Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 52PermentanSR.12072007

a Merupakan wilayah yang memiliki luas lahan sawah cukup luas; dan b Produktivitas cukup besar. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang dalam raperda ini mencakup empat hal yang termakub dalam Pasal 48 yang berbunyi “Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan melalui penetapan peraturan zonasi, perijinan, pemberian insentif dan dis-insentif, serta pengenaan sanksi”. Selanjutnya mengenai ketentuan peraturan zonasi pada kawasan lahan pertanian basah terdapat dalam Pasal 58 ayat 3 sebagai berikut. Pasal 58 3 Ketentuan zonasi pada kawasan peruntukan pertanian lahan basah sawah adalah sebagai berikut : a. Pemantapan lahan sawah yang beririgasi teknis di seluruh kecamatan; b. Peningkatan produktivitas pertanian lahan basah; c. Pengembangan pertanian yang berbentuk kelompok tani; d. Pengembangan agrowisata pada daerah yang sesuai; e. Pengembangan kegiatan agroindustri; f. Pemeliharaan dan peningkatan prasarana pengairan pada lahan-lahan sawah yang sebagian telah beralih fungsi; serta g. Mencegah dan membatasi alih fungsi lahan pertanian sawah produktif untuk kegiatan budidaya lainnya. Pada prinsipnya rancangan peraturan daerah ini telah mengakomodasi beberapa peraturan perundnag-undangan baru terkait penataan ruang dan perlindungan lahan pertanian untuk mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 52PermentanSR.12072007

tentang Perubahan Kedua Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23PermentanSR.12022007 juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34PermentanSR.12032007 tentang Pedoman Umum Peningkatan Produktivitas dan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Melalui Bantuan Benih Tahun 2007. Alur kebijakan pelaksanaan pengadaan benih bantuan oleh BupatiWalikota berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 04PermentanKP.34012007 tentang Penugasan Kepada BupatiWalikota Dalam Pengelolaan Dan tanggung Jawab Dan Tugas Pembantuan KabupatenKota Tahun Anggaran 2007 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23PermentanSR.12022007 juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 34PermentanSR.12032007 tentang Pedoman Umum Peningkatan Produktivitas dan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Melalui Bantuan Benih Tahun 2007 yang kemudian mengalami beberapa perubahan hingga dikeluarkannya Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 52PermentanSR.12072007 tentang Perubahan Kedua Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23PermentanSR.12022007 juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34PermentanSR.12032007 tentang Pedoman Umum Peningkatan Produktivitas dan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Melalui Bantuan Benih Tahun 2007. Peraturan tersebut menjelaskan mengenai alur permohonan bantuan bibit oleh kelompok tani yaitu sebagai berikut Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23PermentanSR.12022007 tentang Pedoman Umum Peningkatan Produktivitas dan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Melalui Bantuan Benih Tahun 2007 : a Dinas melakukan sosialisasi program bantuan benih dan kelompok tani mengajukan permohonan bantuan, disertai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok RDKK. b RDKK yang disusun oleh kelompok tani harus ditanda-tangani oleh ketua kelompok tani dan diketuai oleh Kepala Desa serta disetujui Mantri TaniKCDPPL setempat. c Selanjutnya RDKK dari setiap Desa direkap oleh PenyuluhPetugas Pertanian setempat dan dilampirkan ke kecamatan selanjutnya disampaikan ke Dinas KabupatenKota yang membidangi tanaman pangan. d Dinas KabupatenKota yang membidangi tanaman pangan memberdayakan Tim Teknis yang ada atau membentuk Tim Teknis baru melakukan seleksi dan verifikasi terhadap keberadaan Kelompok Tani serta keberadaan data dan isian yang tertuang dalam RDKK. e Tim Teknis KabupatenKota selanjutnya melakukan seleksi dan verifikasi terhadap kelompok tani dan RDKK. f Kelompok tani yang lolos seleksi dan verifikasi oleh Tim Teknis diajukan kepada Kepala Dinas KabbupatenKota yang membidangi tanaman pangan, untuk ditetapkan. g Dinas kabupatenKota yang membidangi tanaman pangan membuat rekap kelompok tani dan RDKK serta menyampaikankepada Kepala Dinas Provinsi yang membidangi tanaman pangan. h Kepala Dinas Provinsi yang membidangi tanaman pangan merekapitulasi kelompok tani penerima bantuan dari seluruh KabupatenKota di wilayahnya. i Seluruh rekap kelompok tani dan RDKK per kabupaten, disampaikan oleh Kepala Dinas Provinsi yang membidangi tanaman pangan kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Pada dasarnya pengadaan benih untuk petani disahakan secara swadaya oleh para petanikelompok tani itu sendiri, namun dalam upaya meningkatkan produktivitas nasional, menciptakan ketahanan pangan, dan upaya pemerintahmembangun pertanian berkelanjutan ada alokasi bantuan benih dari pusat. Peraturan tersebut adalah salah satu pedoman dalam menyusun permohonan bantuan benih untuk mendukung pertanian berkelanjutan.

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 07PermentanSR.14022007