36
No Formula
Pengamatan setelah Selesai
dibuat 1 minggu
4 minggu 8 minggu
12 minggu X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z
1 F0
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 2
F1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
3 F2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 4
F3 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Keterangan : F0
: Blanko krim avobenzone 3+ OMC 7,5 F1
: Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 1 + avobenzone 3+ OMC 7,5 F2
: Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 3 + avobenzone 3+ OMC 7,5 F3
: Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 5 + avobenzone 3+ OMC 7,5 X
: Perubahan warna Y
: Perubahan bau Z
: Pecahnya emulsi -
: Tidak ada perubahan √
: Terjadi perubahan
4.3 Uji Iritasi Kulit Terhadap Sukarelawan
Salah satu cara untuk menghindari terjadinya reaksi iritasi yang disebabkan oleh penggunaan kosmetik adalah dengan mengoleskan kosmetik di
lengan bawah bagian dalam selama 2 hari berturut-turut Wasitaatmadja, 1997. Berdasarkan hasil uji iritasi terhadap sukarelawan yang dilakukan terhadap
formula F3 dengan konsentrasi ekstrak etanol beras ketan hitam yang tertinggi yaitu 5. Hasil uji iritasi menunjukkan tidak terlihat adanya reaksi iritasi seperti
eritema dan edema pada kulit. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa formula F0, F1, F2 dan F3 juga tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Hasil uji iritasi
terhadap kulit sukarelawan dapat dilihat pada Tabel 4.4
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 4.4 Data hasil uji iritasi krim tabir surya terhadap kulit sukarelawan
Formula Sukarelawan
Reaksi 24 jam
48 jam Kulit
Kulit
F3 ekstrak etanol
beras ketan hitam 5
1 Eritema
Edema 2
Eritema Edema
3 Eritema
Edema 4
Eritema Edema
5 Eritema
Edema 6
Eritema Edema
Keterangan : Eritema
Tidak eritema Sangat sedikit eritema
1 Sedikit eritema
2 Eritema sedang
3 Eritema sangat parah
4 Edema
Tidak edema Sangat sedikit edema
1 Sedikit edema
2 Edema sedang
3 Edema sangat parah
4 Barel, dkk., 2001
4.4 Penentuan Nilai SPF Sediaan
Penentuan nilai Sun Protection Factor SPF dilakukan secara in vitro dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pengulangan sebanyak
lima kali pada panjang gelombang 290-400 nm. Menurut Ditjen POM 1985, sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 290-400 nm dapat menyebabkan
sengatan surya dan perubahan warna kulit.
Universitas Sumatera Utara
38
Metode yang digunakan untuk menentukan nilai SPF sediaan pada penelitian ini menggunakan metode yang dikembangkan oleh Mansur 1986,
nilai SPF ditentukan pada panjang gelombang 290-320 nm dengan interval 5 nm karena panjang gelombang tersebut menyebabkan sengatan surya akibat dari UV-
B sedangkan panjang gelombang 320-400 nm dengan interval 10 nm karena panjang gelombang tersebut tidak menyebabkan sengatan hanya melihat ada
tidaknya serapan sediaan pada daerah UV-A. Perhitungan nilai SPF dan spektrum serapan dari masing-masing sediaan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 47.
Tabel 4.5 Data nilai SPF sediaan krim tabir surya
No Formula
Nilai Sun Protection Factor SPF Rata-rata
I II
III IV
V 1
F0 17,46
17,54 17,44
17,50 17,48
17,49 2
F1 18,63
18,64 18,62
18,64 18,67
18,64 3
F2 20,70
20,67 20,73
21,02 20,81
20,79 4
F3 22,70
22,70 22,88
22,51 22,51
22,66
Keterangan : F0
: Blanko krim avobenzone 3+ OMC 7,5 F1
: Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 1 + avobenzone 3+ OMC 7,5 F2
: Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 3 + avobenzone 3+ OMC 7,5 F3
: Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 5 + avobenzone 3+ OMC 7,5 Berdasarkan hasil uji penentuan nilai SPF dari masing-masing sediaan,
dapat dilihat bahwa pada Tabel 4.5, menunjukkan bahwa penambahan ekstrak etanol beras ketan hitam dapat meningkatkan nilai SPF krim tabir surya.
Peningkatan nilai SPF berbeda antara formula yang satu dengan yang lainnya, dimana nilai SPF semakin meningkat dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak
etanol beras ketan hitam.
Universitas Sumatera Utara
39
Hasil penentuan nilai sun protection factor SPF juga dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar 4.1 Diagram hasil penentuan nilai sun protection factor SPF
Efektivitas oktil metoksisinamat dan avobenzone yang bersifat sebagai bahan pelindung dari sinar matahari akan semakin menurun karena mengalami
degradasi. Semakin lama waktu penyinaran, maka zat- zat yang terdegradasi tersebut akan semakin meningkat sehingga tidak dapat lagi secara optimal
melindungi kulit. Semakin kecilnya kadar oktil metoksisinamat dan avobenzone maka kemampuan untuk menyerap cahaya matahari menjadi menurun dan
semakin besar energi matahari yang dapat diteruskan ke permukaan kulit. Akibatnya kulit menjadi lebih mudah mengalami eritema karena paparan cahaya
matahari Sugihartini, dkk., 2006. Beras ketan hitam diketahui memiliki pigmen antosianin. Antosianin
adalah senyawa fenolik kelompok flavonoid dan berfungsi sebagai antioksidan. Flavonoid melindungi tanaman dari radiasi UV dengan meredam UV yang
dihasikan oleh Reaction Oxygen Spesies ROS. Penambahan ekstrak etanol beras ketan hitam dapat menstabilkan UV filter dari avobenzone dan oktil
17,49 18,64
20,79 22,66
5 10
15 20
25
F0 F1
F2 F3
N ilai
S P
F
Formula
Universitas Sumatera Utara
40
metoksisinamat sehingga efektifitas penyerapannya meningkat. Hal ini dikarenakan flavonoid dapat meredamradikalyang diinduksi oleh UV
sertamemberikanefek perlindunganterhadap radiasi UVdengan bertindakmenyerap sinar UV Raimundo, dkk., 2013. Selain itu, flavonoid mempunyai 3 efek
perlindungan yang berbeda termasuk penyerapan UV, langsung atau tidak langsung bersifat sebagai antioksidan, dan mengubah energi Saewan dan
Jimtaisong, 2013. Kandungan flavonoid dan antioksidan yang tinggi pada beras ketan hitam
yang diekstraksi dengan cara maserasi telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang sangat baik Lestari, 2013, yang ditunjukkan dengan nilai IC
50
sebesar 23,32 µgml. Penggunaan antioksidan pada sediaan tabir surya dapat meningkatkan aktivitas fotoprotektif dan dapat mencegah berbagai penyakit yang
ditimbulkan oleh radiasi sinar UV Bonina, dkk., 1996. Berdasarkan beberapa penelitian menunjukan bahwa antioksidan yang dioleskan dapat membantu
melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, bila antioksidan dikombinasikan dengan tabir surya akan menjadi sangat efektif dan merupakan
tambahan perlindungan tabir surya yang terformulasi dengan baik Agustin, dkk., 2013.
Efektivitas sediaan tabir surya dapat dikategorikan berdasarkan nilai SPF yang diberikan sebagai faktor perlindungan terhadap sinar matahari. Menurut
Wasitaatmadja 1997, adalah sebagai berikut: 1.
Minimal, bila SPF antara 2-4 2.
Sedang, bila SPF antara 4-6 3.
Ekstra, bila SPF antara 6-8
Universitas Sumatera Utara
41
4. Maksimal, bila SPF antara 8-15
5. Ultra, bila SPF lebih dari 15
Berdasarkan pembagian nilai SPF tersebut dapat diperoleh kategori untuk masing-masing sediaan krim tabir surya terhadap nilai SPF yang diperoleh dari
penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Kategori efektifitas sediaan krim tabir surya kombinasi avobenzone,
oktil metoksisinamat dan ekstrak etanol beras ketan hitam
No Formula
Nilai SPF Rata-rata Kategori Efektifitas
1 F0
17,49 Ultra
2 F1
18,64 Ultra
3 F2
20,79 Ultra
4 F3
22,66 Ultra
Keterangan : F0
: Blanko krim avobenzone 3+ OMC 7,5 F1
: Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 1 + avobenzone 3+ OMC 7,5 F2
: Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 3 + avobenzone 3+ OMC 7,5 F3
: Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 5 + avobenzone 3+ OMC 7,5 Kategori efektifitas nilai SPF dari masing-masing sediaan dapat dilihat
pada Tabel 4.6, menunjukkan bahwa formula F3 ekstrak etanol beras ketan hitam 5 memberikan proteksi yang terbaik karena mempunyai nilai SPF tertinggi
dibandingkan dengan formula lainnya. Nilai SPF sediaan krim tabir surya semakin meningkat dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak etanol beras ketan
hitam.Hal ini dikarenakan beras ketan hitam mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan yaitu antosianin Nailufar, dkk., 2012.
Data statistik menunjukkan bahwa data didapat terdistribusi secara normal, pengujian dilakukan dengan uji normalitas dan menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov, kemudian pengujian nilai SPF secara statistik dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
42
dengan menggunakan one way anova, diperoleh nilai sig 0,000. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dengan probabilitas lebih kecil
dari 0,005 antara masing-masing formula. Dari pengujian post-hoc test menggunakan metode Tuckey ditunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan
antara nilai masing-masing formula. Maka dapat disimpulkan ekstrak etanol beras ketan hitam dapat meningkatkan nilai SPF krim tabir surya kombinasi avobenzone
dan oktil metoksisinamat.
Universitas Sumatera Utara
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Krim tabir surya kombinasi avobenzone dan oktil metoksisinamat dengan penambahan ekstrak etanol beras ketan hitam dapat diformulasi sebagai krim
tabir surya serta stabil secara fisik selama penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar.
b. Ekstrak etanol beras ketan hitam mampu meningkatkan nilai SPF krim tabir surya kombinasi avobenzone dan oktil metoksisinamat, dan formula F3
memiliki nilai SPF tertinggi yaitu 22,66.
5.2 Saran
Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk melakukan pengujian nilai SPF krim tabir surya kombinasi ekstrak etanol beras ketan hitam secara in vivo untuk
dibandingkan dengan hasil secara in vitro.
Universitas Sumatera Utara