77 Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa seluruh nilai korelasi variabel independent
berniali dibawah 0,9 sehingga hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada varibel penelitian ini.
4.1.4.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi pada model peneltian ini dilakukan dengan mengunakan uji Durbin-Watson.Kriteria Durbin-Watson yang digunakan pada pengambilan
keputusan ada atau tidaknya autokorelasi Helmi dan Lufti, 140:2014. 1.
0 d dl, artinya tidak ada autokorelasi postif Tolak 2.
dl ≤ d ≤ du, artinya tidak ada autokorelasi positif No Decision 3.
4 – dl d 4, artinya tidak ada korelasi negative Tolak
4. 4
– du ≤ d ≤ 4 – dl, artinya tidak ada korelasi negative No Decision 5.
Du d 4 – du, artinya tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak
Ditolak
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
dimension0
1 ,977
a
,954 ,923
,62656 2,507
a. Predictors: Constant, Profit_Margin, Cash_Ratio, Debt_Ratio, ROE b. Dependent Variable: Rating_Obligasi
Sumber : Hasil Olah Data Menggunakan SPSS Pada Tabel 4.6 di atas, terlihat bahwa hasil output nilai DW sebesar 2,507
dengan jumlah sampel sebanyak 11 dan variable = 4, maka nilai du = 1,928 dan dl
Universitas Sumatera Utara
78 = 0,594. Sehingga pengambilan keputusannya adalah 4 - du
≤ d ≤ 4 - dl dimana 2,072
≤ 2,507 ≤ 3,406, artinya tidak ada autokorelasi positif No Decision.
4.1.4.4 Uji Heterokedastisitas
Ada dua cara untuk mendeteksi keberadaan heterokedastisitas yaitu dengan metode informal dan formal. Metode Informal biasanya dengan metode
grafik, dimana pada analisis penelitian ini metode grafik yang digunakan adalah Scatterplot. Sedangkan untuk metode formalnya akan menggunakan Uji
Glejser.Berikut ini adalah hasil pengolahan data untuk menguji heterokedastisitas.
Gambar 4.1 Scatterplot Uji Heterokedastisitas
Pada Gambar 4.1 yang menyajikan gambar Scatterplot, terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik diatas maupun angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
Universitas Sumatera Utara
79 heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
digunakan.Walaupun titik-titik sebaran sedikit, hal itu terjadi karena sampel yang menjadi data penelitian sedikit kuantitasnya.
Selanjutnya untuk menguatkan grafik Scatterplot tersebut akan digunakan Uji Glejser, berikut ini adalah hasil pengolahan menggunkan Uji Glejser.
Tabel 4.7 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-,918 ,218
-4,212 ,006
Debt_Ratio ,711
,277 1,738
2,563 ,043
ROE -,389
1,341 -,326
-,290 ,781
Cash_Ratio 1,156
,170 1,195
6,817 ,000
Profit_Margin -1,117
,798 -1,307
-1,400 ,211
a. Dependent Variable: absut
Sumber : Hasil Olah Data Menggunakan SPSS Pada Tabel 4.6 menunjukkan hasil tampilan output SPSS, dimana hanya
terdapat 3 variabel independent yang signifikan secara statistic mempengaruhi independent absolut Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya
diatas tingkat kepercayaan 5, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
80
4.1.5 Analisis Uji Statistik Penelitian
Dibawah ini akan disajikan hasil statistic deskriptif dari pengolahan variable-variabel penelitian yang digunakan.
4.1.5.1 Model Persamaan Regresi Linear Berganda
Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + bx
1
+ bx
2
+bx
n
+ e
Maka akan diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y= a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+b
3
x
3
+b
4
x
4
+ e Keterangan :
Y = Rating obligasi syariah
a = Konstanta persamaan regresi
b
1
,b
2,
b
3
= koefisien regresi x
1
= Leverage x
2
= Profitabilitas x
3
= Likuiditas x
4
= Profit margin e
= Eror Untuk menguji model regresi linear berganda akan dilihat dengan
Koefisien Determinasi atau R square R
2
, koefisien determinasi ini mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independent dan predictor nya. Semakin mendekatin nol berarti model tidak baik, sebaliknya semakin mendekatin satu model semakin baik. Dimana regresi
menunjukkan hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
81
Tabel 4.8 Uji Regresi Menggunakan Metode R
2 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
dimension0
1 ,977
a
,954 ,923
,62656 a. Predictors: Constant, Profit_Margin, Cash_Ratio, Debt_Ratio, ROE
b. Dependent Variable: Rating_Sukuk
Sumber : Hasil Olah Data Menggunakan SPSS Pada Tabel 4.7 terlihat nilai R Square sebesar 0,954 berarti 95,4 factor-
faktor Rating Obligasi Syariah dapat dijelaskan oleh Debt Ratio, Cash Ratio, ROE dan Profit Margin. Sedangkan sisanya 4,6 dapat dijelaskan oleh factor-faktor
lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Adjusted R Square sebesar 0,923 berarti 92,3 factor-faktor Rating
Obligasi dapat dijelaskan oleh Debt Ratio, Cash Ratio, ROE dan Profit Margin. Sedangkan sisanya 4,6 dapat dijelaskan oleh factor-faktor lain yang tidak diteliti
pada penelitian ini. Ada dua pilihan disini apakah menggunakan R Squareatau Adjusted R Square.Karena variabel penelitian ini lebih dari 2 maka menggunakan
Adjusted R Square.
4.1.6 Uji Hipotesis 4.1.6.1 Uji Statistik F Uji Secara SerempakSimultan
Uji F digunakan untuk menguji kepastian pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian
hipotesis untuk uji statistik F adalah sebagai berikut :
3. Bila F
signifikan
0,05 maka secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
82 4.
Bila F
signifikan
0,05 maka secara simultan variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berikut ini adalah hasil perhitungan koefisien regresi dan kontanta yang diperoleh.
Tabel 4.9 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
48,372 4
12,093 30,804
,000
a
Residual 2,355
6 ,393
Total 50,727
10 a. Predictors: Constant, Profit_Margin, Cash_Ratio, Debt_Ratio, ROE
b. Dependent Variable: Rating_Obligasi
Sumber : Hasil Olah Data Menggunakan SPSS Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.8, diperoleh nilai F hitung
sebesar 30,804 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F table pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 . Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung
F table dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen Debt Ratio, Cash Ratio, ROE dan Profit Margin
secara serempak adalah signifikan terhadap Rating Sukuk.
4.1.6.2 Uji Statistik t Uji Secara Parsial
Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secaraindividual dalam menerangkan variasi variabel
dependen Ghazali, 98:2006.
Universitas Sumatera Utara
83 Berikut ini adalah hasil perhitungan koefisien regresi dan kontanta yang diperoleh.
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 21,427
1,254 17,091
,000 Debt_Ratio
-3,154 1,594
-1,267 -1,978
,095 ROE
14,442 7,709
1,988 1,873
,110 Cash_Ratio
-5,484 ,976
-,930 -5,621
,001 Profit_Margin
-9,799 4,589
-1,882 -2,135
,077 a. Dependent Variable: Rating_Sukuk
Sumber : Hasil Olah Data Menggunakan SPSS Dari Tabel 4.9 diatas dapat diperoleh :
1. T hitung untuk variabel Debt Ratio sebesar -1,978
2. T hitung untuk variabel ROE sebesar 1.873
3. T hitung untuk variabel Cash Ratio sebesar -5,562
4. T hitung untuk variabel Profit Margin sebesar -1,882
Lalu langkah selanjutnya adalah menentukan daerah penerimaan dan
penolakan H
o
dengan membandingkan antara T hitung dengan T table.Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan daerah penerimaan dan penolakan
Ho adalah: Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima atau Ha ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak atau Ha diterima. Jika tigkat signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
84 Nilai F tabel ditentukan oleh:
1. Degree of freedom V1 pembilang
: k = 4 Degree of freedom V1 pembilang
: n-k-1= 11-4-1 = 6 2.
α = 0,05. 3.
α = 0,10 4.
Uji dua pihak Berdasarkan nilai t tabel yang diperoleh dari tabel distribusi, maka
diperoleh nilai t tabel adalah 1,94 untuk tingkat signifikansi 0,05 dan 1,43 untuk tingkat signifikansi 0,10. Dimana hasil keofisien regresi menunjukkan bahwa:
1. Variabel Debt Ratio berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan
terhadap rating sukuk, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,095 0,05, dan nilai t
hitung
-1,978 t
tabel
1,43 artinya jika ditingkatkan variabel Debt Ratio sebesar satu satuan unit maka nilai rating sukuk tidak akan
meningkat sebesar -3,154 satuan unit. 2.
Variabel ROE berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap rating sukuk, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,110 0,05, dan nilai t
hitung
1,873 t
tabel
1,43 artinya jika ditingkatkan variabel ROEsebesar satu satuan unit maka nilai rating sukuk meningkat sebesar 14,442 satuan unit.
3. Variabel Cash Ratioberpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap
rating sukuk, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,01 0,05, dan nilai t
hitung
-5,621 t
tabel
1,43 artinya jika ditingkatkan variabel Cash Ratiosebesar satu satuan unit maka nilai rating sukuk tidak akan meningkat
sebesar -5,854 satuan unit.
Universitas Sumatera Utara
85 4.
Variabel Profit Marginberpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap rating sukuk, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,77 0,05, dan nilai t
hitung
-2,135 t
tabel
1,43 artinya jika ditingkatkan variabelProfit Marginsebesar satu satuan unit maka nilai rating sukuk tidak akan
meningkat sebesar -9,799 satuan unit.
4.2 Pembahasan
Pengujian penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda. Dimana uji parameter β dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel Debt Ratio,Cash Ratio,Cash Ratio dan Profit Margin
terhadap rating sukuk. Uji parameter β ini dilakukan dengan menggunakan uji t.
Sedangkan uji parameter ρ dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh variabel Debt Ratio,Cash Ratio,Cash Ratio dan Profit Marginterhadap
rating sukuk. Uji parameter ρ ini dilakukan dengan menggunakan uji F.
H
a
1 :Rasio Leverage Debt Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rating sukuk.
Pengaruh rasio leverage yang diproksikan debt ratio menunjukkan bahwa debt ratioberpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap rating sukuk,
hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,095 diatas lebih besar dari 0,05, dan nilai t
hitung
-1,978 t
tabel
1,94. Berdasarkan hal ini, maka hipotesis nol pertama H
o1
diterima dan hipotesis alternative pertama H
a1
ditolak atau dapat
Universitas Sumatera Utara