Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan

57

IV.2 Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan

di Perkotaan P2KP IV.2.1 Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP pada Desa Dagang Kelambir Pelaksanaan kebijakan program penanggulangan kemiskinan di perkotaan dilakukan berbagai upaya-upaya melalui pemberdayaan masyarakat dengan melakukan kegiatan-kegiatan dibidang sosial, ekonomi dan lingkungan guna menambah keterampilan dan pengetahuan masyarakat. Pelaksanaan kebijakan penanggulangan kemiskinan juga dilakukan dengan sosialisasi subtansi P2KP, Rembug Kesiapan Masyarakat RKM, Refleksi Kemiskinan RK, Pemetaan Swadaya PS dan Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan PJM-Pronangkis. Pada tahapan-tahapan ini masyarakat Kelurahan Dagang Kelambir mulai belajar untuk merencanakan, mengelola dan melaksanakan kegiatan sebagai jawaban dari permasalahan. Sumber : p2kp.org Pertanyaan 1 : Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP adalah dengan meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat yang tahapannya dimulai dari sosialisasi substansi P2KP, Rembug Kesiapan Masyarakat RKM, Refleksi Kemiskinan RK, Pemetaan Swadaya PS, Pembentukan Badan Keswadayaan Masyarakat BKM, Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan PJM Pronangkis, Kelompok Swadaya Masyarakat KSM. Bapak Alfian, Kepala Kelurahan Dagang Kelambir Universitas Sumatera Utara 58 Pertanyaan 2 : Apa tujuan kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada warga peserta penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan mengenai tujuan, visi, misi serta strategi implementasi kebijakan program penanggulangan kemiskinan di perkotaan. Bapak Alfian, Kepala Kelurahan Dagang Kelambir Pertanyaan 3 : Apa tahap-tahap kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Pada tahap-tahap ini, dilakukan diskusi atau rembug oleh Koordinator BKM, Faskel dan Masyarakat yang mewakili dari setiap lingkungan. Tujuan dari diskusi atau rembug ini adalah untuk meningkatkan pemahaman atau tukar pikiran kepada seluruh implementor agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada sasaran. Bapak Ngadirin, Koordinator BKM Diawali dengan sosialisasi Substansi P2KP yang dilakukan secara personal maupun melalui forum-forum warga ditingkat kelurahandesa maupun ditingkat RTRW dan dusun. Sosialisasi juga dilakukan melalui media komunikasi elektronik, diseminasi melalui poster maupun brosur spanduk. p2kp.org Kemudian Rembug Kesiapan Masyarakat RKM, pada tahap ini Faskel mengajak atau mengundang masyarakat Kelurahan Dagang Kelambir untuk ikut berpartisipasi dalam program P2KP. Rembug atau rapat ini dilakukan untuk membahas kesiapan masyarakat dan perangkat desakelurahan untuk Universitas Sumatera Utara 59 mengkonfirmasi kembali apakah masyarakat siap menerima atau menolak pelaksanaan P2KP dengan segala konsekuensi dan kontribusinya. Bapak Ruslan, Fasilitator Kelurahan Dalam tahap ini dimana hasilnya adalah kesiapan warga dari setiap lingkungan mendaftarkan dirinya sebagai relawan. Hal ini dibenarkan oleh masyarakat bahwa Faskel telah mengundang seluruh masyarakat untuk melakukan rembug atau rapat yang membahas tentang kesiapan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan program P2KP. Bapak Syahril, Masyarakat Dusun IV Refleksi Kemiskinan RK masyarakat membuat kriteria kemiskinan dan mengenali permasalahan sampai pada penyebab kemiskinan. Adapun tujuan dari RK adalah sebagai berikut : 1. Membangun kesadaran kritis masyarakat mengenal permasalahan kemiskinan yang bersumber pada lunturnya nilai-nilai kemanusiaan. 2. Membangun kesadaran masyarakat bahwa mereka harus menjadi bagian dari pemecahan masalah, bukan sebaliknya. Bapak Ruslan, Fasilitator Kelurahan Kegiatan ini dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat untuk mengenali masalah kemiskinan di Desa Dagang Kelambir dengan cara mengumpulkan seluruh data keluarga miskin yang bertujuan untuk mengentaskan masalah kemiskinan di desa ini. Ibu Rara Siregar, Masyarakat Dusun II Tahapan selanjutnya adalah Pemetaan Swadaya PS dimana masyarakat mulai menggali potensi dan mengidentifikasi permasalahan secara kritis Universitas Sumatera Utara 60 berdasarkan pada kekayaan informasi lokal. Pada tahap ini masyarakat belajar untuk memahami masalah-masalah kemiskinan dan potensi, baik sumber daya manusia maupun kemampuan ekonomis serta memungkinkan perkembangannya secara utuh. Buku Pedoman P2KP Hal ini bertujuan agar masyarakat belajar untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki masyarakat itu sendiri dan memanfaatkan potensi tersebut untuk dapat menanggulangi kemiskinannya dan mengurangi ketergantungan pada bantuan P2KP ini. Bapak Ruslan, Fasilitator Kelurahan Selanjutnya dilakukan Pembentukan Badan Keswadayaan Masyarakat BKM mengingat bahwa program P2KP merupakan program pengentasan kemiskinan yang melalui pemberdayaan masyarakat berbasis kelembagaan lokal, yang artinya lembaga yang dibentuk oleh masyarakat dalam rangka mewujudkan pemberdayaan masyarakat. Buku Pedoman P2KP Peran BKM dalam penanggulangan kemiskinan ini untuk membangun modal sosial dengan menumbuhkan kembali nilai-nilai kemanusiaan dan menggalang solidaritas serta kesatuan sosial masyarakat melalui kerjasama guna memperkuat keswadayaan masyarakat. Bapak Ngadirin, Koordinator BKM BKM ini merupakan organisasi lokal yang dibentuk oleh masyarakat secara demokratis dari perwakilan di setiap lingkungan. Pembentukan BKM ini dilakukan untuk membantu aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam merumuskan kebutuhan dan usulan program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Dagang Kelambir. Ibu Rara Siregar, Masyarakat Dusun II Kemudian tahap Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan PJM-Pronangkis, merupakan kegiatan awal Universitas Sumatera Utara 61 bersama relawan, masyarakat serta pemerintah desakelurahan dan lembaga- lembaga lokal. Buku Pedoman P2KP Dalam tahap ini, BKM diharapkan dapat mendorong peran aktif masyarakat setempat untuk menyampaikan aspirasinya, memberikan masukan dan saran. BKM juga bekerja sama dengan pemerintah desa untuk memberikan arahan dan gambaran umum terhadap permasalahan kemiskinan. Bapak Alfian, Kepala Kelurahan Dagang Kelambir Kegiatan PJM-Pronangkis dapat berjalan dengan baik dan lancar karena adanya masukan-masukan dan usulan kegiatan yang telah tersusun, sehingga dalam program jangka menengah ini sesuai dengan permasalahan yang ada di setiap lingkungan. Ibu Sumiati, Masyarakat Dusun I Pada tahapan ini masyarakat Kelurahan Dagang Kelambir mulai belajar untuk merencanakan, mengelola dan melaksanakan kegiatan sebagai jawaban dari permasalahan yang diperoleh pada tahap RK dan PS. Penyusunan ini dilakukan oleh masyarakat dan Koordinator BKM yang hasilnya dituangkan dalam PJM-Pronangkis dengan dasar nilai-nilai universal dan prinsip kemasyarakatan untuk menanggulangi kemiskinan dan mewujudkan masyarakat yang madani di Kelurahan Dagang Kelambir. Bapak Ngadirin, Koordinator BKM Selanjutnya Membangun Kelompok Swadaya Masyarakat KSM, yang dimaksud KSM disini adalah sekumpulan atau sekelompok orang yang mebghimpun secara sukarela dikarenakan adanya ikatan pemersatu yaitu kepentingan dan kebutuhan yang sama sehingga dalam kelompok memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai bersama. p2kp.org Universitas Sumatera Utara 62 KSM ini adalah wadah, aspirasi untuk menerima dan membahas tentang cara menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam program P2KP yang dilakukan oleh para relawan yang telah membentuk KSM dan juga sebagai penerima bantuan program P2KP. KSM ini bukan berada dibawah BKM, namun dalam melaksanakan kegiatan program P2KP KSM dimonitor dan diawasi oleh BKM. Bapak Rusli, Masyarakat Dusun III Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan program P2KP dilakukan pengawasan pelaksanaan P2KP, pengawasan pelaksanaan P2KP ini dilakukan oleh BKM melalui pemantauan untuk memastikan bahwa dana yang disediakan telah dipergunakan dengan sebagaimana mestinya. Bapak Ngadirin selaku Koordinator BKM Adapun tujuan dari pengawasan pelaksanaan P2KP adalah : 1. Agar proses pelaksanaan sesuai dengan aturan dan tujuan program. 2. Agar kegiatan dan pemanfaatan dana sesuai dengan rencana dan transparan. 3. Agar dapat mengendalikan pelaku P2KP sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Pertanyaan 4 : Apa sasaran dan tujuan dalam program penanggulangan kemiskinan di perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? 1. Tujuan P2KP adalah : a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar mampu secara mandiri untuk mengembangkan lingkungan permukiman yang berkelanjutan. b. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan mendorong kelompok peduli untuk bekerjasama dengan organisasi masyarakat setempat agar Universitas Sumatera Utara 63 tumbuh gerakan bersama untuk terwujudnya sinergi dalam penanggulangan kemiskinan. c. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat yang miskin dan kurang mampu secara ekonomi menjadi lebih berdaya, mandiri dan bermartabat. Buku Pedoman P2KP 2. Sasaran P2KP a. Masyarakat yaitu seluruh masyarakat kelurahan dengan penerima manfaat langsung adalah keluarga miskin. b. Pemerintah Daerah yaitu Kecamatan dan Kelurahan. c. Penerima manfaat program P2KP baik secara kelompok maupun perorangan. Secara rinci sasaran kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan di Desa Dagang Kelambir adalah sebagai berikut : Bapak Ngadirin, Koordinator BKM a. Sasaran di Bidang Sosial 1 Mengadakan santunan jompo 2 Mengadakan santunan anak kurang mampu atau yatimpiatu b. Sasaran di Bidang Lingkungan 1 Melakukan pengerasan jalan 2 Membuat saluran air drainase 3 Membuat irigasi c. Sasaran di Bidang Ekonomi 1 Mengadakan pelatihan komputer 2 Mengadakan pelatihan menjahit Universitas Sumatera Utara 64 Pertanyaan 5 : Apa kriteria bagi penerima manfaat dalam program penanggulangan kemiskinan di perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Adapun kriteria bagi penerima manfaat program P2KP baik calon anggota lembaga swadaya masyarakat maupun perorangan adalah sebagai berikut : 1. Memiliki Kartu Identitas Penduduk Mereka yang berhak untuk dijadikan peserta program P2KP adalah semua penduduk yang termasuk dalam golongan ekonomi lemah miskin yang tinggal diwilayah administratif pemerintah desakelurahan perkotaan. Hal ini identik dengan kepemilikan KTP, namun demikian bila terdapat anggota masyarakat yang tidak memiliki KTP tetapi keberadaannya benar- benar dapat diterima oleh warga dilingkungannya, maka atas persetujuan musyawarah lembaga-lembaga masyarakat mereka dapat didaftarkan menjadi peserta program penanggulangan kemiskinan di perkotaan. 2. Kepada Rumah Tangga Tidak Memiliki Pekerjaan Orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan atau yang bekerja tidak tetap, memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi peserta program ini dari pada mereka yang mempunyai pekerjaan tetap meski penghasilannya tidak mencukupi. 3. Jumlah Tanggungan Dalam Keluarga Banyak Jumlah tanggungan yang banyak di dalam keluarga ini juga memiliki peluang yang besar untuk menjadi peserta program P2KP. 4. Kondisi Rumah Kondisi tempat tinggal keluarga dilihat dari ukuran fisik suatu kelkuarga Universitas Sumatera Utara 65 yang tidak mempunyai kesempatan untuk menjadikan kualitas tempat tinggalnya diatas standar umum kehidupan perkotaan merupakan keluarga yang berpeluang untuk mendapatkan bantuan program penanggulangan kemiskinan. Bapak Alfian, Kepala Kelurahan Dagang Kelambir Pertanyaan 6 : Bagaimana kualitas kinerja para pelaksana program P2KP dalam menjalankan program penanggulangan kemiskinan tersebut? Sumber daya manusia yang dimiliki oleh lembaga-lembaga masyarakat pada Desa Dagang Kelambir sudah cukup baik untuk melaksanakan kebijakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada pada lembaga-lembaga tersebut. Keterlibatan pemerintah kelurahan juga saling bekerja sama dalam penggalangan swadaya masyarakat serta memfasilitasi berbagai pertemuan-pertemuan untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang timbul di masyarakat. Bapak Ngadirin, Koordinator BKM Kelurahan Dagang Kelambir Pemerintah kelurahan dalam merealisasikan Bantuan Langsung Masyarakat BLM tetap terlibat dan selalu memberi dukungan sehingga masyarakat dapat menggunakan dana tersebut dengan baik. BLM disalurkan langsung dari Bank ke masyarakat melalui BKM yang kemudian dalam pelaksanaannya dibantu oleh KSM. Namun hal yang harus diketahui bahwa dalam proses mengimplementasikan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP dilaksanakan oleh para sukarelawan yang ada di lembaga-lembaga masyarakat yang juga merupakan penerima manfaat dari program tersebut sehingga proses implementasi terarah dan bantuan yang diberikan tepat pada Universitas Sumatera Utara 66 sasaran. Pertanyaan 7 : Bagaimana ketersediaan dana yang dialokasikan dalam mengimplementasikan program penanggulangan kemiskinan tersebut? Alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat BLM yang telah diberikan ke Kelurahan Dagang Kelambir sebesar Rp. 150.000.000,00 yang dialokasikan untuk kegiatan Tridaya sosial, ekonomi dan lingkungan. Pelaksanaannya dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat KSM yang merupakan panitia pelaksana program yang telah ditetapkan. Dana tersebut dibagikan untuk kegiatan Tridaya diantaranya dalam alokasi lingkungan 70, alokasi sosial 10 dan alokasi kegiatan ekonomi 20. Bapak Alfian, Kepala Kelurahan Dagang Kelambir 1. Alokasi Dana BLM untuk Kegiatan Sosial Dana BLM yang dialokasikan untuk kegiatan sosial di Desa Dagang Kelambir adalah sebesar Rp. 15.000.000,00. Dalam pelaksanaannya dana ini dibagi menjadi dua yang digunakan untuk kegiatan santunan jompo dan kegiatan anak kurang mampu atau yatimpiatu. Bapak Syahril, perwakilan dari KSM Berikut adalah tabel alokasi dana BLM dalam kegiatan sosial P2KP di Kelurahan Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa : Tabel IV.7 : Alokasi Dana Kegiatan Sosial No. Jenis Kegiatan Jumlah Alokasi Dana Jumlah Pemanfaat 1. Santunan Jompo Rp. 7.500.000,00 100 Orang Universitas Sumatera Utara 67 2. Santunan YatimPiatu Rp. 7.500.000,00 100 Orang Total Rp. 15.000.000,00 200 Orang Sumber : Sekretariat BKM Desa Dagang Kelambir 2015 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam kegiatan sosial ini, santunan jompo dan santunan anak kurang mampu atau yatimpiatu masing-masing mendapatkan santunan adalah sebesar Rp. 7.500.000,00 dengan nilai total santunan adalah sebesar Rp. 15.000.000,00 yang akan dibagikan kepada 200 orang pemanfaat program P2KP. Dalam hal ini setiap orang pemanfaat masing- masing mendapatkan santunan sebesar Rp. 75.000,00. 2. Alokasi Dana BLM untuk Kegiatan Lingkungan Dana BLM yang dialokasikan untuk kegiatan lingkungan di Desa Dagang Kelambir adalah sebesar Rp. 105.000.000,00. Pelaksanaan untuk kegiatan lingkungan terdiri dari proyek drainase dan prasarana irigasi. Dalam tahap ini ada 4 lingkungan yang akan ikut berpartisipasi dalam proyek ini. Berikut adalah tabel alokasi dana BLM untuk kegiatan lingkungan P2KP yang diberikan kepada masing-masing lingkungan. Tabel IV.8 : Alokasi Dana Kegiatan Lingkungan No. Lingkungan Drainase Irigasi Jumlah Dana 1. 1 15.000.000 10.000.000 25.000.000 2. 2 10.000.000 15.000.000 25.000.000 3. 3 10.000.000 20.000.000 30.000.000 4. 4 10.000.000 15.000.000 25.000.000 Universitas Sumatera Utara 68 Total 45.000.000 60.000.000 105.000.000 Sumber : Sekretariat BKM Desa Dagang Kelambir 2015 Dari tabel diatas dapat kita lihat alokasi dana untuk kegiatan sosial merata dan disesuaikan dengan luas masing-masing lingkungan yang ada di Desa Dagang Kelambir. Dalam proses pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan oleh masyarakat itu sendiri secara bergotong-royong sehingga dapat selesai dalam waktu yang relatif cepat. 3. Alokasi Dana BLM untuk Kegiatan Ekonomi Dana BLM yang dialokasikan untuk kegiatan ekonomi di Desa Dagang Kelambir adalah sebesar Rp. 20.000.000,00. Ada dua kegiatan yang merupakan kegiatan pelatihan untuk melatih kemampuan dalam bekerja. Kedua pelatihan tersebut meliputi pelatihan menjahit dan pelatihan komputer. Berikut adalah tabel alokasi dana BLM untuk kegiatan Ekonomi P2KP di Desa Dagang Kelambir : Tabel IV.9 : Alokasi Dana Kegiatan Ekonomi No. Jenis Kegiatan Jumlah Dana Lama Pelatihan 1. Pelatihan Komputer Rp. 10.000.000 2 bulan 2. Pelatihan Menjahit Rp. 10.000.000 2 bulan Total Rp. 20.000.000 2 bulan Sumber : Sekretariat BKM Desa Dagang Kelambir 2014 Dalam tabel diatas dapat kita lihat kegiatan ekonomi dititik beratkan pada pelatihan-pelatihan yang produktif, yang nantinya diharapkan kepada masyarakat selepas mengikuti pelatihan-pelatihan dapat membuka usahanya sendiri atau bekerja di perusahaan dengan modal kemampuan atau keterampilan yang Universitas Sumatera Utara 69 diperoleh pada saat pelatihan. Dalam pemanfaatan dana BLM tersebut kegiatan-kegiatan yang sudah dialokasikan dananya yang telah disetujui dan didasarkan pada Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan PJM-Pronangkis. Kegiatan-kegiatan yang telah selesai akan dibuat laporan pertanggungjawabannya dan diserahkan kepada BKM dan pemerintah kelurahan. Bapak Alfian, Kepala Kelurahan Dagang Kelambir Pertanyaan 8 : Bagaimana proses sosialisasi antar bagian dalam organisasi terhadap implementasi kebijakan program penanggulangan kemiskinan di Desa Dagang Kelambir? Proses sosialisasi antar bagian dalam organisasi terhadap implementasi kebijakan program penanggulangan kemiskinan di Desa Dagang Kelambir berjalan dengan baik kepada pihak-pihak terkait seperti Faskel, BKM maupun KSM. Proses sosialisasi yang dilakukan oleh pihak BKM kepada KSM melalui jumpa warga, sosialisasi seperti ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kepada penerima manfaat program dan pemahaman ini juga merupakan kontrol awal dari implementasi program P2KP. Bapak Ngadirin, Koordinator BKM Keterlibatan pemerintah desakelurahan dalam mendukung pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan dan saling bekerja sama dengan BKM dalam memsosialisasikan program penanggulangan kemiskinan kepada masyarakat untuk mendiskusikan permasalahan apa yang timbul dimasyarakat tersebut. Sehingga perlu adanya kerja sama yang maksimal untuk mendukung Universitas Sumatera Utara 70 keberhasilan program ini baik dari tataran pemerintah desakelurahan dan lembaga-lembaga peduli lainnya. Bapak Syahril, Masyarakat Dusun IV Dalam penyusunan program BKM dan pemerintah desa diharapkan kepada masyarakat untuk memberikan masukan-masukan terhadap rencana pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan sehingga para pelaksana dapat menggambarkan permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan serta program dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pertanyaan 9 : Bagaimana struktur organisasi dan pembagian tugas dalam mengimplementasikan program penanggulangan kemiskinan? Dan bagaimana pembentukan organisasi yang dilakukan? Struktur organisasi dalam mengimplementasikan program penanggulangan kemiskinan adalah lembaga-lembaga dan unit-unit pengelola telah memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Proses pembentukan organisasi masyarakat sangat penting mengingat bahwa program P2KP merupakan program pengentasan kemiskinan melalui organisasi seperti BKM sebagai pemberdayaan masyarakat berbasis kelembagaan lokal. Kemudian dilaksanakan KSM dalam menjalankan program tersebut. Pembentukan organisasi ini dipilih sendiri oleh masyarakat dengan menunjuk warga yang memiliki kemampuan sosial yang baik dengan warga yang lain. Bapak Ngadirin, Koordinator BKM Struktur organisasi dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Desa Dagang Kelambir dipimpin oleh Kepala Desa yang dibantu oleh Lembaga- Universitas Sumatera Utara 71 Lembaga Keswadayaan Masyarakat dan Unit-Unit Pengelola Sosial, Lingkungan dan Keuangan. Maka Kepala Desa Dagang Kelambir mempunyai tanggung jawab dan tugas sebagai berikut : 1. Kepala DesaKelurahan Kepala Desa berkedudukan sebagai pimpinan dan penanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan desa. Kepala Desa bertindak sebagai lembaga eksekutif dalam pemerintahan desa untuk menjalankan roda pemerintahan desa. Kepala Desa dipilih langsung oleh masyarakat desa melalui pemilihan kepala desa Pilkades yang bersifat langsung bila masa pemerintahan kepala desa telah berakhir. Kepala Desa bertanggung jawab kepada Kepala Desa memegang jabatan 5 lima tahun dan kemudian dapat dipilih kembali untuk 1 satu kali periode masa jabatan. Kepala Desa bukan sebagai pegawai pemerintahan dan harus melepaskan jabatan sebelumnya untuk menjaga netralitas dalam mewujudkan otonomi desa. 2. Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Badan Keswadayaan Masyarakat BKM adalah suatu badan kolektif masyarakat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan P2KP pada tingkat kelurahan. Dalam melaksanakan suatu program secara maksimal dan sesuai dengan tujuan maka perlu adanya pembentukan badan yang bertindak sebagai pelaksana yang juga sekaligus bertanggung jawab dalam pelaksanaan program. Pengorganisasian ini bukan hanya sekedar menyangkut unit atau badan tetapi metode yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan juga telah ditetapkan. Dengan demikian dapat terwujud program yang terstruktur dan terarah, sehingga bantuan dana yang diberikan dapat mengalir tepat pada sasaran. Universitas Sumatera Utara 72 Selain BKM, lembaga lain yang penting adalah Kelompok Swadaya Masyarakat KSM. 3. Kelompok Swadaya Masyarakat KSM KSM adalah kelompok orang yang menyatukan diri secara sukarela dan dikembangkan dengan menggunakan sumberdaya yang ada di masyarakat dan juga sebagai penerima manfaat dalam program P2KP tersebut. Anggota KSM juga sama seperti seperti BKM, mereka adalah orang-orang yang dipilih dan dipercaya oleh masyarakat dalam pelaksanaan P2KP. Adapun Struktur Organisasi Pelaksanaan P2KP Desa Dagang Kelambir sebagai berikut : Bagan III.2 : Struktur Organisasi Pelaksanaan P2KP Desa Dagang Kelambir Sumber : Sekretariat BKM Kelurahan Dagang Kelambir 2014

b. Fungsi dan Tugas Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Desa dalam Pelaksanaan P2KP :

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (Study Pada Kelurahan Pangkalan Manshyur Kecamatan Medan Johor Medan)

1 70 94

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Respon Masyarakat Terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Di Kelurahan Pekan Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang

1 39 127

SIKAP REMAJA TERHADAP PROGRAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) DI DESA DAGANG KELAMBIR KECAMATAN TANJUNG MORAWA.

0 1 22

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 7

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 1

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 40

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 4

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 3

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 5