Growth Opportunity Unilever Indonesia Tbk UNVR

BVS = Total Ekuitas Jumlah Lembar Saham Murhadi 2009:148 mengatakan ada beberapa alasan mengapa investor menggunakan rasio harga terhadap nilai buku PBV dalam analisis investasi, yaitu: 1 Nilai buku sifatnya relatif stabil, bagi investor yang kurang percaya terhadap estimasi arus kas, maka nilai buku merupakan cara paling sederhana untuk membandingkannya. 2 Adanya praktik akuntansi yang relatif standar diantara perusahaan-perusahaan menyebabkan PBV dapat dibandingkan antar berbagai perusahaan yang akhirnya dapat memberikan signal apakah nilai perusahaan under atau overvaluation. 3 Pada kasus perusahaan yang memiliki earning negatif maka tidak memungkinkan untuk mempergunakan PER, sehingga penggunaan PBV dapat menutupi kelemahan yang ada pada PER dalam kasus ini.

2.2 Growth Opportunity

Menurut Mai 2006 dalam Hermuningsih 2013 growth opportunity adalah peluang pertumbuhan suatu perusahaan di masa depan. Growth opportunity mencerminkan besarnya harapan dari pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal, seperti investor dan kreditur. Perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat seringkali harus meningkatkan aktiva tetapnya Hermuningsih, 2013. Perusahaan-perusahaan yang diprediksi memiliki pertumbuhan yang tinggi di masa depan akan lebih banyak menahan laba yang Universitas Sumatera Utara dimiliki dan cenderung membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar. Ini menyebabkan perusahaan akan lebih memilih menggunakan saham untuk membiayai pertumbuhan tersebut. Sedangkan, perusahaan dengan peluang pertumbuhan yang rendah akan lebih banyak menggunakan utang jangka panjang. Semakin tinggi growth opportunity yang dimiliki perusahaan semakin tinggi pula peluang perusahaan untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi pula di masa depan. Keadaan produktivitas perusahan dapat diliat dari growth opportunity. Sriwardany 2006 menyatakan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap perubahan harga saham. Investor yang memberikan respon positif terhadap informasi yang di dapat mengenai pertumbuhan perusahaan tersebut akan rela membeli sahamnya dengan harga tinggi yang menyebabkan harga saham akan meningkat. Hal ini akan mempengaruhi meningkatnya nilai perusahaan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa growth opportunity akan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum Fahmi, 2015:82. Dalam menghitung growth rate perlu dihitung tingkat pertumbuhan dari penjualan, pertumbuhan deviden per saham, laba bersih setelah pajak, nilai buku dari saham biasa, harga pasar pada perusahaan go public, dan earning per share. Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Arif 2015 menyatakan growth opportunity dapat dilihat dari price earning ratio PER, yang merupakan Universitas Sumatera Utara perbandingan harga suatu saham market price dengan earning per share EPS dari saham yang bersangkutan. Dalam penelitian ini growth opportunity akan diproksikan dengan PER, karena PER memperlihatkan hubungan kinerja internal perusahaan yang tercermin dari laba bersih perusahaan, reaksi investor dalam menilai saham perusahaannya berdasarkan prospek perusahaan di masa depan dan harga saham yang bersedia dibayar oleh calon investor. Tandelilin 2010:375 menyatakan informasi PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan. Dengan kata lain PER menunjukkan besarnya harga setiap satu rupiah earning perusahaan. Bagi para investor price earning ratio yang semakin tinggiakan membuat pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa investor mempunyai harapan yang baik tentang perkembangan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga untuk pendapatan per saham tertentu, investor bersedia membayar dengan harga yang mahal Sudana, 2011:23. PER yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang semakin baik, namun PER yang terlalu tinggi mengindikasikan bahwa harga saham yang ditawarkan oleh para calon pembeli sudah sangat tinggi atau tidak rasional lagi. Rumus yang digunakan untuk menghitung price earning ratio yaitu Sugiono dan Untung, 2008:74: PER= Harga Pasar Saham Earning per Share Dimana laba per saham earning per share dapat dihitung dengan: EPS = Laba Bersih Jumlah Lembar Saham Universitas Sumatera Utara Earning per share EPS dapat mengukur potensi tertinggi yang akan diperoleh pemegang saham saat pembagian laba. EPS dianggap sebagai indikator yang paling mendasar karena EPS dapat menggambarkan bagaimana prospek earning perusahaan di masa yang akan datang.

2.3 Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Growth Opportunity, Liquidity, Profitability, dan Tangibility terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 60 109

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GROWTH OPPORTUNITY DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA

0 7 7

SKRIPSI PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, LIQUIDITY, PROFITABILITY, DAN TANGIBILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 12