15 6.
Partisipasi interaktif. Masyarakat berperan dalam analisis untuk perencanaan kegiatan dan pembentukan atau penguatan kelembagaan.
Cenderung melibatkan metoda interdisipliner yang mencari keragaman perspektif dalam proses belajar yang terstruktur dan sistematis.
Masyarakat memiliki peran untuk mengontrol atas pelaksanaan keputusan- keputusan mereka, sehingga memiliki andil dalam keseluruhan proses
kegiatan. 7.
Mandiri self mobilization. Masyarakat mengambil inisiatif sendiri secara bebas tidak dipengaruhi oleh pihak luar untuk merubah sistem atau nilai-
nilai yang mereka junjung. Mereka mengembangkan kontak dengan lembaga-lembaga lain untuk mendapatkan bantuan dan dukungan teknis
serta sumber daya yang diperlukan. Masyarakat memegang kendali atas pemanfaatan sumberdaya yang ada dan atau digunakan.
Akhir-akhir ini telah lahir konvergensi antara hasrat pelibatan masyarakat dalam perumusan kebijakan dan implementasinya dengan terciptanya good
governance. Telah diupayakan mencari berbagai bentuk baru partisipasi yang bersifat lebih langsung. Intinya adalah bagaimana masyarakat dapat
mempengaruhi pemerintah dan memaksa mereka agar lebih accountable.
1.5.4. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan merupakan suatu fungsi utama Manajemen Pembangunan yang selalu diperlukan karena kebutuhan akan pembangunan lebih
besar dari sumber daya resources yang tersedia. Melalui perencanaan yang baik dapat dirumuskan kegiatan pembangunan yang secara efisien dan efektif dapat
memperoleh hasil yang optimal dalam pemanfaatan sumberdaya yang tersedia dan potensi yang ada.
S.P.Siagian 1997:120 memberikan pengertian tentang pembangunan
sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah,
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa nation building”.
Universitas Sumatera Utara
16 Menurut Tjokroamidjojo 1998:25, perencanaan dalam arti seluas-luasnya
tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu.Perencanaan adalah
suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif.
Terkait dengan perencanaan pembangunan, unsur- unsur pokok yang harus tercakup dalam perencanaan adalah:
1. Adanya kebijaksanaan atau strategi dasar rencana pembangunan atau
sering disebut dengan tujuan, arah, prioritas dan sasaran pembangunan. 2.
Adanya kerangka rencana atau kerangka makro rencana. 3.
Perkiraan sumber-sumber pembangunan, khususnya yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan.
4. Kerangka kebijakan yang konsisten. Berbagai kebijakan perlu dirumuskan
dan kemudian dilaksanakan. Dalam konteks Indonesia, perencanaan pembangunan menjadi penting mengingat sumber- sumber ekonomi yang
semakin terbatas dan akan menjadi habis, jumlah penduduk yang sangat besar dan beragam, tingkat pendidikan dan kemampuan manajerial yang
masih rendah.
1.5.5. Langkah-langkah Penyusunan Perencanan Pembangunan Desa
Bintoro 1993:2 menyebutkan : “Dengan perencanaan pembangunan dimaksudkan agar pembangunan terselenggara secara berencana, yaitu secara
sadar, teratur, sistematis, berkesinambungan, mengusahakan peningkatan dan kemampuan menahan gejolak-gejolak di dalam pelaksanaannya.
Agar usaha-usaha pembangunan dapat berhasil mencapai sasaran, maka pengarahan untuk pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan sumber-sumber
yang ada perlu berpedoman pada suatu rencana yang terwujud dalam suatu bentuk perencanaan pembangunan. Bintoro 1998:12 menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
17 a.
Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu. b.
Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya maksimal output dengan sumber-sumber yang ada agar lebih efektif dan
efisien. c.
Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilaksanakan, bagaimana, bilamana, dan pada siapa.
d. Perencanaan pembangunan adalah suatu pengarahan penggunaan sumber-
sumber pembangunan termasuk sumber-sumber ekonomi yang terbatas adanya untuk mencapai tujuan-tujuan sosial ekonomi yang lebih baik
secara lebih efektif dan efisien.
Oleh sebab itu dapat diketahui bahwa suatu perencanaan pembangunan, khususnya perencanaan pembangunan desa sangat membutuhkan pendekatan
yang menyeluruh. Perencanaan pembangunan desa merupakan perencanaan pembangunan yang dilakukan masyarakat sendiri, dari dan untuk masyarakat
sendiri, dengan pengarahan, bimbingan, bantuan, dan pembinaan serta pengawasannya dilakukan oleh pemerintah.
Jadi, dengan proses pembangunan yang seperti ini apa yang menjadi harapan dan keinginan masyarakat desa dapat terpenuhi dan diwujudkan dalam
bentuk nyata berlandaskan musyawarah. Musyawarah merupakan salah satu asas dasar negara Indonesia. Musyarawah pembangunan yang diadakan oleh
Pemerintah Desa disebut Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang Desa.
Musrenbang Desa dalam penjelasannya tentang panduan penyelenggaraan
musyawarah perencanaan pembangunan desakelurahan tahun 2008 adalah forum
musyawarah tahunan para pemangku kepentingan stakeholder desakelurahan untuk menyepakati rencana kegiatan untuk tahun anggaran berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
18 Musrenbang desa dilakukan setiap bulan Januari untuk menyusun rencana
kegiatan tahunan desa dengan mengacumemperhatikan kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJM Desa yang sudah disusun.
Musrenbang yang bermakna akan membangun kesepahaman tentang kepentingan dan kemajuan desa, dengan memotret potensi dan sumber-sumber
pembangunan yang tersedia baik dari dalam desa sendiri maupun dari luar desa. Musrenbang adalah forum publik perencanaan program yang diselenggarakan
oleh lembaga publik yaitu pemerintah desakelurahan bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan. Penyelenggaraan musrenbang merupakan salah
satu tugas pemerintah desa kelurahan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Pembangunan tidak akan bergerak maju apabila salah satu saja dari tiga komponen tata pemerintahan pemerintah, masyarakat, swasta tidak berperan
atau berfungsi. Karena itu, musrenbang juga merupakan forum pendidikan warga agar menjadi bagian aktif dari tatapemerintahan dan pembangunan. Perencanaan
pembangunan desa sesuai dengan hakekat pengertian pembangunan desa yaitu perencanaan pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat desa.
Desa adalah subjek pembangunan, namun dalam pelaksanaannya masih perlu bimbingan dan bantuan pemerintahan yang lebih tinggi.
Menurut Suwignjo 1992 untuk meminimalisir permasalahan yang akan dihadapi dalam pembangunan desa maka sebelum menetapkan perencanaan
pembangunan desa maka harus terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah kegiatan pertama dari unsur perencanaan pembangunan desa. Masalah yang perlu diperhatikan dari kegiatan ini
adalah keadaan masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan- kecenderungan di masa yang akan datang, yang meliputi beberapa faktor
seperti :
Universitas Sumatera Utara
19 a.
Faktor perkembangan jumlah penduduk, kegiatan ekonomi penduduk. b.
Faktor pembatas, yang meliputi: luas wilayah, nilai-nilai sosial budaya, dan sumber daya alam.
2. Pengumpulan Data
Langkah selanjutnya setelah identifikasi masalah adalah dilakukan kegiatan pengumpulan data yang mempunyai kaitan dengan faktor-faktor
yang diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan desa. Data tersebut diperoleh melalui penelitian lapangan atau berdasarkan data yang
tertuang dalam papan potensi desa yang dijamin kebenarannya. Data tata ruang desa merupakan faktor pembatas, karena tidak ada
perubahan dalam luas, yang terjadi hanya penggunaan tanah. Perubahan- perubahan penggunaan tanah terjadi karena adanya perubahan aktivitas
ekonomi penduduk desa yang bersangkutan. Setiap perubahan perlu dicatat dalam buku register desa dan papan potensi desa.
3. Analisa Data
Langkah berikut setelah pengumpulan data ialah analisa data. Data disistematiskan, disusun sebagai suatu rencana, disusun sesuai urutan
prioritas pembangunan. Langkah-langkah sistematis dalam penyusunan rencana pembangunan desa dilakukan melalui penjenisan rencana sesuai
dengan tingkatannya. Dengan demikian manakala pada saat sekarang usaha di sektor industri dan jasa memberikan pendapatan lebih besar
dibandingkan dengan sektor pertanian maka masyarakat cenderung untuk memilih pada sektor industri dan jasa, sedangkan sektor pertanian
ditinggalkan.
4. Penentuan Sasaran Pembangunan
Dengan telah ditetapkan urutan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan melalui serangkaian kegiatan pembangunan maka dapat
disusun sasaran-sasaran yang akan dicapai.
Universitas Sumatera Utara
20 Dalam penentuan sasaran harus pula diperhatikan faktor-faktor pendukung
pelancar seperti sumber daya alam, sumber daya manusia serta faktor penghambat, seperti sulitnya transportasi, pengetahuan yang belum memadai dari
aparat yang terlibat dalam perencanaan pembangunan. Selanjutnya agar rencana sesuai dengan kemampuan dan dapat
dilaksanakan, maka beberapa hal pokok yang perlu mendapat jawaban adalah : a.
Apa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, b.
Berapa sumber yang dimiliki yang merupakan potensi alam, manusia dan transportasi,
c. Apa masalah yang dihadapi,
d. Bagaimana program sebagai usaha mengatasi masalah tersebut,
e. Dimana kegiatan itu dilakukan,
f. Kapan rencana itu harus dilaksanakan, dan waktu penyelesaiannya.
Dari uraian di atas maka secara singkat dapat dikemukakan bahwa langkah-langkah utama dalam penyusunan suatu rencana pembangunan desa
terdiri dari: a.
Studi keadaan masa lalu dan keadaan masa sekarang serta kecenderungan di masa yang akan datang,
b. Penentuan di dalam menghadapi masalah-masalah dengan memanfaatkan
potensi yang ada berdasarkan studi analisa, c.
Tindakan yang dilaksanakan didasarkan pada tahapan-tahapan prioritas pembangunan dalam rangka pola pembangunan nasional dan daerah.
d. Menyerasikan tindakan-tindakan itu dengan kondisi-kondisi serta batasan-
batasan yang berpengaruh.
1.6. Jenis-jenis Rencana Desa