Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

74

4.1.4.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menngunakan Uji Kolmogrov- Smirnov.Hasil yang diperoleh adalah sebgai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 11 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,48533125 Most Extreme Differences Absolute ,349 Positive ,265 Negative -,349 Kolmogorov-Smirnov Z 1,158 Asymp. Sig. 2-tailed ,137 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan nilai kriterianya. Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas, yaitu: Jika P ≥ 5 maka distribusi dari populasi adalah normal Jika P ≤ 5 maka distribusi dari populasi adalah tidak normal Dari hipotesisnya adalah: H o : Data residual tidak berdistribusi normal H a : Data residual berdistribusi normal Dari Tabel 4.3 diatas menunjukkan nilai Assymp. Sig. 2-tailed 0,137 0,05 yang berarti menolak H o dan menerima H a , sehingga dapat disimpulakan bahwa data yag digunkan dalam penelitian ini berdistr ibusi normal. Dan nilai Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 Universitas Sumatera Utara 75 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain normal.

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas

Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel naik sebesar satu satuan unit dan seluruh variabel lainnya dianggap tetap. Pendeteksian Multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance and variance inflation factor.Nilai VIF yang semakin besar menunjukkan maslah multikolinear yang semakin serius. Dimana untuk medeteksi multikolinear akan digunakan asumsi: Batas tolerance value adalah sebesar 0,1 dan batas VIF adalah 5, dimana: Jika tolerance value 0,1atau VIF 10, maka terjadi multikolinearitas. Jika tolerance value 0,1atau VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Dari Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance debt ratio 0,19 Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 21,427 1,254 17,091 ,000 Debt_Ratio -3,154 1,594 -1,267 -1,978 ,095 ,019 52,996 ROE 14,442 7,709 1,988 1,873 ,110 ,007 145,511 Cash_Ratio -5,484 ,976 -,930 -5,621 ,001 ,283 3,540 Profit_Margin -9,799 4,589 -1,882 -2,135 ,077 ,010 100,375 a. Dependent Variable: Rating_Obligasi Universitas Sumatera Utara 76 0,1 dan nilai VIF 52,99 10, maka terjadi multikolinearitas. Dan untuk variabel kedua memiliki nilai tolerance ROE 0,07 0,1 dan nilai VIF 145,511 10, maka terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance cash ratio 0,283 0,1 dan nilai VIF 3,540 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance Profit Margin 0,011 0,1 dan nilai VIF 52,99 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Selanjutnya untuk menguatkan hasil penelitian tersebut akan digunakan Uji korelasi antar variabel independen. Pengambilan keputusan yakni jika hasil korelasi antar variabel independen dibawah 0,9 maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.5 Korelasi Antar Variabel Independen Coefficient Correlations a Model Profit_Margin Cash_Ratio Debt_Ratio ROE 1 Correlations Profit_Margin 1,000 ,307 ,046 -,835 Cash_Ratio ,307 1,000 ,774 -,650 Debt_Ratio ,046 ,774 1,000 -,581 ROE -,835 -,650 -,581 1,000 Covariances Profit_Margin 21,056 1,373 ,339 -29,537 Cash_Ratio 1,373 ,952 1,204 -4,890 Debt_Ratio ,339 1,204 2,542 -7,143 ROE -29,537 -4,890 -7,143 59,427 a. Dependent Variable: Rating_Obligasi Sumber : Data Diolah dengan Menggunakan SPSS Universitas Sumatera Utara 77 Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa seluruh nilai korelasi variabel independent berniali dibawah 0,9 sehingga hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada varibel penelitian ini.

4.1.4.3 Uji Autokorelasi