Ruang Kreativitas Bagi Anak

56 usia kanak-kanak kehidupan bersosialisasi dapat mendukung proses tumbuh kembang anak. Fenomena saat ini khususnya di lingkungan permukiman dan perumahan perkotaan. Karena itu, kota menyiapkan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan warga kota. Jean Piaget dalam Snyder 1989 menyatakan perkembangan anak merupakan perpaduan dari dalam dirinya dan dari kondisi lingkungan luar. Lingkungan luar terdiri dari lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. Pada masa kanak-kanak khususnya sekitar usia 5 sampai 9 tahun sudah ada keinginan yang kuat untuk bergaul dengan orang lain dan ingin diterima oleh orang lain. Jika kebutuhan sosial ini tidak terpenuhi, anak-anak kurang merasa bahagia dan apabila kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, anak-anak akan merasa puas dan bahagia. 10

4.3 Ruang Kreativitas Bagi Anak

Nadine Iglesia, berumur 5 tahun. Nadine bersekolah di TK Pembina Binjai. Nadine ini adalah satu anak yang sering dibawa oleh orangtuanya untuk bermain di taman dan lapangan merdeka Binjai. Nadine sering dibawa kesini karena orangtuanya ingin memiliki kualitas bermain untuk anaknya. Karena dunia anak adalah dunia bermain, itulah sebabnya tak ada yang lebih penting dilakukan anak - anak selain bermain. Https:Www.Researchgate.NetPublication265571592_PERAN_RUANG_TERBUKA_SE BAGAI_RUANG_SOSIALISASI_ANAK_DALAM_MEMBENTUK_KARAKTER_BAN GSA Diakses Pada Tanggal 10 Juli 2016, Pada Pukul 12.00 Wib Universitas Sumatera Utara 57 Foto 6: Nadine yang sedang bermain dan Menggunakan fasilitas permainan di Lapangan Merdeka Binjai Menurut Papalia 1995, seorang ahli perkembangan manusia dalam bukunya Human Development, mengatakan bahwa dunia anak anak adalah dunia bermain. Dengan bermain menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya, mengeksplorasi dunia di sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan yang ia tinggali dan menemukan seperti apa diri mereka sendiri. “Setiap ada waktu kosong saya bawa Nadine kesini. Karena dia suka main disini. Ya, kebutuhan anak – anak pada umumnya bermain. Kalo dia buat satu prestasi harus diiming – imingi sesuatu. Salah satunya main – main kesini. Saya pikir main di ruang terbuka gini juga lebih bagus buat anak – anak. Anak – anak jadi bisa belajar dari lingkungan.” Orangtua Nadine, 37 Tahun Universitas Sumatera Utara 58 Foto 7: Nadine yang bermain bersama ayah dan Sepupunya di Lapangan Merdeka Binjai Bermain berarti mengembangkan kemampuan anak, oleh karena itu bermain adalah cara terbaik untuk melatih keterampilan motorik kasarnya yang juga menpengaruhi otaknya. Dengan bergerak maka komunikasi antar saraf akan menjadi lebih lancar sehinga dapat membantu anak agar siap berpartisipasi dan memiliki performa lebih baik. “Saya termasuk sensitive terhadap perkembangan anak saya. Karena ini anak tunggal saya. Tapi saya rasa semua orangtua yang mengerti pasti sensitive juga. Perkembangan zaman begitu cepat lajunya, jadi pengawasan terhadap perkembangan anak harus baik. Kalo lepas dari pengawasan bisa gagal sebagai orangtua, tentu hal kek gini tidak diinginkan orangtua manapun. Jadi, keberadaan ruang terbuka seperti ini harus dimanfaatkan sebagai fasilitas perkembangan anak.” Orangtua Nadine, 37 Tahun Universitas Sumatera Utara 59 Orang tua harus menyadari betapa pentingnya bermain dengan anak karena bukan saja mengembangkan kemampuan motorik dan kognitif saja, tetapi dengan bermainberarti menjalin tali kasih orang tua dan anak. Kedekatan anak dan orang tua akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang memiliki empati yang tinggi. Dan yang tak kalah pentingnya adalah sebaiknya orang tua tidak mengandalkan pembantu atau baby sitternya saja dalam hal membantu anak bermain. Pada prinsipnya bermain haruslah menyenangkan bagi si anak. Banyak aktifitas rutin yang bisa dilakukan sambil bermain. Saat mandi misalnya, manfaatnya selain memberikan pengalaman belajar juga sambil memperkenalkan peralatan mandi, melatih anak untuk disiplin dalam menjalankan rutinitas yang harus dilakukannya setiap ahri. Selain itu juga mampu meningkatkan kemampuan bahasa atau kosa kata bagi anak anak itu sendiri. Dengan bermain bermain, anak anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan belajar learn kapan harus menggunakan keahlian tersebut, serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya need. Lewat bermain , fisik anak akan terlatih, kemampuan kognitif dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain akan berkembang. Bermain juga sama pentingnya dengan menstimulasi perkembangan motorik dan otaknya. Universitas Sumatera Utara 60

4.4 Ruang Menghabiskan Waktu