Identifikasi Kendala Sebuah Sistem
Tabel 5.16. Penentuan Bobot Tiap Stasiun Lanjutan Elemen
Kerja Elemen
Kegiatan WS
Bobot Rank
O-8 8
872 3519
3
O-9 9
681 2647
4
O-10 10
1810 1966
7
O-11
11 37
156 10
O-12 12
25 119
11
OI-1 13
13 94
12
OI-2 14
5 81
14
OI-3
15 8
76 15
O-13 16
5 68
16
O-14 17
10 63
17
O-15 18
53 53
18
Sumber: Pengolahan Data
Setelah dihitung bobot tiap stasiun maka dilakukan pengurutan ranking dari ranking terkecil hingga terbesar, atau dengan kata lain diurutkan data elemen
yang memiliki rank position weight terbesar hingga terkecil. Elemen kerja dengan bobot terbesar mendapat prioritas untuk dikerjakan terlebih dahulu. Hasil
pengurutan rank dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Pengurutan Ranking Stasiun Rank
Elemen Kegiatan
WS
1 6
403 2
7 686
3 8
872 4
9 681
5 1
403 6
2 686
7 10
1810 8
3 872
9 4
402 10
11 37
Tabel 5.17. Pengurutan Ranking Stasiun Lanjutan Rank
Elemen Kegiatan
WS
11 12
25 12
13 13
13 5
15 14
14 5
15 15
8 16
16 5
17 17
10 18
18 53
Sumber: Pengolahan Data
Penyusunan work center harus memenuhi ketentuan cycle time yaitu t
max
≤ CT
≤ t
produk.
Cycle time ditetapkan berdasarkan waktu proses terbesar yaitu 1810 detik. Penentuan elemen kerja pada masing-masing work center dapat dilihat pada
Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Penentuan Tugas Tiap Stasiun Kerja
Stasiun Elemen
Kegiatan WS
Jumlah Idle
I 6
403 1089
721 7
686 II
8 872
1553 257
9 681
III 1
403 1089
721 2
686 IV
3 872
1289 521
4 402
5 15
V 10
1810 1810
VI 11
37 156
1654 12
25 13
13 14
5 15
8
Tabel 5.18. Penentuan Tugas Tiap Stasiun Kerja Lanjutan
Stasiun Elemen
Kegiatan WS
Jumlah Idle
16 5
17 10
18 53
Sumber: Pengolahan Data
Efesiensi litasan dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini E
=
Tproduk Tmax x WC
=
6985,25 6 x 1810
= 64,32
Balance Delay dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini D
=
n. Sm- ∑ Si
nSm
× 100 =
6. 1810-
∑ 6985,25 6. 1810
× 100 = 35,68 Smoothing Index dapat dihitung dengan perhitungan dibawah ini.
SI = �
∑ �STi
max
-STi �
2 K
i=1
= �721²+257²+721²+521²+1654²= 2028
Hasil penyeimbangan lintasan menggunakan metode Rank Positional Weight RPW menghasilkan 6 work centre yang dapat dilihat pada Gambar 5.5.
6 1
7 8
10 9
13 11
12 14
15 16
17 18
2 3
4 5
WC III
WC I WC VI
WC II WC IV
WC V
Sumber: Pengolahan Data
Gambar 5.5. Lintasan Menggunakan Metode Rank Posisitonal WeightRPW
Setelah mendapatkan inisiasi awal dengan metode RPW, maka langkah selanjutnya dalam metode Tabu Search yaitu membuat solusi pendekatan.
2. Membuat solusi pendekatan
Solusi pendekatan ditentukan berdasarkan jumlah work center, jumlah elemen kerja pada tiap work center, dan waktu standar masing-masing stasiun kerja.
Iterasi 0 dilakukan dengan mengikuti jumlah work center dari inisial awal yaitu sebanyak 6 work center, dan elemen kerja diurutkan berdasarkan keadaan aktual
pada perusahaan. Jumlah work center optimal dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini.
WC =
Tproduk Tmax
=
6985,25 1810
= 3,86 Maka pada iterasi dilakukan pengurangan jumlah work center sebanyak
satu persatu mendekati jumlah work center optimal. Pada iterasi 0, pembagian elemen kerja pada tiap work center dilakukan secara trial and error yang dapat
dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.19. Iterasi 0 Iterasi 0
Stasiun WC = 6
WS Jumlah Idle
Elemen Kegiatan
I 1
403 1089
877 2
686 II
3 872
872 1094
III 4
402 417
1549 5
15 IV
6 403
1089 877
7 686
V 8
872 1553
413