Kehidupan Sosial Visi dan Misi Desa Gunung Tua Panggorengan

34 Tabel 4. Sarana Pendidilkan di Desa Gunung Tua Panggorengan No. Lembaga Jumlah 1 TK 1 2 SD 1 3 SLTP 2 4 SLTA 1 Jumlah 5 Sumber Data : Kantor Kepala Desa Gunung Tua Panggorengan 2014 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa satu unit sekolah Taman Kanak- Kanak TK, satu unit Sekolah Tingkat Dasar atau SD, dan dua unit Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, serta satu unit Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA. Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa pendidikan formal yang ada di desa Gunung Tua panggorengan terdapat lima unit sekolah. Dari gambaran umum lokasi penelian diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di desa tersebut cukup namun terbatas dalam jangka panjang. Untuk itu, perana pemerintah dan perangkat desa dalam hal ini Badan Permusyawaratan Desa peranannya sangat dibutuhkan.

3.2. Kehidupan Sosial

Warga masyarakat desa Gunung Tua Panggorengan mempunyai beragam suku yang ada didalamnya, namun sebagian besar atau mayoritas suku masyarakat desa Gunung Tua Panggorengan adalah suku Mandailing. Dalam waktu tertentu, budaya gotong royong masih berjalan di dalam desa, dikarenakan hubungan persaudaraan dan keharmonisan di dalam desa, baik dari aparatur desanya, dan di dalam masyarakatnya sendiri. Kesadaran yang sangat tinggi diantara masyarakat juga menjadi faktor yang sangat penting di dalam menjalankan kehidupan yang harmonis. Fasilitas sarana dan prasarana sosial yang ada di dalam desa kebanyakan dibangun atas swadaya masyarakat sendiri, kecuali pembangunan yang bersekala besar, yang memang kewajiban dari pemeintah daerah, seperti kantor kepala desa, jalan umum, sekolah, dan bangunan lainnya. Dalam pelayanan publik kantor kepala desa selalu terbuka, jika kantor tutup, kepala desa Universitas Sumatera Utara 35 memberikan saran agar mendatangi kediamannya, kalo benar-benar membutuhkan urusan yang sangat penting, seperti pengurusan KTP, surat miskin, kartu keluarga, dan lainnya. Potensi ekonomi di desa Gunung Tua Panggorengan banyak dipengaruhi dari hasil tani, karena itu adalah mayoritas mata pencaharian masyarakat desa. Namun selain itu, warga masyarakat juga berusaha mandiri dengan membangun usaha-usaha kecil, seperti pembuatan tikar, yang dari dahulu sudah ada, ada juga sebagai pembuat kerupuk dari ubi. Hal ini dapat membangun perekonomian masyarakat agar lebih mandiri menghadapi ekonomi yang lebih baik lagi. Namun sebagian besar penduduk mengandalkan dari hasil tani, dan perkebunan, yang bisa mendongkrak prekonomian warga desa,

3.3. Struktur Pemerintahan Desa Gunung Tua Panggorengan

Struktur pemerintahan Desa Gunung Tua Panggorengan dipimpin oleh kepala desa yang dibantu oleh sekretaris desa, kepala urusan, dan Badan Permusyawaratan Desa BPD. Sesuai dengan peraturan pemerintah yang diatur di dalam UU No. 72 Tahun 2005 tentang pemerintahan desa, dan di dalam Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, maka kepala desa Gunung Tua Panggorengan mempunyai tugas dan kewenangan sebagai kepala desa.

A. Tugas dan Kewajiban Kepala Desa

Kepala desa berkedudukan sebagai pimpinan dan penanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan desa. Kepala desa bertindak sebagai lembaga Eksekutif dalam pemerintahan desa untuk dapat menjalankan roda pemerintahan desa. Kepala desa bertanggungjawab kepada Badan Permusyawaratan Desa BPD sebagai lembaga legislasi yang berfungsi sebagai pengawas jalanya pemerintah desa. Kepala desa dipilih langsung oleh masyarakat desa melalui pemilihan kepala desa Pilkades yang bersifat langsung bila masa pemerintahan kepala desa telah berakhir. Kepala desa memegang jabatan selama 5 lima tahun dan kemudian dapat dipilih kembali untuk 1 satu kali periode masa jabatan berikutnya. Kepala desa bukan sebagai pegawai pemerintahan dan harus Universitas Sumatera Utara 36 melepaskan jabatannya sebelumnya untuk menjaga netralitas dalam mewujudkan otonomi desa. Tugas dan kewajiban kepala desa meliputi : 1. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa. 2. Membina kehidupan masyarakat desa. 3. Membina perekonomian desa. 4. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa. 5. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa. 6. Mewakili desa didalam dan diluar pengadilan dan dapat menujuk kuasanya. 7. Menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD dan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Daerah. 8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lain sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Kewenangan Kepala Desa: 1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa BPD. 2. Mengajukan rancangan peraturan desa, menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD. 3. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai anggaran pendapatan dan belanja desa APBDesa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD. 4. Membina kehidupan masyarakat desa. 5. Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif. 6. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakili sesuai dengan peraturan perundang undangan. 7. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang undangan Universitas Sumatera Utara 37

B. Perangkat Desa

Dalam menjalankan tugas pemerintahan kepala desa dibantu oleh perangkat desa yang berasal dari pegawai pemerintahan kecamatan. Perangkat desa yang terbentuk terdiri atas unsur pelayanan yaitu sekretariat desa yang dipimpin sekretaris desa. sekretaris desa mempunyai tugas untuk membantu tugas kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Fungsi dari sekretaris desa meliputi : 1. Memberikan saran dan pendapat kepada kepala desa. 2. Memimpin, mengkoodinasikan dan mengendalikan serta mengawasi semua unsur sekretariat desa. 3. Merumuskan program kegiatan kepala desa. 4. Menyusun Rencana dan Penerimaan dan Belanja Desa. 5. Melaksanakan Administrasi kepegawaian Aparat Desa. 6. Menyiapkan Produk hukum Desa. 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala desa sesuai dengan Peraturan perundang-undangan.

C. Badan Permusyawaratan Desa BPD

Badan Permusyawaratan Desa BPD adalah suatu badan perencanaan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di desa dan berfungsi menetapkan peraturan desa menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat di desa. anggota Badan Permusyawaratan Desa BPD dipilih oleh masyarakat desa melalui rapat musyawarah desa dengan musyawarah mufakat yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat desa. BPD Badan Permusyawarahan Desa mempunyai tugas dan wewenang meliputi : 1. Membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa yang terdiri dari para anggota BPD dan tokoh masyarakat. 2. Menetapkan calon terpilih kepala desa melalui Keputusan Badan Permusyawaratan Desa. Universitas Sumatera Utara 38 3. Membentuk Peraturan Desa yang dibahas bersama dengan kepala desa untuk mendapatkan persetujuan bersama. 4. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDes bersama- sama dengan kepala desa. Dalam menjalankan pemerintahan desa, dengan tujuan untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan terbuka, dengan berjalan secara demokrasi, pemerintahan desa Gunung Tua Panggorengan menyusun struktur pemerintahan desa supaya dapat menjalankan pemerintahan desa secara demokrasi dan bertanggung jawab. Adapun struktur sebagai berikut: Gambar 1. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Gunung Tua Panggorengan Adapun nama-nama pegawai pemerintahan desa Gunung Tua Panggorengan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 39 Kepala Desa : Enda Timbul Sekretaris Desa : Gunung Kaur Pemerintahan : Syairin Rangkuti Kaur umum : Amin HSB Kaur Pembangunan : Gultom Parinduri Bendahara Desa : Syahminan Gambar 2. Struktur Organisasi BPD Gunung Tua Panggorengan Anggota Badan Permusyawaratan Desa BPD Desa Gunung Tua Panggorengan, Kec. Panyabungan, Kab. Mandailing Natal: Ketua : Fitrah mamora Wakil Ketua : Andi muda Sekretaris : zainal rambe Dalam pemerintahan desa Gunung Tua Panggorengan terdapat beberapa pelayanan yang dilakukan pemerintahan desa, untuk dapat meningkatkan kualitas Universitas Sumatera Utara 40 pelayanan terhadap masyarakat, didalam desa Gunung Tua Panggorengan terdapat beberapa pasilitas untuk mendapatkan pelayanan, uraiannya sebagai berikut: Tabel 5. Ketersediaan Pelayanan Desa No. Uraian Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. Pelayanan Kependudukan Perijinan Ketentraman Pelayanan Kesehatan Pemakaman AdaTersedia AdaTersedia AdaTersedia AdaTersedia AdaTersedia Sumber: RPJM desa Gunung Tua Panggorengan Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam hal pelayanan terhadap masyarakat, pelayanan kependudukan dilaksankan setiap hari jam kerja, namun pelayan juga dilakukan diluar jam kerja, karena mayoritas penduduk desa merupakan petani, dan tidak menentu jam yang dapat dipergunakan dalam melayani masyarakat. Dalam hal perijinan, pemerintahan desa Gunung Tua Panggorengan memberikan ijin berupa ijin tinggal dan keramaian, ijin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau menginap terutama bagi orang luar. Sedangkan ijin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang biasa mendatangkan massa yang berjumlah banyak, misalnya hiburan rakyat, kibod, ijin ini selain kepemerintahan desa juga diteruskan kepihak yang terkait. Dalam menjaga ketentraman desa, desa Gunung Tua Panggorengan mempunyai satuan linmas yang bertugas untuk menjaga ketentraman desa Gunung Tua Panggorengan. Pemerintahan desa Gunung Tua Panggorengan juga menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga desa, seperti dari bidan dan dinas kesehatan dari Kabupaten Mandailing Natal. Didalam desa Gunung Tua Panggorengan mempunyai dua lokasi pemakaman yang khusus untuk warga masyarakat desa Gunung Tua Panggorengan. Universitas Sumatera Utara 41

3.4. Visi dan Misi Desa Gunung Tua Panggorengan

Desa Gunung Tua Panggorengan mempunyai visi untuk menjadikan desa pertanian yang mandiri dan menciptakan kesejahteraan warga masyarakat, yaitu bagaimana supaya warga masyarakat bisa menjadi kreatif, inovatif, produktif dan partisispatif terhadap pembangunan desa, terutama untuk kemandirian dari setiap individunya. Dengan meningkatkan sektor pertanian yang diketahui bahwa mayoritas mata pencarian masyarakat desa, agar tidak terjadi rawan pangan di desa Gunung Tua Panggorengan, dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Misi desa Gunung Tua Panggorengan yaitu: a. Menciptakan masyarakat yang sejahtera melalui pembangunan sarana dan prasarana umum yang menunjang penanggulangan kemiskinan dan pembinaan akhlak, moral, serta mendukung program madina yang madani. b. Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk meningkatkan sumber daya manusia SDM. c. Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, pelayanan yang baik, dan partisipasif. Mewujudkan masyarakat yang sadar akan kerja sama. d. Menjalin kerja sama dengan petugas penyuluh pertanian lapangan untuk meningkatkan hasil pertanian. Di bab berikut akan disajikan data peranan dari pemerintah dan Badan Permusyawaratan Desa dalam meningkatkan perencanaan pembangunan dan kontribusinya di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Universitas Sumatera Utara 42

BAB IV PENYAJIAN DATA

Dari seluruh data dan informasi yang telah dikumpulkan, baik melalui studi pustaka, wawancara mendalam depth interview dengan para responden, maupun catatan-catatan penulis sewaktu melakukan penelitian selama di lapangan, maka dapat diberikan suatu analisa tentang peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam perencanaan pembangunan desa suatu studi deskriptif tentang proyek desa melalui APBD di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan seperti hasil analisa yang tertera di bawah ini. Adapun data-data yang disajikan terdiri dari dua bagian, yaitu data identitas informan dan data penelitian. Penyajian data mengenai karakteristik informan adalah untuk mengetahui spesifikasi ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh informan yaitu meliputi jenis kelamin, dan pendidikan terakhir, serta pekerjaan jabatan. Sedangkan penyajian data penelitian adalah data-data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian.

4.1. Identitas Informan

Informan yang ditentukan dalam penelitian ini adalah beberapa anggota BPD dan beberapa masyarakat di desa Gunung Tua Panggorengan.. Adapun karakter informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 6: Karakter Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentasi 1 SD - - 2 SMP - - 3 SMA 1 16,6 4 Diploma Sarjana 5 83,4 Jumlah 6 100 Sumber: Wawancara 2014 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (Studi Tentang Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

27 261 148

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang)

5 38 112

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

0 1 27