Pengobatan Pemantauan dan Hasil Pengobatan

3. Pengobatan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan tentang pengobatan diketahui bahwa pengobatan yang dijalani pasien TB paru selama 6 bulan dan ditunjuk seorang PMO dengan tujuan agar pasien TB paru rutin meminum obat dan OAT tersebut gratis. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.12 berikut. Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan tentang Pengobatan dalam Program Penanggulangan TB paru di Puskesmas Batang Pane II Informan Pernyataan Informan 2 Kepala Puskesmas Pengobatannya itu kan selama 6 bulan. Karena waktu yang cukup lama, selama 6 bulan itu kan ada juga pasien itu yang malas, jenuh, lupa dia minum 1 hari atau satu minggu dia sudah dianggap gagal kan. Jadi, dia sudah resisten dengan obat yang kita berikan kan. Terkait upaya dari puskesmas untuk hal tersebut yaitu sekarang kita galakkan kan namanya PMO, itu adalah pengawas minum obatnya. Jadi, disamping kita memberikan informasikonseling, kita juga melakukan pemeriksaan apakah si penderita ini sudah meminum obatnya sesuai dengan protapnya. Nah, yang kedua kan kita perlu konseling karena si penderita ini kadang tidak tahu bahwa, misalnya dia membuang dahak sembarangan, sementara kan ada keluarganya. Ini kan kita khawatirkan menularkan ke yang lain karena kan 1 orang BTA positif secara teorinya itukan diduga bisa menularkan kepada 10 orang yang terpapar. Jadi itulah upaya yang kita lakukan, disamping PMO, konseling, ya kunjungan rumah lah istilahnya. Informan 3 Petugas TB Pengobatannya itu kan selama 6 bulan. Kita tunjuk lah PMO yang mengawasi agar dia patuh meminum obatnya. Baru dua bulan pertama setelah pengobatan, dikumpul lagi dahaknya dikirim lagi ke Puskesmas Hutaimbaru untuk memantau kemajuan pengobatannya. Soal obat TB, selalu tersedia di puskesmas. Ada juga pasien yang nggak datang ngambil obat. Universitas Sumatera Utara

4. Pemantauan dan Hasil Pengobatan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan tentang pemantauan kemajuan berobat diketahui bahwa 1 informan mengatakan adanya pemantauan terhadap kemajuan pengobatan. Berbeda dengan yang dikatakan oleh 2 informan lain yaitu tidak adanya dilakukan pemantauan terhadap kemajuan pengobatan yang dijalani. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.13 berikut. Bidan desanya kita suruh nanya apa mau berobat lagi atau nggak kan gitu. Kalau udah dua kali kita nyuruh dia datang tapi nggak mau ya biar aja. Dia nggak mau sembuh iya kan, kita ingin dia sembuh. Tapi kita dorong jugalah dia biar berobat. Kita kasih tahu kalau penyakitnya itu bisa menular ke orang lain. Informan 5 Pasien TB paru Obatnya itu gratis. Pertama dikasih obatnya yang warna merah itu. Itu diminum setiap hari, tapi kalau yang kuning itu nggak tiap hari, cuma 3 kali seminggu. Udah mendingan lah nak. Informan 6 PMO Iya ka. Dijelaskan kaka itu mengenai penyakit bapak ini. Di suruh kaka itu biar aku ingatkan bapak biar teratur minum obatnya biar sembuh. Informan 7 Pasien TB paru yang sembuh Alhamdulillah obatnya gratis nak. 6 bulan yang berobat itu nak. Pertama kali berobat, pil yang warna merah. Itu jangka 2 bulan. Baru siap itu, baru pil yang kuning itu makannya 3 kali seminggu. Obatnya dimakan sebelum makan nak. Pas ibu bangun tidur, langsung makan obatnya biar nggak lupa nak. Baru sering juga diingatkan sama adekmu anak ibu yang kedua untuk mengingatkan minum obat. Dijelaskan bidannya juga sama ibu kalau minum obatnya harus rutin, kalau lupa sekali saja, harus diuang dari awal pengobatannya itu. Kata bidannya gitu nak. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan tentang Pemantauan dan Hasil Pengobatan dalam Program Penanggulangan TB paru di Puskesmas Batang Pane II

5. Penyuluhan