Kebutuhan Anak Terhadap Ruang Terbuka Hijau Ruang Bermain Bagi Anak

53 BAB IV RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI RUANG BAGI ANAK

4.1 Kebutuhan Anak Terhadap Ruang Terbuka Hijau

Keberadaan ruang terbuka hijau dalam suatu kota merupakan salah satu indikator kualitas hidup warganya. Ruang terbuka hijau pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya, baik secara individu maupun secara kelompok dan dari berbagai golangan usia warga kota. Ruang terbuka digunakan oleh warga kota sesuai dengan kebutuhan masing – masing. Salah satu fungsi ruang terbuka hijau adalah sebagai area kratifitas bagi anak – anak. Di daerah perkotaan, kebutuhan ruang terbuka untuk sosialisasi anak menjadi sangat penting. Adanya anggapan bahwa ruang terbuka dapat meningkatkan kreativitas seoarang anak menjadi faktor penting adanya ruang terbuka hijau di suatu kota. Bermain merupakan sarana anak-anak untuk mengembangkan diri secara optimal, baik dalam aspek motorik, sosial-emosional, kognitif, dan bahasa. “Anak saya dari pagi sampai siang sekolah, habis itu lanjut less bahasa inggris, dua kali dalam seminggu harus latihan berenang. Saya pikir mereka bisa bermain sambil belajar, tapi tetap harus butuh waktu khusus untuk bermain saja.” Meiria, M.Si, 33 Tahun Universitas Sumatera Utara 54

4.2 Ruang Bermain Bagi Anak

Pada usia anak-anak kebutuhan bermain di ruang terbuka memiliki peran yang penting. Selain prestasi akademik, indikator perkembangan anak juga dilihat dari waktu yang digunakan bersama keluarga, berinteraksi dengan teman, dan bagaimana anak menikmati waktu luang untuk mengembangkan fungsi eksekutif dan keterampilannya. Foto 5: Anak – anak yang bermain di Taman Balita Binjai Bermain adalah bagian penting dari perkembangan anak, yang nantinya akan mendukung pembentukan keterampilan hidup anak di masa dewasa, yaitu saat mereka dalam bersosial dengan masyarakat, bekerja, berorganisasi dan berkeluarga. Dalam hal ini, peran orangtua sangat menentukan untuk membuat keputusan terhadap anak – anak. Seperti yang dikatakan oleh seorang ibu yang setiap akhir pekan mengantar anak – anaknya. Universitas Sumatera Utara 55 “Saya tiap weekend ajak anak – anak jalan. Kadang – kadang bawa ke mall. Tapi lebih sering di bawa ke tanah lapang merdeka ini. Ada taman dan arena bermain juga. Bagus buat perkembangannya” Meiria, M.Si, 33 Tahun Kebutuhan ruang terbuka sebagai ruang sosialisasi anak menjadi satu masalah di lingkungan perumahan dan permukiman perkotaan. Keberadaan ruang terbuka di lingkungan perumahan dan pemukiman perkotaan banyak dimanfaatkan untuk bangunan usaha, bangunan pendidikan atau fasilitas lain sehingga ruang terbuka sudah sulit dijumpai. Kepadatan penduduk dan keterbatasan lahan di kota membuat rumah – rumah sulit menyediakan ruang terbuka di setiap rumah. Sementara itu, kebutuhan anak-anak untuk memanfaatkan ruang terbuka menjadi terganggu. Hal tersebut mempengaruhi anak dalam membentuk karakter dalam lingkungan bermasyarakat. 9 “Disini mereka bisa puas main. Bawa sepeda main disini. Rumah kami dipinggir jalan, gak punya halaman jadi anak – anak mau main sepeda kami bawa kesini. Di daerah dekat rumah kami, anak – anak gadak main – main kayak saya kecil dulu. Mungkin karena posisi rumah juga” Meiria, M.Si, 33 Tahun Keberadaan ruang terbuka yang bermanfaat bagi perkembangan anak yang dapat membentuk karakter bangsa yang lebih baik sehingga diperlukan sebuah ruang yang menarik dan aman bagi kegiatan sosialisasi anak. Pada http:www.membumikanpendidikan.com201503kebutuhan-bermain-pada- anak-dan.html diakses pada tanggal 10 Juli 2016, pukul 10.10 wib Universitas Sumatera Utara 56 usia kanak-kanak kehidupan bersosialisasi dapat mendukung proses tumbuh kembang anak. Fenomena saat ini khususnya di lingkungan permukiman dan perumahan perkotaan. Karena itu, kota menyiapkan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan warga kota. Jean Piaget dalam Snyder 1989 menyatakan perkembangan anak merupakan perpaduan dari dalam dirinya dan dari kondisi lingkungan luar. Lingkungan luar terdiri dari lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. Pada masa kanak-kanak khususnya sekitar usia 5 sampai 9 tahun sudah ada keinginan yang kuat untuk bergaul dengan orang lain dan ingin diterima oleh orang lain. Jika kebutuhan sosial ini tidak terpenuhi, anak-anak kurang merasa bahagia dan apabila kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, anak-anak akan merasa puas dan bahagia. 10

4.3 Ruang Kreativitas Bagi Anak