Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian Hipotesis .1 Uji Signifikan Simultan Uji-F

86 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 10.702 7.445 1.438 .157 Lingkungan_Ker ja .320 .121 .275 2.644 .011 .921 1.085 Kepribadian .628 .113 .574 5.531 .000 .921 1.085 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2016 Pada Tabel 4.10 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki Tolerance Value 0,1 atau VIF 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menetukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang terdiri dari Lingkungan Kerja X1, Kepribadian X2, dan variabel terikat Kinerja Karyawan Y. Yang nantinya akan berguna untuk mengetahui pengaruh positif atau negatif dari faktor-faktor tersebut. Dengan model persamaan yang digunakan sebagai berikut: Y = a + � � + � � + e Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 87 Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10.702 7.445 1.438 .157 Lingkungan_Kerja .320 .121 .275 2.644 .011 Kepribadian .628 .113 .574 5.531 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.11 kolom Unstandarized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 10.702 + 0.320 X 1 + 0.628 X 2 Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta a = 10.702 ini menunjukkan bahwa Lingkungan Kerja dan Kepribadian bernilai konstan. Dimana jika variabel Lingkungan Kerja X 1 dan Kepribadian X 2 = 0, maka kinerja karyawan akan sebesar 10.702 2. Koefisien Regresi b 1 X 1 = 0.320 menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila lingkungan kerja dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0.320 3. Koefisien Regresi b 2 X 2 = 0.628 menunjukkan bahwa kepribadian berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila kepribadian Universitas Sumatera Utara 88 dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan akan bertambah sebesar 0.628 4.5 Pengujian Hipotesis 4.5.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F Uji-F . Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak, sedangkan jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut dengan rumus sebagai berikut: df Pembilang = k-1 df Penyebut = n-k Keterangan: n = Jumlah sampel penelitian k = Jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 54 dan jumlah keseluruhan variabel k 3 sehingga diperoleh: 1. df pembilang = k-1 = 3-1 = 2 2. df penyebut = n-k = 54-3 = 51 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS for windows, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α = 5 2:51 = 3,18 dengan kriteria uji sebagai berikut: H o diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H o ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 89 Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1881.910 2 940.955 24.846 .000 a Residual 1931.424 51 37.871 Total 3813.333 53 a. Predictors: Constant, Kepribadian, Lingkungan_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.12 hasil uji F hitung menunjukkan nilai F hitung = 24.846 dengan tingkat signifikansi 0.000. Nilai F tabel = 3.18. Nilai F hitung F tabel 24.846 3.18 dan tingkat signifikansi 0.000 0.05 dengan hipotesis H ditolak dan H a diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu lingkungan kerja X 1 dan kepribadian X 2 secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y sebagai variabel terikat.

4.5.2 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent yaitu lingkungan kerja X 1 dan kepribadian X 2 terhadap variabel dependent yaitu kinerja karyawan Y secara parsial. Uji-t memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,05, jika tingkat signifikansi t berada dibawah 0,05 maka variabel independent secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan t tabel , maka koefisien regresi variabel independent adalah signifikan. t tabel diperoleh dengan derajat bebas = n-k Universitas Sumatera Utara 90 n = jumlah sampel k = jumlah variabel yang digunakan df = derajat bebas = n-k = 54-3 = 51 maka nilai t tabel pada α = 5 dengan derajat kebebasan df = 51adalah 1,673 Hasil pengolahan dari Uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Hasil Signifikan Parsial Uji-t Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.13 maka model persamaan sub strukturnya sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Y = 10.702 + 0.320X 1 + 0.628X 2 + e Dengan demikian pengaruh setiap variabel secara parsial sebagai berikut: a. Variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.011 0.05 dan nilai t hitung 2.644 nilai t tabel 1.673 artinya jika variabel lingkungan kerja meningkat, maka kinerja karyawan akan meningkat. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10.702 7.445 1.438 .157 Lingkungan_Kerja .320 .121 .275 2.644 .011 Kepribadian .628 .113 .574 5.531 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Universitas Sumatera Utara 91 b. Variabel kepribadian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.000 0.05 dan nilai t hitung 5.531 nilai t tabel 1.673 artinya jika variabel kepribadian meningkat, maka kinerja karyawan akan meningkat.

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikan variabel. Koefisien determinan melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 R 2 1. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini: Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .703 a .494 .474 6.15395 a. Predictors: Constant, Kepribadian, Lingkungan_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2016 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0.703 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan Kinerja Karyawan variabel dependent dengan Lingkungan Kerja dan Kepribadian variabel independent mempunyai hubungan yang erat yaitu sebesar 58,4. Besarnya pengaruh Lingkungan Kerja dan Kepribadian terhadap Kinerja Karyawan ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.474, artinya variabel Lingkungan Kerja dan Kepribadian berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan sebesar 47,4 dan sisanya Universitas Sumatera Utara 92 sebesar 52,6 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

4.6 Pembahasan