Pemberdayaan Masyarakat Kerangka Teori

29 Lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah. 8. Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam. 9. Lemahnya jaminan rasa aman. 10. Lemahnya partisipasi 11. Besarnya beban kependudukan. Sedangkan, menurut Emil Salim Supriatna, 2000:124 bahwa ada lima karakteristik penduduk miskin yaitu : 1. Penduduk miskin pada umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri. 2. Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi. 3. Tingkat pendidikan pada umumnya rendah. 4. Banyak diantara mereka yang tidak mempunyai fasilitas. 5. Di antara mereka berusia relatif muda dan tidak mempunyai keterampilan atau pendidikan yang memadai.

I.5.5 Pemberdayaan Masyarakat

Pendekatan pemberdayaan merupakan suatu model dalam pengembangan masyarakat dimana proses perubahannya menempatkan kreativitas dan prakarsa masyarakat yang sadar dan terbina sebagai titik tolak. Kaitannya dengan pembangunan, ini berarti mengutamakan manusia dalam proses pembangunan yang selama ini hanya dijadikan objek. Sebagai pelaku utama masyarakat dilibatkan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan dengan intensitas keterlibatan sampai pada tingkat pengambilan keputusan Sekretariat P2KP, 1999 dalam Menurut Tjandraningsih dan Tjondronegoro Rahayu 2001. dalam Rahayu 2001, Universitas Sumatera Utara 30 Pemberdayaan pada awalnya merupakan istilah yang digunakan dikalangan LSM untuk menunjuk pada upaya untuk memperkuat masyarakat baik secara social, ekonomi dan politik. Intinya adalah mebuat masyarakat mempunyai posisi tawar sehingga dapat menjadi pelaku dalam proses pembangunan yang aktif dan tidak hanya menjadi objek pembangunan. Kelompok masyarakat bawah yang lemah dan serba kekurangan dalam mutu dan taraf hidup, keterampilan,dsb. Kondisi ini membuat masyarakat tidak mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Dalam upaya pengentasan kemiskinan, diperlukan kebijaksanaan, komitmen dan kegiatan yang dapat memerangi kemiskinan dan keterbelakangan. Lebih dari itu satu sikap yang bersumber pada pandangan bahwa mengatasi masalah kemiskinan tidak memperlakukan orang miskin sekaedar sebagai objek dari upaya-upaya penanggulangan, tetapi harus memperlakuakn mereka sebagai subjek. Hal ini bersumber pada keyakinan bahwa betapapun miskin seseorang bukannya tidak mempunyai apa-apa sama sekali, melainkan mereka mempunyai sesuatu walaupun sedikit. Dan jika sesuatu yang mereka miliki tersebut dihimpun dalam suatu wadah kebersamaan yang mereka percaya dan hormati, maka mereka akan mampu mengatasi masalah- masalah yang mereka hadapi dengan kekuatan sendiri yang mereka miliki. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebab kegagalan dalam pogram-program penanggulangan kemiskinan yang ada pada saat ini adalah diabaikannya faktor pemberdayaan masyarakat lokal. Maka dalam program P2KP ini pemberdayaan masyarakat lokal menjadi faktor utama. Universitas Sumatera Utara 31 Pemberdayaan masyarakat dan institusi lokal sebagai strategi dalam pelaksanaan P2KP mengandung dua unsur, yakni kemandirian dan partisipasi. Pemerintah menganggap perlu untuk memberikan bantuan kepada masyarakat miskin perkotaan melalui P2KP. Kegiatan ini tidak hanya bersifat reaktif terhadap keadaan darurat yang kini kita alami, namun juga bersifat strategis karena dalam kegiatan ini disiapkan landasan berupa institusi masyarakat yang menguat bagi perkembangan masyarakat di masa mendatang, pemberdayaan masyarakat yang berakar dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri.

I.5.6 Partisipasi Masyarakat

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (Study Pada Kelurahan Pangkalan Manshyur Kecamatan Medan Johor Medan)

1 70 94

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Respon Masyarakat Terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Di Kelurahan Pekan Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang

1 39 127

SIKAP REMAJA TERHADAP PROGRAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) DI DESA DAGANG KELAMBIR KECAMATAN TANJUNG MORAWA.

0 1 22

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 7

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 1

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 40

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 4

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 3

Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Studi Pada Desa Dagang Kelambir Kecamatan Tanjung Morawa)

0 0 5