18
2.1.5 Indikator Kinerja Mangkunegara 2005:27 mengemukakan bahwa indikator kinerja, yaitu:
1. Kualitas, yaitu seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.
2. Kuantitas, yaitu seberapa lama seorang karyawan bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap karyawan itu
masing-masing. 3. Ketepatan Waktu, yaitu dimana kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau
suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain. 4. Kerja Sama, yaitu suatu tindakan yang dilakukan beberapa individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan atau keuntungan bersama.
2.2 Lingkungan Kerja 2.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah tempat dimana pegawai melakukan aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
nyaman yang memungkinkan pegawai bekerja secara optimal. Produktivitas dan kinerja pegawai akan tinggi apabila lingkungan kerja memberikan
dukungan penuh terhadap pegawai. Komarudin 2005:87 mengemukakan
Universitas Sumatera Utara
19 bahwa lingkungan kerja merupakan kehidupan sosial psikologi dan fisik
dalam organisasi yang berpengaruh terhadap pekerjaan karyawan dalam melakukan tugasnya.
Menurut Sedarmayanti 2010:1 lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Sedangkan menurut Nitisemito
2000:183 lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan.
2.2.2 Jenis Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti 2010:21 menyatakan bahwa secara garis besar, lingkungan kerja terbagi 2 yaitu:
1. Lingkungan Kerja Fisik Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Menurut Komarudin
2005:90 lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi atau mempengaruhi
Individu. Menurut Nitisemito 2000:184 lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
Universitas Sumatera Utara
20 dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya penerangan, suhu
udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain. 2. Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja baik hubungan dengan atasan maupun
hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Nitisemito 2000:193 menjelaskan bahwa perusahaan hendaknya dapat
mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan, maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan.
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti 2010:21 faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja diantaranya yaitu:
A. PeneranganCahaya Penerangan atau cahaya sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna
mendapat keselamatan dan kelancaran bekerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan cahaya yang terang tapi tidak menyilaukan.
Cahaya yang kurang jelas akan mengakibatkan pekerjaan yang lambat dan banyak mengalami kesalahan yang pada akhirnya menyebabkan kurang
efisien dalam melaksanakan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
21 B. Suhu Udara
Didalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup, dimana dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan menyebabkan kesegaran
fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan menurunkan semangat kerja didalam melaksanakan pekerjaannya.
C. Suara Bising Suara bising bisa sangat menggangu para karyawan dalam bekerja.
Suara bising tersebut dapat merusak konsentrasi kerja karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi tidak optimal. Karena pekerjaan membutuhkan
konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga kinerja karyawan
meningkat. D. DekorasiTata Ruang
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan
juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.
E. Hubungan Karyawan Lingkungan kerja yang menyenangkan bagi karyawan melalui
pengikatan hubungan yang harmonis dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang ada
Universitas Sumatera Utara
22 ditempat bekerja akan membawa dampak yang positif bagi karyawan,
sehingga kinerja karyawan meningkat. Kedua jenis lingkungan kerja diatas harus selalu diperhatikan oleh
organisasi. Keduanya tidak bisa dipisahkan begitu saja. Terkadang organisasi hanya mengutamakan salah satu jenis lingkungan kerja diatas, tetapi akan
lebih baik lagi apabila keduanya dilaksanakan secara maksimal. Dengan begitu kinerja karyawan akan lebih maksimal. Peran seorang pimpinan benar-
benar diperlukan dalam hal ini. Pemimpin harus bisa menciptakan lingkungan kerja yang baik dan yang mampu meningkatkan kinerja karyawan.
2.2.4 Indikator Lingkungan Kerja
Sedarmayanti 2010:46 mengemukakan bahwa indikator lingkungan kerja terdiri atas:
1. Alat Penunjang Pekerjaan 2. Penerangan
3. Suara Bising 4. Temperatur Udara
5. Hubungan Bawahan dengan Atasan 6. Hubungan antar karyawan
Universitas Sumatera Utara
23
2.3 Kepribadian 2.3.1 Pengertian Kepribadian