Landasan Teori .1 Pasar Analisis Integrasi Pasar Kubis (Brassica Oleracea) Antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Medan

Kubis sangat kaya vitamin A. selain itu, gizi lain yang dikandung kubis antara lain Kalsium Ca, Kalium K, fosfor P, dan zat besi Fe. Vitamin B1 dan B3 juga terdapat di dalam sayuran ini. Dalam 100 g bahan mentah kubis terdapat 24 kalori Widayati, 1999. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pasar Pasar merupakan tempat terjadinya pemenuhan kebutuhan dan keinginan dengan menggunakan alat pemuas kebutuhan yang berupa jasa atau barang, dimana terjadi pemindahan hak milik antar penjual dan pembeli Sudiyono, 2002. Pasar menjadi penting artinya bagi produk pertanian karena tujuan dibangunnya pasar yaitu untuk memberikan kesempatan kepada konsumen untuk membeli produk pertanian dengan harga yang terjangkau dan agar fluktuasi harga yang terjadi di pasar grosir merefleksikan harga di tingkat pasar eceran Supari, 2001.

2.2.2 Pemasaran

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rencana, penetapan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuansasaran individu dan organisasi Mc daniel dan Roger, 2001. Suatu saluran pemasaran dapat dilihat sebagai suatu kanal yang besar atau saluran pipa yang di dalamnya mengalir sejumlah produk, kepemilikan, komunikasi, pembiayaan dan pembayaran, dan resiko yang menyertai mengalir ke pelanggan.Secara formal, suatu saluran pemasaran merupakan suatu struktur bisnis dari organisasi yang saling bergantung yang menjangkau dari titik awal suatu produk sampai ke pelanggan dengan tujuan memindahkan produk ke tujuan konsumsi akhir Lamd dkk, 2001. Universitas Sumatera Utara Menurut Soekartawi 2001, beberapa sebab terjadinya mata rantai pemasaran hasil pertanian yang panjang dan produsen petani sering dirugikan adalah sebagai berikut: 1. Pasar yang tidak bekerja secara sempurna 2. Lemahnya informasi pasar 3. Lemahnya produsen petani memanfaatkan peluang pasar 4. Lemahnya sisi produsen petani utuk melakukan penawaran 5. Produsen petani melakukan usahatani tidak didasarkan pada permintaan melainkan karena usahatani yang diusahakan secara turun temurun.

2.2.3 Lembaga Pemasaran

Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya.Lembaga pemasaran ini timbul karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh komoditi yang sesuai dengan waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan konsumen Sudiyono, 2004. Aspek pemasaran menurut Soekartawi 2001 merupakan aspek yang penting. Bila mekanisme pemasaran berjalan dengan baik, maka semua pihak yang terlibat akan diuntungkan. Oleh karena itu, peranan lembaga pemasaran yang biasanya terdiri dari produsen, tengkulak, pedagang pegumpul, broker, eksportir,importer, atau lainnya sangatlah penting. Lembaga pemasaran ini, khususnya bagi negara berkembang, yang dicirikan oleh lemahnya pemasaran hasil pertanian atau lemahnya komposisi pasar yang sempurna akan menentukan mekanisme pasar. Universitas Sumatera Utara Saluran pemasaran berfungsi untuk menggerakkan barang dari produsen ke konsumen.Saluran pemasaran mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang memerlukan atau menginginkannya.Anggota saluran pemasaran melaksanakan sejumlah fungsi kunci. Beberapa fungsi fisik, hak milik, promosi membentuk aliran aktivitas ke depan dari perusahaan kepada pelanggan; fungsi lain pemesanan dan pembayaran membentuk aliran ke belakang dari pelanggan perusahaan. Akan tetapi, fungsi lain informasi, negosiasi, keuangan dan resiko terjadi dalam dua arah Kotler dan Kevin, 2009. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran produk- produk pertanian sangat beragam sekali tergantung dari jenis yang dipasarkan. Ada komoditi yang melibatkan banyak lembaga pemasaran adapula yang melibatkan hanya sedikit lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran adalah sebagai berikut: Tengkulak pedagang besar agen penjualan pengecer Lembaga-lembaga pemasaran ini dalam menyampaikan komoditi pertanian dari produsen berhubungan satu sama lain yang membentuk jaringan pemasaran Sudiyono, 2004. Pemasaran pertanian merupakan bagian dari ilmu pemasaran pada umumnya, tetapi dapat dianggap sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri.Anggapan ini didasarkan pada karakteristik produk pertanian serta subyek dan obyek pemasaran pertanian itu sendiri. Batas ruang lingkup pemasaran pertanian perlu dilakukan Universitas Sumatera Utara sebab pemasaran pertanian dapat mencapai spectrum yang lebih luas daripada pemikiran yang ada saat ini Sudiyono,2004. Fungsi-fungsi saluran pemasaran yang dilaksanakan oleh perantara: Fungsi transaksi yaitu menghubungi dan mempromosikan, menghubungi calon pelanggan, mempromosikan produk, dan meminta pesanan. Bernegosiasi: menentukan seberapa banyak barang atau jasa yang dibeli dan dijual, jenis transportasi yang digunakan, kapan dikirim, dan metode serta waktu pembayaran. Fungsi Logistik, distribusi fisik: mengangkut dan menyortir barang untuk mengatasi perbedaan sementara dan tempat. Menyimpan, memelihara persediaan dan melindungi barang. Menyortir: mengatasi perbedaan kuantitas dan keragaman produk dengan sorting out yaitu memilah suatu pasokan heterogen ke dalam persediaan homogen yang terpisah. Akumulasi yaitu menggabungkan persediaan yang serupa ke dalam suatu pasokan homogen yang lebih besar.Alokasi yaitu memecah pasokanyang homogen ke dalam lot yang lebih kecil lagi.Keragaman yaitu mengkombinasi produk ke dalam kumpulan atau keragaman yang diinginkan pembeli tersedia di satu tempat. Fungsi fasilitasi, meneliti: mengumpulkan informasi tentang anggota saluran dan pelanggan lainnya. Pembiayaan, memberikan kredit dan jasa keuangan lainnya guna memudahkan aliran barang melalui saluran guna menjangkau konsumen akhir Lamb dkk, 2001. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Margin Pemasaran

P Sr Sf Pr M Pf Dr Df Q Q Gambar 2.1 Kurva penawaran permintaan primer dan turunan serta margin pemasaran Sumber: Sudiyono, 2004 Keterangan : Pr = harga tingkat pengecer Pf = harga tingkat petani Sr = penawaran tingkat pengecer Sf = Penawaran tingkat petani Dr = permintaan tingkat pengecer Df = permintaan tingkat petani Q = jumlah keseimbangan di tingkat petani dan pengecer Gambar 2.1 menginformasikan kurva permintaan primer yang berpotongan dengan kurva penawaran turunan, membentuk harga di tingkat pengecer Pr. Sedang kurva permintaan turunan berpotongan dengan kurva penawaran primer membentuk harga di tingkat petani Pf. Margin pemasaran sama dengan selisih Universitas Sumatera Utara harga di tingkat pengecer dengan harga di tingkat petani M = Pr-Pf. Perlu diperhatikan, penentuan margin pemasaran cara ini harus dipenuhi asumsi bahwa jumlah produk yang ditransaksi di tingkat petani sama dengan jumlah produk yang ditransaksikan di tingkat pengecer yaitu sebesar Q. Berdasarkan uraian dengan menggunakan gambar 1 dapat diukur nilai margin pemasaran VM yang dinikmati oleh lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran komoditi pertanian ini. Nilai margin pemasaran merupakan hasil kali antara perbedaan harga di tingkat pengecer dengan harga di tingkat petani dengan jumlah yang ditransaksikan. Secara matematis nilai margin dapat ditulis: VM = Pr-Pf. Q Dimana: VM = nilai margin pemasaran

2.2.5 Integrasi Pasar

Integrasi pasar adalah sampai seberapa jauh pembentukan harga suatu komoditas pada suatu tingkat lembaga pemasaran dipengaruhi oleh harga di tingkat lembaga pemasaran lain. Oleh karena itu, keterpaduan pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: adanya perbedaan harga antara pasar lokal dan pasar acuan, lemahnya informasi pasar seperti mengenai informasi tentang harga, banyaknya lembaga pemasaran, transportasi yang tidak lancar, sifat produk-produk prtanian perishability, bulkiness dan transformability dan lokasi produksi dataran rendah dan dataran tinggi. Jenis keterpaduan pasar ada dua yaitu vertikal dan horizontal.Keterpaduan pasar secara horizontal meliputi keterpaduan pasar sesama Universitas Sumatera Utara daerah konsumen, sedangkan keterpaduan pasar secara vertikal merupakan keterpaduan antara daerah produsen dan konsumen akhir. Integrasi pasar merupakan penggabungan antara beberapa lembaga pemasaran yang secara fungsional dan ekonomi menjadi satu kesatuan dalam sistem pemasaran.Analisis perilaku pemasaran ini terdapat duan pendekatan integrasi yaitu integrasi secara vertikal dan integrasi secara horizontal.Intgrasi vertikal untuk melihat keadaan pasar antara pasar lokal, kecamatan, kabupaten, dan pasar provinsi bahkan pasar nasional.Analisis integrasi pasar vertikal ini mampu menjelaskan kekuatan tawar-menawar antara petani dengan lembaga pemasaran Humairoh, 2008. Keterpaduan pasar terjadi apabila terdapat informasi yang memadai dan informasi ini disalurkan dengan cepat dari satu pasar ke pasar lain. Dengan demikian perubahan harga yang terjadi pada suatu pasar dapat dengan segera tertangkap oleh pasar lain dengan ukuran perubahan yang sama Sitorus, 2003. Dalam integrasi jangka pendek berarti perubahan harga di pasar sangat ditransmisikan secara penuh ke pasar lokal dalam suatu periode waktu.Dalam integrasi jangka panjang secara tidak langsung mengimplementasikan bahwa ada keseimbangan jangka panjang dimana harga adalah konstan tanpa pengaruh stokastik Handayani dan Minar, 2000. Keterpaduan pasar digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pembentukan harga suatu komoditi pada suatu tingkatan lembaga pemasaran, dan dipengaruhi oleh harga di tingkat lembaga pemasaran lainnya.Untuk menganalisa integrasi Universitas Sumatera Utara pasar terdapat dua pendekatan integrasi yang dapat digunakan yaitu pendekatan integrasi vertikal dan integrasi horisontal. 1. integrasi vertikal digunakan untuk melihat keadaan pasar antara pasar lokal, kecamatan, kabupaten dan pasar provinsi, bahkan pasar nasional. Analisis integrasi vertikal ini mampu menjelaskan kekuatan tawar menawar antara petani dengan lembaga pemasaran. 2. Integrasi horizontal digunakan untuk melihat apakah mekanisme harga pada tingkat pasar yang sama, misalnya antar pasar desa, berjalan secara serentak. Alat yang digunakan adalah korelasi harga antara pasar satu dengan pasar yang lainnya. Sedangkan untuk menganalisis keterpaduan pasar terdapat bebarapa cara. Metode yang digunakan untuk melakukan anailisis keterpaduan pasar ada empat metode yaitu: koefisien korelasi, kointegrasi, model yang dikembangkan Ravalion dan model IMC. Dari empat metode tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing dari model tersebut.Berikut ini merupakan kekurangan dan kelebihan dari metode yang digunakan untuk menganalisis keterpaduan pasar. Koefisien kotrelasi dan kointegrasi mempunyai kelebihan mudah dalam menganalisa dan biayanya lebih murah.Tetapi kelemahan dalam model ini adalah hanya bisa untuk mengukur keterpaduan jangka panjang. Model ravallion sesuai untuk menganalisis keterpaduan jangka pendek dan juga sesuai untuk mingguan ataupun bulanan, tetapi tidak cocok untuk menganalisis keterpaduan jangka panjang.Kekurangan dari model ini adalah asumsi bahwa ada satu pasar pusat yang dikelilingi beberapa pasar local sehingga perlu pengetahuan Universitas Sumatera Utara tentang struktur pasar dan memerlukan dua kali perhitungan.Derajat keterpaduan pasar juga tidak dapat diukur dengan model ini. IMC dari Timmer lebih sensitive daripada Model Ravallion karena IMC dapat menunjukkan derajat integrasi pasar. Selain itu hanya memerlukan satu kali perhitungan dan tidak perlu persyaratan lain.

2.2.6 Harga

Dipandang secara luas, dapat dikatakan bahwa harga adalah jumlah nilai yang dipertukarkan para konsumen untuk mencapai manfaat penggunaan barang-barang dan jasa-jasa.Secara historical, harga-harga ditentukan oleh para pembeli dan para penjual yang saling melakukan tawar menawar. Para penjual biasanya meminta harga lebih tinggi, dibandingkan dengan harga yang menurut perkiraan mereka akan dicapai, dan para pembeli menawar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga yang menurut perkiraan mereka akan dibayar mereka. Melalui proses tawar menawar mereka akhirnya akan tiba pada harga yang cocok Winardi, 1992. Pada dasarnya harga suatu produk merupakan biaya produksi ditambah keuntungan atau biaya resiko.Biaya produksi meliputi semua biaya yang dikeluarkan dari saat pembukaan lahan sampai pengangkutan, bahkan ada yang menambahkan dengan biaya perencanaan Soetriono, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.3 Penelitian Terdahulu