Sifat Penelitian WaktudanTempatPenelitian AlatdanBahan Pembuatan Sediaan Krim Tabir Surya

23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental secara uji in vitro, dengan tahapan penelitian yaitu pengumpulan sampel, identifikasi tumbuhan, pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak, formulasi krim dari ekstrak etanol beras ketan hitam Oryza sativa.var glutinosa Lour Korn, pengamatan stabilitas fisik sediaan krim, penentuannilaisun protection factor SPF sediaan krim.

3.2 WaktudanTempatPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fitokimia dan Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara selama bulan Agustus sampai dengan November 2015.

3.3 AlatdanBahan

3.3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas gelas ukur, labu ukur, erlemeyer, pipet ukur, mortir, stamper, batang pengaduk, spatula, kerta saring, tissue lensa, waterbath, labu alas bulat, timbangan analitik, wadah maserasi, pH meter Hanna, hair dryer, desikator, spektrofotometer UV- Vis Shimadzu UV 1800 dan rotary evaporator Stuart.

3.3.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras ketan hitam Oryza sativa.var glutinosa Lour Korn, etanol 96, metilen blue, setil alkohol, natrium edetat, asam stearat, propilenglikol, trietanolamin TEA, gliseril Universitas Sumatera Utara 24 monostearat, butil hidroksi toluen, vaselin, nipagin, akuades, avobenzone dan oktil metoksisinamat OMC.

3.3.3 Sampel

Sampel yang digunakandalampenelitianiniadalah beras ketan hitam Oryza sativa.var glutinosa Lour Kornyang diperoleh dari pasar I Tanjung Sari, Setia budi Kecamatan Medan Selayang, Medan. 3.4 Prosedur Kerja 3.4.1 Pengumpulan sampel Pengumpulansampeldilakukansecarapurposif, yaitutanpamembandingkandengandaerah lain. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras ketan hitamOryza sativa.var glutinosa Lour Korn. Gambar beras ketan hitamOryza sativa.var glutinosa Lour Korndapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 57.

3.4.2 Identifikasi tumbuhan

IdentifikasitumbuhandilakukanpadaPusatPenelitianBiologi, LembagaIlmuPengetahuan Indonesia LIPI Bogor, Indonesia. Hasil identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 62.

3.4.3 Pembuatan simplisia

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah beras ketan hitam Oryza sativa.var glutinosa Lour Korn . Sampel beras ketan hitam dicuci, dipisahkan dari pengotor lain, kemudian dikeringkan dalam lemari pengering suhu 40 o C hingga kering. Sampel beras ketan hitam yang telah kering dihaluskan menggunakan blender dan ditimbang sebagai berat kering simplisia. Simplisia selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah plastik tertutup. Universitas Sumatera Utara 25 3.4.4Pembuatan ekstrak Ekstraksi beras ketan hitam menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96 . Masukkan 10 bagian simplisia 600 g kedalam sebuah bejana, tuangi dengan 75 bagian cairan penyari 4,5 L etanol 96 dan tutup, biarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, serkai, peras, cuci ampas dengan cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bagian 6 L. Pindahkan kedalam bejana tertutup, biarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari. Enap tuangkan atau saring Ditjen POM., 1979. Maserat yang diperoleh diuapkan pelarutnya menggunakan rotary evaporator pada suhu ±50 C, dikeringkan menggunakan hair dryer kemudian disimpan dalam desikator dan diperoleh ekstrak kental beras ketan hitam.

3.4.5 Penetapan kadar air ekstrak etanol beras ketan hitam

Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen, prosedur kerja : 1. Penjenuhan toluen Sebanyak 200 mL toluen dan 2 mL air suling dimasukkan ke dalam labu alas bulat, didestilasi selama 2 jam, kemudian toluen didinginkan selama 30 menit dan volume air pada tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml WHO., 1998. 2. Penetapan kadar air ekstrak beras ketan hitam Sebanyak 5 g ekstrak yang telah ditimbang seksama dimasukkan ke dalam labu alas bulat berisi toluen tersebut, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit, setelah toluen mendidih kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes per detik sampai bagian air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Universitas Sumatera Utara 26 Destilasi dilanjutkan selama 5 menit kemudian tabung penerima dibiarkan dingin sampai suhunya sama seperti suhu kamar, setelah air dan toluen memisah sempurna volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen WHO., 1998.

3.5 Formulasi Sediaan Krim Tabir Surya

Sediaan krim yang digunakan dalam penelitian ini adalah krim dengan tipe emulsi minyak dalam air. Formulasi krim dalam penelitian ini terdiri dari krim yang mengandung ekstrak beras ketan hitam yang diformulasi dengan berbagai konsentrasi 1, 3 dan 5 yang dikombinasikan dengan avobenzone dan oktil metoksisinamat serta sebagai blanko avobenzone 3 dan oktil metoksisinamat 7,5 dibuat krim tanpa ekstrak.

3.5.1 Formula standar

Berdasarkan formula tabir surya yang menggunakan tipe dasar krim minyak dalam air Mitsui, 1997: R Aquades 54,95 Propilen glikol 7,0 Natrium edetat 0,05 Trietanol amin 1,0 Vaselin 5,0 Setil alkohol 3,0 Asam stearat 3,0 Gliseril monostearat 3,0 Titanium dioksida 5,0 Oxibenzone 2,0 Oktil metoksisinanamat 5,0 Etil poliakrilat 1,0 Squalen 10 Antioksidan q.s Pengawet q.s Parfum q.s Universitas Sumatera Utara 27

3.5.2 Formula krim tabir surya yang dibuat

Pada penelitian ini dilakukan sedikit perubahan pada formula dengan mengeluarkan beberapa bahan seperti titanium dioksida, etil poliakrilat, squalen dan parfum. Bahan tabir surya oxibenzone diganti dengan avobenzone dengan konsentrasi penggunaan maksimal yaitu 3, sedangkan konsentrasi oktil metoksisinamat diganti dari 5 menjadi 7,5. Antioksidan yang digunakan adalah butil hidroksi toluen, serta sebagai pengawet digunakan nipagin. Formula basis krim tabir surya yang dibuat adalah sebagai berikut: R Propilen glikol 7,0 Natrium edetat 0,05 Trietanol amin 1,0 Vaselin 5,0 Setil alkohol 3,0 Asam stearat 3,0 Gliseril monostearat 3,0 Butil hidroksi toluen 0,1 Nipagin 0,2 Avobenzone 3,0 Oktil metoksisinamat 7,5 Aqua 100 Tabel 3.1 Formula Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Beras Ketan Hitam dengan Berbagai Konsentrasi Bahan Konsentrasi bb F0 F1 F2 F3 Ekstrak beras ketan hitam - 1 3 5 Basis krim tabir surya ad 100 100 100 100 Keterangan: F0 : Blanko krim avobenzone 3+ OMC 7,5 F1 : Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 1 + avobenzone 3+ OMC 7,5 F2 : Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 3 + avobenzone 3+ OMC 7,5 F3 : Krim ekstrak etanol beras ketan hitam 5 + avobenzone 3+ OMC 7,5 Universitas Sumatera Utara 28

3.6. Pembuatan Sediaan Krim Tabir Surya

Ditimbang semua bahan yang diperlukan. Dipisahkan bahan menjadi dua kelompok yaitu fase minyak dan fase air. Fase minyak terdiri dari vaselin, asam stearat, gliseril monostearat, setil alkohol dan avobenzone dilebur diatas penangas air dengan suhu 70-75ºC. Setelah melebur, ditambahkan oktil metoksisinamat dan butil hidroksi toluen. Fase air yang terdiri dari larutan nipagin, propilen glikol, natrium edetat, trietanol amin dan aquades dipanaskan pada suhu 70-75ºC. Fase minyak yang telah melebur dimasukkan ke dalam lumpang panas, kemudian ditambahkan secara perlahan lahan fase air ke dalamnya dengan pengadukan yang konstan sampai diperoleh massa krim. Setelah terbentuk massa krim dan suhu agak menurun dimasukkan ekstrak etanol beras ketan hitam, dan diaduk hingga terbentuk krim yang homogen.

3.7 Pengamatan Stabilitas Fisik Sediaan Krim

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

2 25 87

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 21 90

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 16

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 2

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

1 3 4

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 2 15

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 2 5

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 23