42
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.10.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya
variabel residual berdistribusi normal Situmorang Lufti, 2012:79.
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variable bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin
menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat
disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang Lufti, 2012:81.
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas
dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 Situmorang Lufti,
2012:84, di mana :
Universitas Sumatera Utara
43 a. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas
b. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas 3.11 Teknik Analisis Data
3.11.1 Teknik Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menyajikan data sehingga dapat
memberikan gambaran umum yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
3.11.2 Teknik Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk meramalkan variabel tidak bebas lebih baik memperhitungkan variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi variabel tidak bebas. Penelitian ini
menggunakan metode regresi linear berganda yang merupakan pengembangan dari regresi sederhana karena melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Dapat
dikatakan juga bahwa analisa regresi linear berganda merupakan suatu analisa yang secara stimulant menginvestasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas
pada suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas. Metode ini digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh hubungan dari
variabel-variabel independen, yaitu lingkungan kerja X
1
, dan kepribadian X
2
terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan Y. Metode regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS for Windows. Adapun
model persamaan yang digunakan Sugiyono, 2006 yaitu:
Y = a + β1X1 + β2X2 + e
Universitas Sumatera Utara
44 Keterangan :
Y = Kinerja karyawan a = Konstanta
β1,β2 = Koefisien regresi berganda X1 = Lingkungan kerja
X2 = Kepribadian e = Standard error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak.
3.11.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Uji -F Uji Serentak
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F uji F. Jika F hitung F tabel , maka H0 diterima atau Ha
ditolak, sedangkan jika F hitung F tabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
2. Uji-t Uji Parsial
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji t. Jika t hitung t table, maka H0 diterima atau Ha
ditolak, sedangkan jika t hitung t table , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
45
3. Uji Koefisiensi Determinansi R²
Koefisien determinan R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R². Koefisien determinan
menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PDAM Tirtanadi
Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Medan merupakan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara yang berdiri pada zaman
pemerintahan Belanda pada tanggal 23 September 1905 dengan nama NV. NV Waterleiding Maatschappij Ajer Beresih dan berkantor pusat di Amsterdam,
Belanda. Meskipun telah melalui zaman penjajahan Belanda dan Jepang, dan selanjutnya memasuki masa kemerdekaan Republik Indonesia, perusahaan masih
mampu memberikan pelayanan masyarakat secara berkelanjutan. Status dan nama perusahaan telah diganti-ganti dan berdasarkan peraturan
pemerintah provinsi daerah tingkat 1 Sumatera Utara No 11 tahun 1979 yang berpedoman kepada Undang-Undang No 5 tahun 1962 telah ditetapkan nama dan
status Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi adalah milik pemerintah provinsi Sumatera Utara perda No 11 tahun 1979 ini disempurnakan lagi dengan perda
provinsi Sumatera Utara No 2 tahun 1985, dan selanjutnya disempurnakan dengan perda No 6 tahun 1991.Dilakukan perubahan peraturan daerah provinsi Sumatera
Utara yang mengantur bahwa perusahaan daerah Air Minum Tirtanadi selain mengelola air bersih juga mengelola air limbah.
PDAM Tirtanadi telah banyak mengalami perubahan-perubahan kemajuan, diantaranya selain melayani kebutuhan air bersih dikota Medan dan
Universitas Sumatera Utara
47 sekitarnya, juga melakukan kerja sama operasi dan kerjasama manajemen dengan
beberapa pemerintah daerah PDAM Tirtanadi di provinsi Sumatera Utara. Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan air bersih
kepada masyarakat sebagaimana di atur dalam Perda No 3 tahun 1999, direalisasikan pada tanggal 17 Juli 1999 dengan penandatanganan naskah
perjanjian kerjasama pembentukan beberapa cabang PDAM Tirtanadi di daerah kabupaten antara lain Kabupaten Deli Serdang, Simalungun, Toba Samosir,
Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Nias dan Tapanuli Selatan. Perjanjian kerja sama tersebut berbentuk Kerja Sama Operasional KSO selama 25 tahun, serta
Kerja Sama Manajemen KSM dengan pemerintah Kabupaten Labuhan Batu dan pemerintah Kabupaten Dairi.Diharapkan kerja sama ini akan meningkatkan mutu
pelayanan air bersih di daerah tersebut. Selain memperluas daerah pelayanan PDAM Tirtanadi, baik di kota
Medan dan sekitarnya maupun di daerah KOSKSM, jumlah penduduk yang di layani juga mengalami peningkatan yang cukup pesat.Disamping mengelola air
bersih PDAM Tirtanadi juga memberikan tugas untuk mengelola pembuangan air limbah sewerage di kota Medan.
Secara garis besar daerah operasional PDAM Tirtanadi wilayah pelayanan kota Medan dan sekitarnya yang terdiri dari Cabang Utama, Cabang Sei Agul,
Cabang Padang Bulan, Cabang Medan Denai, Cabang Belawan, Cabang Tuasan, Cabang Sunggal, Cabang Deli Tua, Cabang H.M.Yamin, Cabang Diski, Cabang
Amplas.
Universitas Sumatera Utara
48
4.1.2 Arti dan Makna Logo PDAM Tirtanadi
Sumber: PDAM Tirtanadi Medan 2016 Gambar 4.1
Logo PDAM Tirtanadi
Logo perusahaan ini tediri dari unsur-unsur: 1. Lingkaran
Menggambarkan lingkup tugas PDAM Tirtanadi, yaitu antara lain melayani dan menyediakan air bersih secara berkesinambungan dan
merata bagi masyarakat kota Medan. PDAM Tirtanadi juga bertugas mengelola air bersih.
2. Huruf T Menyerupai
pipa pada
logo PDAM
Tirtanadi yang
menggambarkan ruang lingkup tugas Tirtanadi yang sebagian besar berhubungan dengan sistem perpipaan.
Universitas Sumatera Utara
49 3. Gelombang Tiga
Menggambarkan pelayanan air minum air bersih yang diberikan PDAM Tirtanadi kepada masyarakat kota Medan dan sekitarnya yang
bersifat terus menerus selama 24 jam dan merata bagi pemanfaatan air tersebut.
4. Warna Biru Menyatakan nuansa yang ditimbulkan air.
4.1.3 Visi dan Misi PDAM Tirtanadi
Didalam suatu organisasi atau perusahaan Visi dan Misi sangat dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan dari organisasi atau perusahaan
tersebut. Visi dan Misi merupakan suatu pandangan ke depan yang telah di konsepkan secara bersama. Demikian juga dengan PDAM Tirtanadi
Medan. Visi PDAM Tirtanadi Medan yaitu mampu melayani kebutuhan air
minum bagi seluruh penduduk kota Medan pada tahun 2020. Misi PDAM Tirtanadi Medan yaitu:
1. Mengelola pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan kepada masyarakat secara merata, tertib, dan teratur.
2. Mengelola perusahaan dengan Good Corporate Governance. 3. Meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan
pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan. 4. Meningkatkan pendapatan daerah.
Universitas Sumatera Utara
50
4.1.4 Struktur PDAM Tirtanadi
Setiap perusahaan mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka perusahaan membentuk wadah yang disebut
organisasi. Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab PDAM Tirtanadi dalam menjalankan operasi, maka organisasi perusahaan disusun sesuai
dengan kebutuhan sehingga setiap personil yang ada dapat bekerja secara optimal. Struktur PDAM Tirtanadi merupakan struktur garis.
Struktur organisasi PDAM Tirtanadi Medan dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
51
Direktur Utama
Direktur
Divisi Perencanaan
Divisi Produksi Divisi SIM
Bid. Anggaran
Bid.PRC Bid.
Bid. Gambar
Lini Fungsional
Direktur Direktur Operasi
Bid.Peng. Air Limbah
Bid. Peng Air Bersih
Bid Pengendalia
n Mutu Bid. Peng Data
Elektro Bid. Analisa
Program
Panitia Pelelangan
IPA IPAL Tim Pemeriksaan
Barang Laboratotriun
Divisi Keuangan
Bid. Akuntansi
Bid. Pendanaan
Divisi Umum Bid.
Sekretaris Bid. Logistik
Divisi SDM Bid. Kepegawa
Bid. Pengembangan
Divisi Operasi Zona 1
Bid. Kepegawa Bid. Hub.
Pelanggan Bid. OPS
Stasiun Cabang
Divisi Operasi Zona 2
Bid. Sistem Bid. Hubungan
Pelanggan
Cabang
Pelanggan Divisi PLT
Bid. Pemeliharaan
Bengkel Bid.
Pemeliharaan Divisi Public
Relations Bid.
Bid. Publikasi Bid. Kerja
Divisi PKA
Bid. Kehlan Bid. Kehlan
Sumber: PDAM Tirtanadi Medan 2016
Gambar 4.2 Struktur PDAM Tirtanadi Medan
Universitas Sumatera Utara
52
4.1.5 Uraian Tugas
Uraian tugas pada masing-masing struktur organisasi di PDAM Tirtanadi Medan dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Direktur Utama a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan jalannya perusahaan.
b. Menetapkan kebijaksanaan strategi perusahaan c. Memajukan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja perusahaan.
d. Mengadakan dan memimpin rapat e. Melaporkan perkembangan perusahaan kepada Gubernur melalui Dewan
Pengawas. f. Menjalani hubungan kerja eksternal.
g. Mengawasi pelaksanaan tugas perusahaan. h. Mewakili perusahaan baik di dalam dan di luar pengadilan.
2. Direktur Perencanaan Produksi a. Melaksanakan koordinasi dengan Direksi Lainnya.
b. Menyususn kebijaksanaan strategi perusahaan dalam Bidang Perencanaan dan Produksi.
c. Membantu Direktur Utama dalam membuat keputusan, kebijaksanaan strategi dalam pengembangan perusahaan.
d. Mengadakan dan memimpin rapat dalam lingkup tugasnya