Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lintasan proses produksi dalam industri manufakturing merupakan salah satu bagian yang penting di dalam proses produksi. Hal ini akan mempengaruhi penggunaan biaya dan tingkat efisiensi di dalam proses produksi. Kemampuan mesin dalam melakukan kegiatan produksi akan mempengaruhi jumlah produk di dalam setiap proses. Kemampuan mesin yang berbeda-beda dapat menyebabkan jumlah produksi produk yang berbeda-beda pada tiap stasiun produksi. Keseimbangan lintasan pada setiap proses produksi akan mempengaruhi jumlah produk yang diproduksi. Kemampuan produksi yang tidak baik pada suatu stasiun akan menyebabkan terjadinya penumpukan produk setengah jadi bottleneck. Hal tersebut akan menyebabkan banyak kerugian untuk perusahaan. Perusahaan PT. Garuda Mas Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sendal jepit merk swallow. Perusahaan tersebut memproduksi sendal jepit dengan satu varian model yang memiliki berbagai macam warna yang diproduksi melalui 18 proses produksi dengan waktu siklus yang berbeda-beda pada setiap elemen kegiatannya yang dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Waktu Siklus Setiap Elemen Kegiatan Produksi No. Elemen Kegiatan Waktu Siklus Detik 1 Proses pencacahan crumb rubber 320,80 2 Proses pencampuran bahan 465,20 Tabel 1.1. Data Waktu Siklus Setiap Elemen Kegiatan Produksi Lanjutan No. Elemen Kegiatan Waktu Siklus Detik 3 Proses pembuatan sheet 604,40 4 Proses pencetakan tali sandal 321,80 5 Proses pemilahan tali sandal 13,10 6 Proses pencacahan crumb rubber 320,80 7 Proses pencampuran bahan 465,20 8 Proses pembuatan sheet 604,40 9 Proses pembuatan sponge 549,90 10 Proses pendinginan 1.597,50 11 Proses pencetakanpemotongan 30,40 12 Proses pemisahan 21,00 13 Proses penggerindaan 10,00 14 Proses pelubanganbor 3,90 15 Proses perakitan 6,30 16 Proses pengemasan packing 3,90 17 Kemasan setengah lusin 7,80 18 Kemasan 20 lusin 44,60 Berdasarkan Tabel 1.1. terjadi perbedaan waktu siklus yang cukup besar antara beberapa elemen kegiatan produksi sendal jepit. Perbedaan waktu siklus tersebut megakibatkan terjadinya ketidakseimbangan proses produksi di beberapa stasiun kerja. Perbedaan waktu produksi antar stasiun menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lintasan produksi dan perbedaan jumlah produksi yang mengakibatkan munculnya bottleneck dan produk work in process. Gambar ilustrasi lintasan produksi sandal jepit dapat dilihat pada Gambar 1.1. 1 2 3 6 7 8 9 10 16 15 14 13 11 12 18 4 5 17 Gambar 1.1. Elemen Kegiatan yang Mengalami Masalah Jumlah output harian perusahaan berkisar antara 300 hingga 400 unit sandal jepit termasuk dengan rata-rata produk work in process perusahaan, data produk WIP harian perusahaan dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.3. Data WIP Harian Elemenn Kegiatan Jumlah WIP Hari Unit hari Penggerindaan 200 Pengeboran 120 Perakitan 150 Berdasarkan Tabel 1.2. dapat dilihat jumlah WIP di lantai produksi yang disebabkan dengan perbedaan waktu pengerjan setiap proses produki. Jumlah WIP tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan lintasan produksi yang memiliki variasi waktu siklus yang sangat beragam. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka diperlukan penyeimbangan lintasan akan bertujuan mendapatkan jumlah workcenter yang optimum. Berdasarkan fenomena sebagaimana telah dijelaskan bahwa ketidakseimbangan lintasan produksi di PT. Garuda Mas Perkasa disebabkan perbedaan waktu siklus dan kapasitas produksi work centre. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut digunakan metode Theory of Constraints TOC dan Algoritma Tabu Search. TOC merupakan salah satu teknik penyelesaian suatu masalah dalam lintasan produksi yang berfokus pada peningkatan sistem kinerja. TOC mencoba untuk mengidentifikasi kendala dalam sistem dan mengeksploitasi untuk meningkatkan keseluruhan output dari sistem tersebut. Dengan penerapan TOC dalam kasus lintasan produksi, maka didapat keseimbangan lintasan produksi dengan mengurangi waktu siklus pada beberapa stasiun kerja di lantai produksi. Naik, Poornima.2013

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan bahwa terjadi perbedaan waktu siklus dan kapasitas produksi antar stasiun kerja sehingga mengakibatkan terjadinya pernumpukan dan produk work in process, untuk itu perlu dilakukan penyeimbangan lintasan produksi sehingga efisiensi dapat ditingkatkan.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu rancangan tentang keseimbangan lintasan yang efektif dari proses produksi sehingga kegiatan produksi lebih efisien dengan jumlah produksi yang optimal. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Identifikasi stasiun kerja yang bottleneck 2. Membandingkan kondisi awal lintasan dengan usulan yang lebih baik 3. Mendapatkan rancangan lintasan yang efisien dengan metode heuristik Tabu Search Manfaat penelitian bagi perusahaan adalah untuk mengevaluasi penyebab terjadinya bottleneck, dan mengevaluasi keseimbangan lintasan produksi. Manfaat penelitian bagi peneliti adalah untuk menyelesaikan syarat dalam pengerjaan tugas akhir serta menerapkan keilmuan teknik industri di dalam dunia kerja yang sebenarnya. Manfaat penelitian bagi masyarakat adalah sebagai bahan untuk menambah wawasan dalam mengetahui kegiatan produksi yang efisien yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.

1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Lintasan produksi yang diteliti adalah produksi sandal swallow. 2. Penelitian dilakukan di PT. Garuda Mas Perkasa. 3. Metode yang digunakan yaitu Theory of Constraints dan Tabu Search 4. Waktu yang digunakan untuk pengolahan data adalah waktu baku 5. Penelitian tidak membahas masalah biaya Asumsi yang digunakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Proses produksi tidak berubah atau sama pada saat penelitian 2. Waktu proses produksi yang diukur adalah sama setiap harinya 3. Jumlah produksi tidak berubah pada saat penelitian

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Bab I berisi tentang pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitianserta sistematika penulisan laporanpenelitian. Gambaran umum perusahaan, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahanPT. Garuda Mas Perkasadiuraikan dalam Bab II.Bab III berisi teori metode-metode Theory of Constraints dan Tabu Search. Metodologi penelitian dibahas pada Bab IV yang menguraikan tahap-tahap dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian dan pengolahan data dengan Algoritma Tabu Search, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran. Penyelesaian kendala pada penelitian dibahas pada Bab V yang berisi Pengumpulan dan Pengolahan Data. Analisis Pemecahan Masalah dibahas pada Bab VI yang meliputi analisis pengolahan data, analisis pengolahan Algoritma Tabu Search. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan. ABSTRAK PT. Garuda Mas Perkasa merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi sandal jepit merk swallow. Dalam proses produksinya, perusahaan menerapkan sistem make to stock. Secara umum, permasalahan yang dihadapi adalah ketidakseimbangan lintasan produksi. Keseimbangan lintasan pada setiap proses produksi akan mempengaruhi jumlah produk yang diproduksi. Apabila terjadi hambatan atau ketidakefisienan dalam suatu departemen akan mengakibatkan tidak lancarnya aliran material ke departemen berikutnya, sehingga terjadi waktu menunggu delay time dan penumpukan material work in process di lantai produksi. Hal ini terjadi disebabkan oleh perbedaan waktu siklus yang cukup besar sehingga menyebabkan perbedaan kapasitas produksi untuk setiap elemen kegiatan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan elemen kegiatan menggunakan prinsip theory of constraints dan algoritma Tabu Search. Dari hasil pengolahan didapatkan jumlah work centre untuk keadaan awal yaitu 6 work centre dengan efisiensi lintasan 64,32. Dengan menggunakan algoritma tabu search dilakukan perhitungan iterasi hingga mendapatkan jumlah work centre optimal. Hasil perhitungan didapatkan jumlah work centre optimal yaitu sebanyak 3 work centre dengan efisiensi lintasan sebesar 88,13, balance delay sebesar 11,87, dan smoothing index sebesar 726. Kata Kunci: Line Balancing, Theory of Contraints, Tabu Search ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN THEORY OF CONSTRAINTS DAN TABU SEARCH TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh Kevin Prayoga 1 1 0 4 0 3 0 0 2 D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015