Fungsi dan Tugas Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Desa dalam Pelaksanaan P2KP :

72 Selain BKM, lembaga lain yang penting adalah Kelompok Swadaya Masyarakat KSM. 3. Kelompok Swadaya Masyarakat KSM KSM adalah kelompok orang yang menyatukan diri secara sukarela dan dikembangkan dengan menggunakan sumberdaya yang ada di masyarakat dan juga sebagai penerima manfaat dalam program P2KP tersebut. Anggota KSM juga sama seperti seperti BKM, mereka adalah orang-orang yang dipilih dan dipercaya oleh masyarakat dalam pelaksanaan P2KP. Adapun Struktur Organisasi Pelaksanaan P2KP Desa Dagang Kelambir sebagai berikut : Bagan III.2 : Struktur Organisasi Pelaksanaan P2KP Desa Dagang Kelambir Sumber : Sekretariat BKM Kelurahan Dagang Kelambir 2014

b. Fungsi dan Tugas Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Desa dalam Pelaksanaan P2KP :

1. Membantu sosialisasi tingkat kelurahandesa dan Rembug Kesiapan Masyarakat RKM yang menyatakan kesiapan masyarakat untuk mendukung dan melaksanakan P2KP. Kepala Desa Badan Permusyawaratan Desa BKM KSM Dusun I KSM Dusun III KSM Dusun II KSM Dusun IV Universitas Sumatera Utara 73 2. Memfasilitasi terselenggaranya pertemuan pengurus dan masyarakat dengan Tim Fasilitator Kelurahan dan relawan masyarakat dalam penyebarluasan informasi dalam pelaksanaan P2KP. 3. Memfasilitasi terselenggaranya Pemetaan Swadaya PS dalam rangka pemetaan kemiskinan dan potensi sumber daya masyarakat yang dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat. 4. Memfasilitasi program pembentukan Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM yang bentuk-bentuk dukungannya disesuaikan dengan kebutuhan penduduk masyarakat setempat. 5. Memfasilitasi dan mendukung penyusunan Program Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan PJM-Pronagkis dan Rencana Tahunan Renta oleh masyarakat yang diorganisasikan oleh LKM. 6. Berkoordinasi dengan Tim Fasilitator, relawan masyarakat dan LKM dan memfasilitasi penyelesaian persoalan dan konflik serta penanganan dan pengaduan yang muncul dalam pelaksanaan P2KP diwilayah kerjanya. Fungsi BKM adalah : 1. Sebagai roda penggerak masyarakat warga untuk senantiasa menggali dan melembagakan kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan. 2. Sebagai penggalang solidaritas dan kesatuan sosial warga untuk membangun gerakan kepedulian dan kebersamaan masyarakat Universitas Sumatera Utara 74 dalam penanggulangan kemiskinan. 3. Mengorganisir segenap potensi masyarakat. 4. Membudayakan sikap keberpihakan kepada masyarakat miskin. 5. Membangun gerakan kepedulian dan relawan-relawan masyarakat. 6. Lembaga kepercayaan masyarakat. 7. Sebagai pusat pembelajaran masyarakat melalui pengembangan komunitas belajar kelurahan. Tugas BKM : 1. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan P2KP khususnya dan penanggulangan kemiskinan umumnya. 2. Menyusun rencana program P2KP diwilayahnya berdasarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. 3. Melembagakan nilai-nilai universal dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dan kehidupan bermasyarakat diwilayahnya. 4. Membangun kepercayaan pihak luar untuk dapat menjalin kerjasama dan kemitraan. Peran dan Fungsi KSM : 1. Sebagai sarana pendorong dalam proses perubahan sosial. 2. Sebagai wadah pembahasan dan penyelesaian masalah. 3. Sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi. 4. Sebagai wadah untuk menggalang tumbuhnya rasa saling percaya. 5. Sebagai wahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Universitas Sumatera Utara 75 masyarakat. 6. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan. 7. Menjaga dan memelihara keberlangsungan kegiatan. Sumber : Sekretariat BKM Kelurahan Dagang Kelambir 2015 Pertanyaan 10 : Bagaimana persepsi dan pemahaman pemerintah daerah dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat mengenai adanya program penanggulangan kemiskinan di perkotaan? Persepsi pemerintah daerah dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat mengenai adanya program penanggulangan kemiskinan di perkotaan sangat baik dan sangat mendukung karena dengan adanya program ini masyarakat lebih memiliki keterampilan dan kemampuan dalam bekerja sehingga angka kemiskinan yang ada di desa ini juga berkurang. Pemahaman pemerintah daerah dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat mengenai adanya program penanggulangan kemiskinan di perkotaan juga dinilai baik dalam sosialisasi maupun implementasinya. Bapak Ngadirin selaku Koordinator BKM Pertanyaan 11 : Bagaimana intensitas sosialisasi program penanggulangan kemiskinan di perkotaan yang disampaikan kepada masyarakat mengenai program penanggulangan kemiskinan di perkotaan? Sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat pada dasarnya merupakan penyebaran atau bertukar ide sampai menemukan gagasan yang baru dalam suatu sistem sosial sehingga pemerintah atau lembaga-lembaga masyarakat maupun Universitas Sumatera Utara 76 masyarakat memahami defenisi sosialisasi, tujuan atau isi materi sosialisasi serta kelompok sasaran. Bapak Ngadirin selaku Koordinator BKM Proses sosialisasi program yang dilakukan oleh para pelaksana sudah melalui tahapan yang benar sesuai dengan pedoman umum program P2KP. Sosialisasi bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, secara langsung sosialisasi dilakukan dengan para pelaksana program P2KP seperti kepala desa, faskel, koordinator LKM dan masyarakat. Sedangkan sosialisasi secara tidak langsung dilakukan melalui media spanduk, pamflet dan lain-lain. Kendati demikian para pelaksana program P2KP dituntut untuk lebih mempunyai wawasan yang lebih luas mengenai program dalam menanggulangi kemiskinan. Pertanyaan 12 : Apakah pemerintah daerah dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat mendukung dengan adanya program P2KP ini? Pemerintah desakelurahan dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat menyatakan sangat mendukung sekali dengan adanya program ini agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tujuan yang yang diharapkan dapat tercapai. Bapak Ngadirin selaku Koordinator BKM Program ini merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. Sehingga dapat terbangun gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan yang sesuai pada Universitas Sumatera Utara 77 nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip universal yang telah disajikan di bab sebelumnya. Buku Pedoman Umum P2KP Pertanyaan 13 : Bagaimana kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di Desa Dagang Kelambir? Penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada konsep tridaya yang terdiri dari komponen sosial, ekonomi dan lingkungan. Masih banyak permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan pada Desa Dagang Kelambir masih sangat memprihatinkan karena tidak adanya tempat penampungan untuk orangtua jompo atau lanjut usia lansia. Warga miskin juga tidak punya modal danatau kekurangan modal untuk usaha mereka dan kondisi jalan lingkungan sudah tidak layak baik jalan maupun gang-gang kecil. Bapak Ngadirin selaku Koordinator BKM Pendekatan pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan mengangkat kesejahteraan masyarakat bukan hanya peningkatan kualitas hidup warga negara tetapi merespon masalah pembangunan yang terdistorsi. Kondisi pembangunan yang terdistorsi dengan mengkaitkan pembangunan dengan menyatukan tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan dalam pembangunan, seperti penangangan kemiskinan dengan pembangunan dientaskan dengan cara sosial serta cara ekonomi dan pembangunan lingkungan, bukannya berdiri sendiri tanpa adanya keterkaitan.Bapak Alfian, Kepala Kelurahan Dagang Kelambir Pertanyaan 14 : Apakah pemerintah desakelurahan, lembaga-lembaga dan masyarakat juga setuju dengan adanya program penanggulangan Universitas Sumatera Utara 78 kemiskinan di perkotaan? Pemerintah desakelurahan, lembaga-lembaga dan masyarakat sangat mendukung untuk pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dengan turut berpartisipasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar mampu secara mandiri untuk mengembangkan lingkungan permukiman yang berkelanjutan. Selanjutnya juga mendorong kelompok peduli untuk bekerjasama dengan organisasi masyarakat setempat agar tumbuh gerakan bersama untuk terwujudnya sinergi dalam penanggulangan kemiskinan. Bapak Ngadirin selaku Koordinator BKM. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan P2KP tersebut masyarakat jadi memahami masalah-masalah kemiskinan dan potensi, baik sumber daya manusia maupun kemampuan ekonomi. Masyarakat juga dapat menggali potensi dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia dan mengoptimalkan potensinya dengan mengurangi ketergantungan bantuan dana dari pemerintah. Bapak Alfian, Kepala Kelurahan Dagang Kelambir VI.2.2 Kendala-Kendala apa yang dihadapi dalam Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP? Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam implementasi penanggulangan kemiskinan di perkotaan P2KP, kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah tidak dapat mendata semua masyarakat miskin di desa tersebut, sehingga program penanggulangan tersebut belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 79 2. Masyarakat yang layak mendapat bantuan program penanggulangan kemiskinan masih banyak masyarakat yang tidak memiliki KTP atau KK sehingga tidak semua masyarakat miskin yang dapat bantuan program P2KP. Namun demikian bila terdapat anggota masyarakat yang tidak memiliki KTP tetapi keberadaannya benar-benar dapat diterima oleh warga dilingkungannya, maka atas persetujuan musyawarah para pelaksana P2KP mereka dapat didaftarkan. 3. Tidak sesuainya kebutuhan masyarakat dengan anggaran dana yang disediakan dalam implementasi penanggulangan kemiskinan, sementara masih banyak kegiatan-kegiatan dan perbaikan-perbaikan pembangunan yang perlu dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan tersebut. 4. Belum tersosialisasikannya Program Koperasi Usaha Rakyat KUR dan Pinjaman Dana Bergulir kepada masyarakat sehingga masyarakat masih belum bisa untuk membuka usahanya sendiri karena kurangnya modal usaha. 5. Program-program penanggulangan kemiskinan pemerintah masih bertumpu pada pendekatan “the needy” “untuk yang miskin saja” yaitu pendekatan targeted. Sementara banyak bidang memerlukan pendekatan yang universal untuk semua, seperti dalam hal jaminan kesehatan, pelayanan pendidikan dan pelayanan ketenagakerjaan. Universitas Sumatera Utara 80

BAB V ANALISIS DATA