Huta Baru Nangka Rondaman Situmbaga Bidan Perawat Tenaga Gizi Komitmen Politis

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Pane II Tahun 2014 Sumber: Profil Puskesmas Batang Pane II tahun 2014 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Pane II Tahun 2014 No. Kelompok Umur Tahun Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan 1. – 4 1.214 1.037 2.251 2. 5 – 9 1.004 1.111 2.115 3. 10 – 14 828 856 1.684 4. 15 – 19 696 683 1.379 5. 20 – 24 667 761 1.428 6. 25 – 29 673 809 1.428 7. 30 – 34 723 801 1.524 8. 35 – 39 632 857 1.489 9. 40 – 44 708 649 1.357 10. 45 – 49 623 654 1.277 11. 50 – 54 618 428 1.046 12. 55 – 59 600 341 941 13. 60 – 64 273 191 464 14. 65 – 69 157 166 323 15. 70 – 74 131 140 271 16. 75+ 115 85 200 Jumlah 9.662 9.569 19.231 Sumber: Profil Puskesmas Batang Pane II tahun 2014

4.1.3 Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Batang Pane II yaitu sebanyak 63 orang. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut. No. Desa Jumlah KK Jumlah penduduk

1. Batang Pane I

612 2141

2. Batang Pane II

609 2130 3. Batang Pane III 707 2544 4. Bolatan 151 693 5. Gunung Manaon 3 23 97

6. Huta Baru Nangka

395 1619

7. Rondaman

236 1189 8. Siancimun 664 2524 9. Sihopuk Baru 974 3896 10. Sihopuk Lama 109 432

11. Situmbaga

405 1966 Jumlah 4885 19231 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Data Tenaga Kesehatan di Puskesmas Batang Pane II Tahun 2014 No. Tenaga Kesehatan Jumlah 1. Dokter Umum 1 2. Dokter Gigi 1

3. Bidan

47

4. Perawat

8 5. Tenaga Kefarmasian 1 6. Tenaga Kesehatan Masyarakat 2 7. Tenaga Sanitasi 2

8. Tenaga Gizi

1 Sumber: Profil Puskesmas Batang Pane II tahun 2014

4.1.4 Sarana Pelayanan Kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Batang Pane II terdiri dari : 1 Puskesmas Induk, 2 Puskesmas Pembantu, 13 Posyandu, 1 Poskesdes, dan 1 Polindes. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Data Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Pane II Tahun 2014 No. Sarana Kesehatan Jumlah 1. Puskesmas 1 2. Puskesmas Pembantu 2 3. Posyandu 13 4. Poskesdes 1

5. Polindes

1 Sumber: Profil Puskesmas Batang Pane II tahun 2014

4.2 Karakteristik Informan

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara terhadap informan yang dijadikan narasumber penelitian. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 7 orang. Adapun informan tersebut yaitu: 1 orang staf bidang PMK Penanggulangan Masalah kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara, 1 orang Kepala Puskesmas Batang Pane II, 1 orang pemegang program TB paru Puskesmas Batang Pane II, 1 orang petugas analis Universitas Sumatera Utara laboratorium Puskesmas Hutaimbaru sebagai Puskesmas Rujukan Mikroskopis PRM, 1 orang pasien TB paru yang berobat ke Puskesmas Batang Pane II, 1 orang Pengawas Menelan Obat PMO dan 1 orang pasien TB paru yang sembuh yang telah berobat ke Puskesmas Batang Pane II. Adapun karakteristik informan berdasarkan hasil penelitian dapat terlihat pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Karakteristik Informan No. Informan Jenis kelamin Umur tahun Pendidikan Jabatan 1. Samsul Bahri Siregar Laki-laki 29 D3 Staf bidang PMK Penanggulangan Masalah Kesehatan 2. Ganti Paruntungan Laki-laki 34 S1 Kepala Puskesmas 3. Nur Azizah Dalimunthe Perempuan 35 D3 Petugas TB paru 4. Lenni Sartika Siregar Perempuan 36 D3 Petugas Analis Laboratorium 5. Bapak Sibarani Laki-laki 41 SMP Penderita TB paru

6. Santi

Perempuan 20 SMA Pengawas Menelan Obat PMO 7. Maslia Perempuan 43 SMA Penderita TB paru yang sembuh

4.3 Analisis Komponen Input

1. Komitmen Politis

Komitmen politis dilihat dari ketersediaan dana, pelatihan petugas TB paru, ketersediaan OAT dan kerjasama lintas sektor. Dari sisi ketersediaan dana, komitmen politis belum memadai dari pemerintah daerah. Dari sisi pelatihan petugas dan ketersediaan OAT, komitmen politis untuk program TB paru sudah Universitas Sumatera Utara baik. Sedangkan dari sisi ketersediaan dana dan kerjasama lintas sektor, komitmen politis untuk TB paru masih kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan mengenai komitmen politis yang berkaitan dengan program TB paru di Puskesmas Batang Pane II belum memadai dari pemerintah daerah. Hal ini dapat dilihat dari minimnya dana dari APBD untuk program TB paru dan belum adanya kerjasama lintas sektor yang dilakukan untuk menanggulangi masalah TB paru. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Matriks Pernyataan Informan mengenai Komitmen Politis dalam Program Penanggulangan TB paru di Puskesmas Batang Pane II Informan Pernyataan Informan 1 Dinas Kesehatan a. mengenai pentingnya program TB paru Sangat jelas, karena TB paru itu kan masuk MDG’s dan sekarang SDG’s namanya Dan TB paru itu kan penyakit menular. Penularannya pun mudah hanya melalui droplet kan. b. mengenai dana Itulah, kalau dulu kan ada Global Fund namanya, kalau sekarang itu sudah di stop. Sekarang Global Fund itu hanya menyumbangkan obat aja. Jadi inilah kami sekarang masih lagi proses dukungan dari kadis agar dimasukkan dalam APBD. Soalnya dari Global Fund sudah berhenti. c. mengenai pelatihan petugas TB paru Pada tahun 2016, pelatihannya di lakukan di triwulan ketiga di Dinas Kesehatan Kabupaten dari bidang SDM ya. d. mengenai kerjasama lintas sektor Kalau sampai sekarang belum ada kerjasama lintas sektor . Soalnya itu biasanya kan kerjasama dengan LSM. Untuk daerah medan ada Aisyiyah, kalau di Paluta ini belum dapat LSM yang cocok untuk program TB ini. e. mengenai ketersediaan OAT di Puskesmas Ya, selalu tersedia di puskesmas. Nggak pernah nggak ada, soalnya itu dari Global Fund kan. Informan 2 Kepala Kalau komitmen politis, ya secara politis kan kebijakan anggaran lah itu kan. Cukup bagus karena anggaran Universitas Sumatera Utara Puskesmas untuk TB paru itu ditampung dari kegiatan BOK namanya, tinggilah komitmen politisnya. Dana yang tersedia mencukupi. b. mengenai sumber dana Sumber dana dari APBN namanya DAK non fisik untuk pengambilan suspek ada, untuk fiksasi ada, untuk pengantaran dari puskesmas Batang pane II ke PRM ada, BOK dari APBN itu. c. mengenai pelatihan petugas Untuk petugas TB sudah pernah ikut pelatihan. Bahkan kalau untuk refresh semacam penyegaran setiap tahun itu ada di Dinkes Kabupaten sama dokternya juga dilatih. d. mengenai kerjasama lintas sektor Selama ini kan kita libatkan juga bidan desa untuk pelacakansweeping terhadap suspek TB paru. Informan 3 Petugas TB a. mengenai sumber dana Kalau sekarang sumber dananya itu dari dana BOK dan yang ngasih kapus sendiri dari dana BOK. Kalau tahun 2015, kita yang harus ngambil dananya ke dinas b. mengenai pelatihan Sudah pernah di Dinkes Kabupaten, tapi kalau ke Medan belum pernah. Pelatihannya mengenai pengisian form TB dan pemberian obatnya. c. mengenai ketersediaan OAT Kalau obatnya selalu ada di puskesmas. Kalau kira-kira tinggal 5 paket lagi kita buat lembar permintaan obat ke dinas baru kita ambil obatnya ke dinas. d. mengenai kerjasama lintas sektor Belum ada dilakukan. Informan 4 Petugas Analis Lab Sudah. Di Dinkes kabupaten pernah, di Dinkes provinsi pun sudah pernah. Informan 5 Pasien TB paru Iya gratis, obatnya pun selalu ada di puskesmas. Informan 7 Pasien TB paru yang sembuh Kalau obatnya selalu ada di puskesmas. Alhamdulillah gratis nak, cuman kita kasih juga lah obat capek dia bidan desa ngambil obat kita. Universitas Sumatera Utara

2. Tenaga Kesehatan