4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh
Growth Opportunity Secara Parsial Terhadap Nilai Perusahaan
Secara parsial, variabel growth opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien dari PER sebesar 0,119. Nilai koefisien yang bernilai positif berarti variabel PER
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV. Diketahui nilai Prob. dari PER 0,000 0,05, maka PER berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermuningsih 2013.
Hasil penelitian ini menemukan bukti bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan PBV. Pengaruh yang
positif ini mengartikan bahwa ketika growth opportunity perusahaan meningkat, maka akan terjadi pula peningkatan pada nilai perusahaannya. Kegunaan PER
adalah untuk mengukur bagaimana investor menilai prospek pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, dan tercermin dari harga saham yang
bersedia dibayar oleh investor untuk setiap laba yang diperoleh perusahaan Sudana, 2011:23. Artinya nilai PER yang semakin besar dapat mewakili nilai
growth opportunity dalam menjelaskan bahwa growth opportunity yang semakin meningkat, akan membuat para investor memiliki harapan yang semakin baik
terhadap prospek perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan yang memiliki peluang investasi, akan memberikan sinyal positif pada pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan di masa mendatang. Peluang-peluang investasi inilah yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin besar peluang investasi mengartikan
semakin besar pula peluang investor untuk memperoleh return yang besar. Perusahaan dengan growth opportunity yang tinggi memiliki begitu banyak
peluang investasi dan akan membutuhkan dana yang semakin besar, sehingga hal ini dapat memberikan sinyal kepada investor untuk menanamkan modalnya.
Sinyal yang diberikan perusahaan akan direspon positif oleh investor dan menyebabkan permintaan saham perusahaan semakin meningkat. Hal ini akan
menyebabkan meningkatnya harga saham, karena harga saham terbentuk dari penawaran dan permintaan investor di pasar modal. Kenaikan harga saham ini
akan diikuti pula dengan kenaikan nilai perusahaan.
4.3.2 Pengaruh Profitabilitas Secara Parsial Terhadap Nilai Perusahaan
Secara parsial, variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia BEI. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien dari ROE 0,192. Nilai koefisien yang bernilai positif berarti variabel ROE berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV. Diketahui nilai Prob. dari ROE 0,000 0,05, maka ROE berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rasyid 2015 dan Mardiyati, et al. 2012.
Hasil penelitian ini menemukan bukti bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan PBV. Peningkatan
profitabilitas akan membuat harga saham perusahaan semakin meningkat dan
Universitas Sumatera Utara
akan menyebabkan penambahan pada nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price Book Value PBV pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Perusahaan yang memiliki nilai profitabilitas yang besar disetiap tahunnya, akan cenderung menarik perhatian dari
para investor. Para investor beranggapan bahwa perusahaan yang mempunyai profit besar akan menghasilkan return yang besar pula, dan menunjukkan prospek
perusahaan yang semakin baik di masa mendatang. Hal ini akan dipercayai oleh para investor sebagai sinyal positif dari perusahaan yang kemudian akan
mendorong investor untuk meningkatkan permintaan saham. Investor yang meningkatkan permintaan saham, secara tidak langsung akan menaikkan harga
saham perusahaan tersebut di pasar modal. Kenaikan harga saham inilah yang akan membuat nilai perusahaan semakin meningkat.
Hal ini disesuai dengan teori sinyal signaling theory yang dikemukakan oleh Bhattacharya 2009 dalam Widyanti 2014 yang menyatakan bahwa
profitabilitas yang tinggi berkaitan dengan prospek perusahaan yang bagus sehingga memicu investor untuk meningkatkan harga saham. Permintaan saham
yang semakin tinggi inilah yang akan membuat nilai perusahaan semakin meningkat.
4.3.3 Pengaruh Struktur Modal Secara Parsial Terhadap Nilai Perusahaan
Secara parsial, variabel struktur modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien dari DER yang sebesar -0,226. Nilai koefisien yang bernilai negatif berarti variabel DER
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV. Diketahui nilai Prob. dari DER 0,5204 0,05, maka DER berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Hoque, et al. 2014 dan Ghalandari 2013,
namun hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya 2013.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini memperlihatkan bahwa
kebijakan struktur modal perusahaan yang lebih banyak menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan dibandingkan ekuitas, akan mengakibatkan penurunan
harga saham perusahaan dan menyebabkan nilai perusahaan ikut menurun. Semakin besar hutang yang dimiliki perusahaan dalam struktur modal maka akan
semakin besar pula risiko serta beban yang ditanggung oleh perusahaan. Hal ini akan menimbulkan biaya financial distress dan berakibat pada kebangkrutan,
yang akhirnya dapat menurunkan nilai perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan menyebabkan risiko
kebangkrutannya lebih tinggi dibandingkan penghematan pajaknya. Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan, tetapi hanya sampai titik tertentu,
setelah titik tersebut penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan
kenaikan biaya financial distress dan agency problem. Hasil tersebut didukung dengan teori struktur modal yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller MM
dalam Sudana 2011:148 yang menyimpulkan bahwa nilai total perusahaan tidak
Universitas Sumatera Utara
dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan, melainkan dipengaruhi oleh investasi yang dilakukan perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba.Investor tidak terlalu bergantung pada rasio hutang dalam melakukan investasi selama periode pengamatan, melainkan investor memperhatikan
beberapa faktor lain yang mendasari perubahan harga saham seperti tingkat inflasi, tingkat kegiatan produksi, dan perbandingan tingkat bunga jangka panjang
dan jangka pendek. Hasil ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Safrida 2008 yang menyatakan bahwa terdapat arah hubungan negatif antara
struktur modal dengan nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan
dibandingkan ekuitas, sehingga berpengaruh pada menurunnya nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan