi dan memelihara Jaringan Tersier atau Jaringan Irigasi Pedesaan atau Jaringan Irigasi Pompa atau Jaringan Irigasi Kecil yang pengurusannyasudah diserahkan kepada P3A DHARMA TIRTA sehingga jaringan irigasi tersebut dapat tetap terjaga kelangsungan fungsinya; c. Menentukan dan mengatur iuran dari para anggotanya yang berupa uang, hasil panen atau tenagauntuk membiayai kegiatan operasional dan pemeliharaan Jaringan Tersier atau Jaringan Irigasi Pedesaan atau Jaringan Irigasi Pompa atau Jaringan Irigasi Kecil dan usaha-usaha pengembangan perkumpulan sebagai suatu organisasi; d. Membimbing dan mengawasi para anggotanya agar memenuhi suatu perauran yang ada hubungannya dengan pembagian air yang dikeluarkan oleh Pemrintah Pusat, Pemerintah Daerah dan P3A DHARMA TIRTA; e. Menerima aset dari Pemerintah berupa jaringan Irigasi Pompa atau Jaringan Irigasi Kecil dan untuk dikelola secara bertanggung jawab. Pada prinsipnya lembaga P3A dibentuk untuk turut serta menjaga kelangsungankeberlanjutan fungsi sarana irigasi bersama pemerintah. Pada Pasal 32 ayat 1 peraturan daerah ini disebutkan mengenai salah satu syarat pembubaran P3A yaitu “ Pembubaran P3A DHARMA TIRTA hanya dapat dilakukan apabila lahan pertanian di daerah kerjanya beralih fungsi menjadi non pertanian atau sumber airnya tidak berfungsi lagi“. Syarat tersebut mengisyaratkan bahwa pembubaran P3A sangat sulit untuk dilakukan mengingat lahan pertanian yang ada saat ini sangat dilindungi untuk tidak dilakukan alih fungsi menjadi lahan non pertanian. Hal tersebut tentunya berdampak positif bagi pembangunan pertanian berkelanjutan.

11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2004 tentang