10+000”. Jenis penelitian ini adalah dengan metode Pavement Condition Index PCI dengan Luas kerusakan pada jalan Soekarno Hatta Dumai dengan
luas total 4580,04 m2 dengan jenis kerusakan yang didominasi oleh jenis kerusakan alur sebanyak 97,18 dengan tingkat kerusakan pada jalan
Soekarno Hatta ini yaitu Very Poor sangat jelek dengan nilai PCI total 24,07. Dan Pemeliharaan sebagian besar pada ruas jalan Soekarno Hatta Sta 05+000
– 10+000 dilakukannya Penambalan, karena Penambalan cocok untuk jenis kerusakan seperti: Alur, Retak kulit buaya, Amblas dan Lubang.
Agus Suswandi 2008, dalam penelitiann ya mengenai “Evaluasi Tingkat
Kerusakan Jalan Dengan Metode Pavement Condition Index PCI Untuk Menunjang Pengambilan Keputusan Studi Kasus: Jalan Lingkar Selatan,
Yogyakarta” menyatakan bahwa Nilai PCI rata-rata pada jalur 1 Jl. Lingkar selatan adalah 92,26 dengan rating excellent, sedangkan pada jalur 2 adalah
94,58 dengan rating yang sama yaitu excellent. Luas kerusakan banyak terjadi pada jalur 2 dengan luas total 12.152 m2 dibandingkan jalur 1 yang luasnya
hanya 6.817 m2. Namun pada kedua jalur tersebut, sama-sama didominasi oleh jenis kerusakan yang sama yaitu block cracking sebanyak 58,05 pada jalur 1
dan sebanyak 83.44 pada jalur 2, sedangkan kerusakan lainnya yang cukup signifikan adalah kerusakan alligator cracking sebanyak 28,26 pada jalur 1
dan sebanyak 9.59 pada jalur 2. Prioritas penanganan pertama dilakukan pada unit sampel penelitian dengan nilai PCI terkecil, yaitu Nomor 23B dengan
nilai PCI sebesar 22 rating very poor pada jalur 1. Aris Munandar 2014, dalam penelitiannya mengenai
“Analisa Kondisi Kerusakan Jalan Pada Lapisan Permukaan Studi Kasus : Jalan Adi Sucipto
Sungai Raya Kubu Raya” dalam penelitiannya dengan menggunakan metode PCI menyatakan bahwa nilai rata
–rata PCI sebesar 35,654 yang menunjukkan kondisi perkerasan jalan dalam kondisi Buruk Poor . Jika
dilihat dari kondisi kerusakan jalan yang ada, jalan yang mengalami kerusakan lubang-lubang perlu dilakukan penambalan paching serta dilapisi ulang
overlay agar bekas tambalan yang dilakukan dan retakan –retakan serta
kerusakan-kerusakan lainnya yang terjadi di sepanjang jalan tersebut tertutupi
oleh aspal hotmix agar air tidak meresap kedalam lapisan jalan yang menyebabkan terjadinya kerusakan berulang pada jalan tersebut dan
selanjutnya dilakukan pemeliharaan rutin untuk menjaga kondisi jalan tetap maksimal.
20
BAB III LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Umum
Kinerja perkerasan adalah respon perkerasan akibat beban lalu lintas, umur, lingkungan serta kekuatan dan mutu perkerasan sendiri dimana suatu
perkerasan akan mengalami kerusakan sejalan dengan bertambahnya umur dan jumlah lalu lintas yang melewati perkerasan tersebut oleh karena itu baik atau
buruknya kinerja suatu perkerasan baik secara struktural maupun fungsional secara fisik akan ditunjukan oleh cepat atau lambatnya awal terjadinya serta
perkembangan sebagai jenis kerusakan pada perkerasan.
B. Penilaian Kondisi Perkerasan
Survei kondisi permukaan jalan dilakukan secara visual dengan cara melihat sepanjang jalan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
survei adalah sebagai berikut: 1
Kekasaran Permukaan Surface Texture 2
Lubang-lubang Pot Holes 3
Tambalan Patching 4
Retak-retak Cracking 5
Alur Ruting 6
Amblas Depression
Urutan Prioritas 0 – 3
Jalan-jalan yang terletak pada urutan prioritas ini dimasukkan ke dalam program peningkatan.
Urutan Prioritas 4 – 6
Jalan-jalan yang berada pada urutan prioritas ini dimasukkan ke dalam program Pemeliharaan Berkala.
Urutan Prioritas 7 Jalan-jalan yang berada pada urutan prioritas ini dimasukkan ke dalam program
Pemeliharaan Rutin.
C. Pavement Condition Index PCI
Indeks Kondisi Perkerasan atau PCI Pavement Condition Index adalah tingkatan dari kondisi permukaan perkerasan dan ukuran yang ditinjau dari
kondisi permukaan perkerasan dan ukuran yang ditinjau dari fungsi daya guna yang mengacu pada kondisi dan kerusakan di permukaan perkerasan yang
terjadi. PCI ini merupakan indeks numerik yang nilainya berkisar diantara 0 sampai 100. Nilai 0, menunjukkan perkerasan dalam kondisi sangat rusak, dan
nilai 100 menunjukkan perkerasan masih sempurna. PCI ini didasarkan dari hasil survei kondisi visual. Tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan, dan
ukurannya diidentifikasikan saat survei kondisi tersebut. PCI dikembangkan untuk memberikan indeks dari integritas struktur perkerasan dan kondisi
operasional permukaannya. Informasi kerusakan yang diperoleh sebagai bagian dari survei kondisi PCI, memberikan informasi sebab-sebab kerusakan, dan
apakah kerusakan terkait dengan beban atau iklim. Dalam metoda PCI, tingkat keparahan kerusakan perkerasan merupakan fungsi dari 3 faktor utama, yaitu :
tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan, jumlah atau kerapatan kerusakan
1. Rumus Menentukan
Pavement Condition Index PCI
Setelah selesai melakukan survei, data yang diperoleh kemudian dihitung luas dan persentase kerusakannya sesuai dengan tingkat dan jenis
kerusakannya. Langkah berikutnya adalah menghitung nilai PCI untuk tiap-tiap sampel unit dari ruas-ruas jalan, berikut ini akan disajikan cara penentuan nilai
PCI : a.
Mencari Presentase Kerusakan Density Density adalah presentase luas kerusakan terhadap luas sampel unit
yang ditinjau, density diperoleh dengan cara membagi luas kerusakan dengan luas sampel unit.
Rumus mencari nilai density: Density = AdAs x 100
3.1 Atau
Density = LdAs x 100 3.2
Dimana: Ad = Luas total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan m²