Sarana dan Prasarana yang harus ada di Puskesmas Satelit Puskesmas Batang Pane II Bahan-bahan laboratorium TB: Batang Pane I Batang Pane II

Tabel checklist mengenai sarana dan prasarana yang diperlukan dalam program penanggulangan TB paru.

1. Sarana dan Prasarana yang harus ada di Puskesmas Satelit Puskesmas Batang Pane II

No. Sarana dan Prasarana Ada Tidak Ada Keterangan

a. Sarana dan Prasarana habis pakai

1. Bahan-bahan laboratorium TB:

pot dahak, kaca sediaan, lidi 2. Obat Anti Tuberkulosis 3. Formulir pencatatan dan pelaporan TB : TB.01 sd TB.13

b. Sarana dan prasarana tidak habis pakai

1. Alat-alat laboratorium TB: kotak penyimpanan kaca sediaan box slide, lemarirak penyimpanan OAT, lampu spiritusBunsen 2. Barang cetakan lainnya: buku pedoman, buku petunjuk teknis, leaflet, brosur, poster, dll. Universitas Sumatera Utara 2. Sarana dan Prasarana yang harus ada di Puskesmas Rujukan Mikroskopis Puskesmas Hutaimbaru Sumber: Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Tahun 2014 No. Sarana dan Prasarana Ada Tidak Ada Keterangan

a. Sarana dan Prasarana habis pakai:

1. Bahan-bahan laboratorium TB: reagensia, pot dahak, kaca sediaan, oli emersi, ether alcohol, tisu, sarung tangan, lysol, lidi, kertas saring, kertas lensa 2. Obat Anti Tuberkulosis 3. Formulir pencatatan dan pelaporan TB: TB.01 sd TB.13

b. Sarana dan prasarana tidak habis pakai:

1. Alat-alat laboratorium TB:

mikroskop binokuler, ose, lampu spiritusbunsen, rak pengering kaca sediaan slide, kotak penyimpanan kaca sediaan box slide, safety cabinet, dan lemarirak penyimpanan OAT 2. Barang cetakan lainnya: buku pedoman, buku petunjuk teknis, leaflet, brosur, poster, dll. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Abidin, Said Zainal. 2004. Kebijakan Publik Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah Aditama, Tjandra Yoga. 2002. Tuberkulosis: Diagnosis, Terapi dan Masalahnya Ed. 4. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia IDI. Amiruddin R. 2006. Faktor Keberhasilan Konversi Pada Penderita TB Paru di Puskesmas Jongaya Tahun 2006. Laporan Penelitian. Makassar: FKM Unhas. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta . 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2013. Gunung Tua. . 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2014. Gunung Tua. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013. Medan. . 2015. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014. Medan. Firdaufan; Santoso; Hartanto, Rifai; Hendratno; Sumardiyono; Sutisna, Endang; Syahril, mohammad. 2009. Evaluasi Program Pengendalian Tuberkulosis dengan Strategi DOTS di Eks Kerasidenan Surakarta. Jurnal Kedokteran Indonesia. Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM press. Junaidi, P. 2005. Kualitas Tenaga Mikroskopis untuk Program Directly Observer Treatment Short-Course-Therapy DOTS di Puskesmas. Universa Medica. Volume 24, No 2. Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta . 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta Universitas Sumatera Utara . 2014. Modul Pelatihan Pemeriksaan Dahak Mikroskopis TB. Jakarta . 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta Muninjaya, A.A. Gede. 2011. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Nasution, Wilda Zulihartika. 2015. Implementasi Program Penanggulangan TB Paru di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2015. Skripsi, FKM USU. Medan. Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan seni Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan Menteri Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat kesehatan Masyarakat. Jakarta. . 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 82 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Penyakit Menular. Jakarta. Rab, Tabrani. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Trans Info Media. Saryono; Anggraeni, Mekar Dwi. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RB. Bandung: Alfabeta. Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2003. Implementasi Kebijakan Publik: Transformasi Pikiran George Edwards . Yogyakarta: Lukman Offset. Tuharea, Rosmila; Anneke Suparwati Ayun Sriatmi. 2014. Analisis Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Implementasi penemuan pasien TB paru dalam Program Penanggulangan TB di Puskesmas Kota Semarang. Semarang: FKM Universitas Diponegoro. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia vol. 02 02 170. WHO. 2015. Global Tuberkulosis Report 2015. Prancis: WHO Press. Widodo, Joko. 2011. Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayu Media. Universitas Sumatera Utara Zubaidah, Tien. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Angka Kesembuhan TB di Kabupaten Banjar tahun 2013. Kalimantan Selatan: Poltekes Kementrian Kesehatan. Jurnal Buski vol.4 4 192- 199. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap informan agar diketahui secara jelas dan lebih mendalam tentang pelaksanaan program penanggulangan TB paru di Puskesmas Batang Pane II Kabupaten Padang Lawas Utara. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif Saryono dan Anggraeni, 2010.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Batang Pane II Kecamatan Padang Bolak karena berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2015 diketahui bahwa angka kesembuhan dan angka keberhasilan pengobatan TB Paru yang telah dicapai Puskesmas Batang Pane II masih rendah yaitu sebesar 16,67, sedangkan target angka keberhasilan pengobatan secara nasional sebesar 88.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. 51 Universitas Sumatera Utara

3.3 Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini yaitu: a. Pegawai bidang seksi pengendalian dan pemberantasan penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara b. Kepala Puskesmas Batang Pane II c. Petugas TB Paru Puskesmas Batang Pane II d. Petugas analisis Puskesmas Hutaimbaru Puskesmas Rujukan Mikroskopis e. Penderita TB Paru di wilayah kerja Puskemas Batang Pane II f. PMO keluarga penderita TB Paru di wilayah kerja Puskemas Batang Pane II g. Penderita TB Paru yang sembuh yang telah berobat di Puskemas Batang Pane II

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam indepth interview kepada informan. Menurut Hamidi 2010 teknik wawancara interview dipilih jika peneliti yang menginginkan data berupa cerita rinci dan bahasa hasil konstruksi dari para responden, misalnya tentang pengetahuan, pengalaman, pendapat atau pandangan hidup. Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara, Puskesmas Batang Pane II dan hasil penelitian yang berhubungan dengan implementasi program penanggulangan TB paru.

3.5 Instrumen Pengambilan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, alat perekam suara voice recorder, pedoman wawancara dan tabel checklist.

3.6 Triangulasi

Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut Saryono dan Anggraeni, 2010. Untuk menjaga validitas data maka dilakukan dengan triangulasi sumber yang berarti mendapatkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama, yakni dengan memilih informan yang dianggap dapat memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan Sugiyono, 2012.

3.7 Metode Analisa Data

Data yang telah terkumpul dianalisis secara manual, yaitu dengan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk tabel hasil wawancara mendalam, kemudian meringkasnya dalam bentuk matriks yang disusun sesuai jawaban informan. Ringkasan ini kemudian diuraikan kembali dalam bentuk narasi dan melakukan penyimpulan terhadap analisa yang telah didapat secara menyeluruh Hamidi, 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Geografi

Puskesmas Batang Pane II terletak di Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara. Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Batang Pane II mempunyai luas wilayah 204 km². Wilayah Puskesmas Batang Pane II mempunyai batas sebagai berikut: - Sebelah utara berbatasan dengan Desa Mompang Kecamatan Halongonan - Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Barumun Tengah - Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Halongonan - Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Selatan

4.1.2 Demografi

Berdasarkan Profil Puskesmas Batang Pane II tahun 2014, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Batang Pane II adalah sebesar 19.231 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 4885 KK dan sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Batang Pane II memiliki mata pencaharian sebagai buruh perkebunan 82, PNS 10 dan pedagang 8. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut. 54 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Pane II Tahun 2014 Sumber: Profil Puskesmas Batang Pane II tahun 2014 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Pane II Tahun 2014 No. Kelompok Umur Tahun Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan 1. – 4 1.214 1.037 2.251 2. 5 – 9 1.004 1.111 2.115 3. 10 – 14 828 856 1.684 4. 15 – 19 696 683 1.379 5. 20 – 24 667 761 1.428 6. 25 – 29 673 809 1.428 7. 30 – 34 723 801 1.524 8. 35 – 39 632 857 1.489 9. 40 – 44 708 649 1.357 10. 45 – 49 623 654 1.277 11. 50 – 54 618 428 1.046 12. 55 – 59 600 341 941 13. 60 – 64 273 191 464 14. 65 – 69 157 166 323 15. 70 – 74 131 140 271 16. 75+ 115 85 200 Jumlah 9.662 9.569 19.231 Sumber: Profil Puskesmas Batang Pane II tahun 2014

4.1.3 Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Batang Pane II yaitu sebanyak 63 orang. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut. No. Desa Jumlah KK Jumlah penduduk

1. Batang Pane I

612 2141

2. Batang Pane II

609 2130 3. Batang Pane III 707 2544 4. Bolatan 151 693 5. Gunung Manaon 3 23 97

6. Huta Baru Nangka