c. menjaga efektivitas, efisiensi, dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sistem
irigasi pada daerah irigasi yang dibangun oleh pemerintah desa. Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi juga
mengamanatkan pemerintah daerah untuk membentuk Komisi Irigasi. Oleh karena
amanat peraturan
tersebut, Pemerintah
Daerah Kabupaten
Sukoharjo mengeluarkan Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor : 6 Tahun 2007 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Irigasi Kabupaten Sukoharjo Dan Penyelenggaraan Koordinasi Daerah Irigasi.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya
Tanaman.
Pengertian pupuk menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya Tanaman adalah “bahan kimia atau
organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung”. Peraturan pemerintah ini lebih
mengkhususkan paa pengaturan mengenai pupuk an-organik. Pasal 2 peraturan pemerintah ini menjelaskan bahwa ruang lingkup pengaturan ini meliputi
pengadaan, peredaran, penggunaan, dan pengawasan pupuk an-organik. Peranan BupatiWalikota dalam kebijakan pemenuhan pupuk an-organik
sesuai dengan peraturan pemerintah ini adalah fungsi pengadaan dan pembinaan
yang tertuang dalam Pasal 4 dan Pasal 20 sebagai berikut :
Pasal 4 1
Perorangan atau badan hukum yang akan memproduksi pupuk an-organik harus terlebih dahulu mendapat izin dari Bupati atau Walikota setempat.
2 Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara pemberian izin
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, diatur oleh Bupati atau Walikota dengan memperhatikan pedoman teknis atau standar teknis yang ditetapkan
oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
Pasal 20 1
Pengawasan pupuk an-organik dilakukan sebagai berikut : a. pada tingkat rekayasa formula menjadi kewenangan Menteri;
b. pada tingkat pengadaan, baik produksi dalam negeri maupun pemasukanimpor, peredaran, dan penggunaan menjadi kewenangan
Bupati atau Walikota setempat.
2 Pengawasan atas pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk an-organik
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi.
Penggunaan pupuk dalam peraturan pemerintah ini diatur dalam Pasal 16 ayat 1 yaitu ”Jenis dan penggunaan pupuk an-organik dilakukan dengan
memperhatikan kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan”. Berdasarkan bunyi pasal tersebut, dapat dipahami bahwa peraturan pemerintah ini telah
berupaya untuk mengatur penggunaan pupuk yang sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutan yaitu memperhatikan kesehatan masyarakat dan
kelestarian lingkungan.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2001 tentang Alat dan Mesin