Dasar Republik Rakyat Tiongkok Dalam Mereklamasi Laut China

54 berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, tetapi juga negara-negara lain seperti Amerika Serikat. Amerika Serikat sangat menentang reklamasi yang dilakukan RRT di Laut China Selatan tersebut, karena dianggap akan mempengaruhi kebebasan pelayaran dan penerbangan di wilayah Laut China Selatan. Karena hal ini, Amerika Serikat mengirim pesawat mata-mata untuk memantau perkembangan di Laut China Selatan. Keadaan di Laut China Selatan pun memanas di akhir 2015 ini. Setiap negara yang berbatasan dengan Laut China Selatan meningkatkan penjagaannya di perbatasan negaranya masing-masing dan bersiap-siap apabila nantinya terjadi konflik. Sampai sekarang ini, negara-negara masih berusaha untuk mencari jalan keluar atas masalah di Laut China Selatan, terutama masalah yang timbul karena tindakan reklamasi Laut China Selatan yang dilakukan oleh RRT.

B. Dasar Republik Rakyat Tiongkok Dalam Mereklamasi Laut China

Selatan Reklamasi yang dilakukan oleh RRT di wilayah Laut China Selatan menambah rumit masalah klaim dan perbatasan negara di wilayah Laut China Selatan. Reklamasi ini seakan menambah jumlah konflik-konflik yang pernah terjadi di wilayah Laut China Selatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa isu reklamasi ini merupakan isu yang baru dengan objek dan permasalahan yang sama. Objek dan permasalahan yang sama karena setiap konflik atau sengketa yang terjadi di Laut China Selatan pasti selalu berkaitan dengan klaim yang tumpang tindih di wilayah Laut China Selatan. Hal ini menegaskan bahwa sengketa atau konflik yang terjadi di wilayah Laut China Selatan masih belum terselesaikan. 55 Selain objek dan permasalahan, persamaan lain dari sengketa atau konflik yang terjadi di wilayah Laut China Selatan adalah dasar klaim. Dasar klaim yang diajukan oleh tiap-tiap negara dalam mengklaim wilayah Laut China Selatan tetap sama dengan dasar-dasar klaim yang diajukan negara-negara tersebut sebelumnya. Termasuk juga dasar klaim RRT dalam mereklamasi Laut China Selatan. RRT dalam mengklaim wilayah Laut China Selatan selalu mendasarkan klaimnya pada alasan sejarah. Alasan sejarah selalu menjadi dasar klaim RRT di Laut China Selatan, karena hanya itulah yang bisa dijadikan alasan bagi RRT dalam mengklaim Laut China Selatan. Reklamasi yang dilakukan RRT di wilayah Laut China Selatan saat ini pun di dasarkan pada alasan sejarah. Menurut RRT, wilayah Laut China Selatan sudah dikuasai oleh Dinasti Han sejak dulu dan juga ditemukannya benda-benda sejarah di kepulauan-kepulauan di wilayah Laut China Selatan yang merupakan buatan Tiongkok. Berdasarkan alasan sejarah inilah RRT mengklaim Laut China Selatan dan kemudian mereklamasinya. Pemerintah RRT menegaskan bahwa pemerintah RRT berhak untuk melakukan reklamasi di beberapa pulau di wilayah Laut China Selatan. Pemerintah RRT menyatakan bahwa reklamasi itu dilakukan di pulau- pulau milik RRT dan tidak menjadikan negara lain sebagai sasaran 67 . Selain itu juga pemerintah RRT menyatakan bahwa pembangunan yang dilakukan di atas pulau buatan tersebut adil, wajar, dan sah, juga tidak mempengaruhi dan membidik negara lain dan tidak mempengaruhi kebebasan navigasi dan penerbangan di wilayah Laut China Selatan 68 . 67 http:www.bbc.comindonesiadunia201509150916_dunia_cina_lautcinaselatan, diakses pada tanggal 05 Desember 2015 68 http:news.okezone.comread20150616181166143china-pembangunan-reklamasi- tanah-hampir-rampung, diakses pada tanggal 05 Desember 2015 56 Selain itu RRT juga menegaskan klaim nya di Laut China Selatan berdasarkan peta nine dash line. Peta ini pada awalnya menunjukkan sebelas garis putus-putus eleven dash line yang membentuk huruf U yang diterbitkan pada tahun 1947 oleh pemerintah Republik China untuk membenarkan klaim di Laut China Selatan. Kemudian setelah Partai Komunis Tiongkok mengambil alih daratan Tiongkok dan membentuk Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, jalur ini diadopsi dan direvisi menjadi sembilan garis putus-putus nine dash line pada tahun 1953. Kemudian pada tahun 2013 RRT menerbitkan sebuah peta baru dengan menambahkan garis kesepuluh di sebelah timur Taiwan sehingga peta yang baru menunjukkan sepuluh garis putus-putus ten dash line 69 . Berikut ini adalah gambar peta eleven dash line dan nine dash line : Gambar VI : Peta eleven dash line 1947 Sumber : http:en.wikipedia.orgwikiNine-dash_line 69 http:en.wikipedia.orgwikiNine-dash_line, diakses pada tanggal 07 Desember 2015 57 Gambar VII : Peta nine dash line Sumber : http:en.wikipedia.orgwikiNine-dash_line Jadi dapat disimpulkan bahwa reklamasi yang dilakukan oleh RRT di wilayah Laut China Selatan didasarkan pada alasan sejarah yang menurut RRT wilayah Laut China Selatan telah dikuasai oleh Dinasti Han sejak dulu, dan juga didasarkan pada peta eleven dash line tahun 1947 yang kemudian diubah menjadi nine dash line tahun 1953 dan diubah lagi menjadi ten dash line pada tahun 2013.

C. Tindakan Republik Rakyat Tiongkok Dalam Mereklamasi Laut China