Klasifikasi Rating Tinjauan Teoristis .1 Obligasi Syariah

31 BB 7 BB- 6 B+ 5 B 4 B- 3 CCC 2 D 1 Keterangan : 20 = rating obligasi tertinggi sangat baik. 2-19 = rating obligasi relative rendah buruk sampai relatif sangat baik. 1 = rating obligasi terendah. Nilai konversi rating dari bentuk huruf ke bentuk interval yang dilakukan peniliti untuk penilitian ini juga pernah dilakukan oleh Silitonga dan Tobing 2007.

2.1.2.2 Klasifikasi Rating

Obligasi memiliki beberapa karakteristik yang perlu Anda ketahui.Semua faktor ini berperan dalam menentukan nilai dari obligasi. a. Nilai Nominal Nilai Par Nilai nominal juga dikenal sebagai nilai par atau pokok adalah jumlah uang dimana pemegang surat obligasi akan mendapatkannya kembali ketika jatuh tempo. Obligasi yang baru diterbitkan biasanya dijual sebesar nilai Universitas Sumatera Utara 32 nominal.Obligasi korporasi biasanya memiliki nilai nominal Rp 10.000.000, tapi jumlah ini dapat jauh lebih besar untuk obligasi pemerintah. Apa yang membingungkan banyak orang adalah bahwa nilai nominal bukan harga obligasi. Harga obligasi berfluktuasi sepanjang waktu dalam respon terhadap sejumlah variabel.Ketika obligasi diperdagangkan dengan harga di atas nilai nominal, dikatakan dijual pada premium.Ketika suatu obligasi dijual di bawah nilai nominal, dikatakan dijual pada diskon. b. Kupon Suku Bunga Kupon adalah jumlah yang akan diterima pemegang obligasi sebagai pembayaran bunga. Disebut kupon karena kadang-kadang ada kupon fisik pada obligasi yang Anda sobek dan digunakan untuk mengambil bunga.Namun, hal ini lebih umum pada masa lalu.Saat ini, catatan lebih cenderung disimpan secara elektronik. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kebanyakan obligasi membayar bunga setiap enam bulan, tapi mungkin juga dibayar bulanan, kuartalan atau tahunan.Kupon ini dinyatakan sebagai persentase dari nilai nominal. Jika suatu obligasi membayar kupon 10 dan nilai nominalnya adalah Rp 10.000.000, maka akan membayar bunga sebesar Rp 1.000.00 dalam setahun. Tingkat bunga dalam persentase tetap dari nilai nominal seperti ini adalah obligasi dengan suku bunga tetap. Kemungkinan lain adalah pembayaran bunga disesuaikan, yang dikenal sebagai obligasi suku bunga mengambang. Dalam hal ini tingkat suku bunga terkait dengan harga pasar melalui indeks, seperti suku bunga pada SBI. Universitas Sumatera Utara 33 Anda mungkin berpikir investor akan membayar lebih untuk mendapatkan kupon tinggi daripada kupon rendah. Jika semua hal dianggap sama, kupon yang lebih rendah berarti bahwa harga obligasinya akan berfluktuasi lebih banyak. c. Maturitas Tanggal Jatuh Tempo Tanggal jatuh tempo adalah tanggal di masa depan dimana hutang pokok investor akan dibayar. Jatuh tempo dapat berkisar sampai selama 30 tahun meskipun jangka waktu yang lebih lama telah ada. Sebuah obligasi yang jatuh tempo dalam satu tahun menjadi lebih mudah diprediksi dan dengan demikian kurang berisiko daripada obligasi yang jatuh tempo dalam 20 tahun.Oleh karena itu, secara umum, semakin lama waktu hingga jatuh tempo, semakin tinggi tingkat bunga yang ditawarkan. Juga, jika semua hal yang sama, obligasi jangka panjang akan berfluktuasi lebih besar daripada obligasi jangka pendek. d. Emiten Penerbit obligasi merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan, seiring stabilitas emiten adalah jaminan utama Anda akan dibayar kembali. Sebagai contoh, pemerintah akan jauh lebih aman dibandingkan perusahaan. Risiko gagal bayar default kemungkinan utang tidak dibayar kembali sangat kecil - sangat kecil sehingga sekuritas pemerintah dikenal sebagai aset bebas risiko. Alasan di balik ini adalah bahwa pemerintah akan selalu dapat mendatangkan penghasilan masa depan melalui perpajakan. Sebuah perusahaan, di sisi lain, harus terus membuat keuntungan, yang jauh dari adanya jaminan.Risiko tambahan ini berarti obligasi korporasi harus menawarkan hasil Universitas Sumatera Utara 34 yang lebih tinggi untuk menarik investor – hal ini adalah pertukaran risiko imbal hasil. Sistem peringkat obligasi membantu investor menentukan risiko kredit perusahaan.Pikirkan peringkat obligasi sebagai bentuk laporan untuk peringkat kredit perusahaan.Perusahaan blue-chip, yang merupakan investasi lebih aman, memiliki rating tinggi, sementara perusahaan berisiko memiliki rating rendah. Perhatikan bahwa jika perusahaan turun di bawah peringkat kredit tertentu, levelnya berubah dari kualitas investasi ke status sampah. Obligasi sampah merupakan julukan yang diberikan: mereka adalah utang dari perusahaan yang sedang dalam beberapa jenis kesulitan keuangan. Karena mereka sangat berisiko, mereka harus menawarkan imbal hasil lebih tinggi daripada lainnya. Hal ini menampilkan poin penting: tidak semua obligasi secara inheren lebih aman daripada saham. Beberapa jenis obligasi bisa sama berisiko, jika tidak lebih berisiko, dibandingkan saham.

2.1.2.3 Manfaat Rating