BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian dilakukan secara sengajapurposive dengan pertimbangan- pertimbangan tertentu , yaitu daerah Kabupaten Karo dimana Kabupaten Karo
merupakan daerah penghasil kubis terbesar di Sumatera Utara dengan harga produsen sementara Pasar induk Tuntungan Medan dipilih karena merupakan
tempat penyaluran kubis dari Kabupaten Karo dengan harga konsumen.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diproleh dari beberapa instansi-instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Karo, Dinas Pertanian dan Perkebunan Sumutera Utara, Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, dan
literatur-literatur yang mendukung penelitian.
3.3 Metode Analisis Data
Untuk menyelesaikan hipotesis satu yaitu: ada pengaruh perubahan harga kubis yang terjadi di Pasar Induk Medan terhadap perubahan harga kubis yang terjadi di
Kabupaten Karo, maka dilakukan dengan menggunakan uji t dimana uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak
bebasnya. Dalam penelitian ini yang menjadi vaiabel terikat atau variabel tidak bebas adalah harga di Kabupaten Karo dan variabel bebas atau variabel tidak
terikat adalah harga kubis di Kabupaten karo pada bulan lalu bulan t-1 selisih harga kubis di Pasar Induk Medan pada bulan sekarang bulan t dengan bulan
Universitas Sumatera Utara
lalu bulan t-1 serta harga kubis di Pasar Induk Medan pada bulan lalu bulan t-
1. Dengan menggunakan perumusan sebagai berikut:
T hit =
�� �� ��
Keterangan: bi = koefisien regresi
Se b
i
= standar error penduga koefisen regresi Dengan hipotesis:
H : b
1
= 0 H
1 :
b
1
≠ 0 T tabel = t α2 ; n-k
Dengan kriteria: Jika t hitung
˂ t tabel: H
1
ditolak maka, maka tidak ada pengaruh nyata dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Jika t hitung ˃ t tabel: H
1
diterima, maka ada pengaruh nyata dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya.
Untuk mengetahui tingkat integrasi pasar kubis antara Kabupaten karo dengan Pasar Induk Medan maka dilakukan analisis secara statistik terhadap data
sekunder dengan menggunakan model IMC Index of Market Connection dengan pendekatan model Autoregressive Distributed Lag Model.
Untukmenghitungindeksketerpaduanpasarperludiketahuiperkembanganhargadariw aktukewaktusertapenyebaranharga yang terjadi di Kabupaten Karo dengan Pasar
Induk Tuntungan Medan.Metode IMC Index of Market Connection dengan pendekatan model Autoregressive Distributed Lag Model.
Universitas Sumatera Utara
digambarkan sebagai berikut: P
t
= b
1
P
t-1
+ b
2
P
t
-P
t-1
+ b
3
P
t-1
Keterangan: P
t
= harga kubis di Kabupaten Karo pada waktu t P
t
= harga kubis di Pasar Induk Medan pada waktu t P
t-1
= harga kubis di Kabupaten Karo pada waktu t-1 P
t-1
= harga kubis di Pasar Induk Medan pada waktu t-1 b
1
= koefisien regresi P
t-1
b
2
= koefisien regresi P
t
-P
t-1
b
3
= koefisien regresi P
t-1
Atau bisa dilihat dalam persamaan berikut: Y = b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Dimana: Y = harga kubis di Kabupaten Karo pada waktu t
X1 = harga kubis di Kabupaten Karo pada waktu t-1 X2 = selisih harga kubis di Pasar Induk Medan pada waktu t dengan harga kubis
di Pasar Induk Medan pada waktu t-1 X3 = harga kubis di Pasar Induk Medan pada waktu t-1
b
1
= koefisien regresi P
t-1
b
2
= koefisien regresi P
t
-P
t-1
b
3
= koefisien regresi P
t-1
Untuk mengetahui besarnya pengaruh harga di tingkat produsen dan di tingkat konsumen yaitu dengan menggunakan Indeks Hubungan Pasar IHP atau Index
of Market Connection IMC
Universitas Sumatera Utara
IMC =
�1 �3
Dimana: b
1
= koefisien regresi P
t-1
b
3
= koefisien regresi P
t-1
Kriteria: a.
Jika nilai IMC 1, maka integrasi pasar semakin tinggi. Hal ini menunjukkan harga di Pasar Induk Medan adalah faktor utama yang mempengaruhi
terbentuknya harga di Kabupaten Karo dan mempengaruhi pembentukan harga di pasar tersebut.
b. Jika
≥ 1, maka integrasi pasar rendah. Hal ini menunjukkan harga di pasar Induk Medan tidak sepenuhnya ditransformasikan ke Kabupaten Karo. Faktor
utama yang menyebabkan terbentuknya harga di Kabupaten Karo hanyalah kondisi di Pasar Kabupaten Karo itu sendiri.
3.4 Pengujian Model
Pengujian model dilakukan dengan menggunakan uji F, R
2
dan uji t untuk melihat apakah perubahan yang terjadi di Kabupaten Karo mempengaruhi terhadap
perubahan harga yang terjadi di Pasar Induk Tuntungan Medan. 1.
Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh semua variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel tidak bebasnya, dengan rumus: F =
��� �−1
��� �−�
� Keterangan:
ESS = jumlh kuadrat regresi RSS = jumlah kuadrat residual
Universitas Sumatera Utara
n = jumlah sampel k = jumlah variabel
F tabel = F α; k-1 ;n-k
Dengan hipotesis: H
: bi=0 bi=b1=b2=b3=0 H
1
: minimal salah satu bi bernilai tidak nol bi
≠0 bib
2
b
3
≠0 Dengan kriteria:
Jika F hitung ˂ F tabel : H
diterima, maka variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas. Jika F hitung
˃ F tabel: H
1
diterima, maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas Gujarati, 1995
2. Uji t
Uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara individual, dengan menggunakan perumusan sebagai berikut:
T hit =
�� �� ��
Keterangan: bi = koefisien regresi
Se b
i
= standar error penduga koefisen regresi Dengan hipotesis:
H : b
1
= 0 H
1 :
b
1
≠ 0 T tabel = t α2 ; n-k
Dengan kriteria:
Universitas Sumatera Utara
Jika t hitung ˂ t tabel: H
1
ditolak maka, maka tidak ada pengaruh nyata dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Jika t hitung ˃ t tabel: H
1
diterima, maka ada pengaruh nyata dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya Gujarati, 1995.
3. Uji R
2
Nilai R
2
menyatakan presentase variabel-variabel tak bebas bisa dijelaskan oleh variabel bebas yang dimasukkan dalam variabel bebas yang dimasukkan delam
model. Nilai R
2
dihitung dengan rumus: R
2
=
��� ���
Dimana: ESS = jumlah kuadrat regresi
TSS = jumlah kuadrat total Nilai R
2
terletak antara 0 sampai 1.Semakin nilai R
2
mendekati 1 maka semakin erat hubungan antar variabel bebas dan variabel tak bebasnya.
3.5 Pengujian Asumsi Klasik