Uji Autokolerasi Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

sebelumnya bulan t-1 dengan bulan sekarang bulan t dengan harga kubis di Kabupaten Karo pada bulan sekarang bulan t.berarti apabila ada peningkatan perubahan selisih harga kubis di Pasar Induk Tuntungan Medan pada bulan sekarang bulan t dengan bulan sebelumnya bulan t-1 sebesar satu satuan maka harga kubis di Kabupaten Karo pada bulan t akan naik sebesar 0.480 satuan.

d. Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson. Hasil analisis model ini memberikan nilai Durbin Watson sebesar 1.797, nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai d pada tingkat α = 5 didapatkan nilai du =1,65 sehingga diperoleh nilai yaitu du d 4-du yaitu sebesar 1,65 1,797 2,35 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif.

e. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil analisis regresi antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Tuntungan Medan, antara variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas, hal ini terlihat dari Pearson Corelation kurang dari 0,8.

f. Uji Heteroskedastisitas

Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan metode grafik, yaitu dengan melihat diagram pencar scatterplot. Dari diagram scatterplot dapat telihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola yang teratur, tetapi menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan pengganggu mempunyai varian yang sama sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

5.2.1 Pengaruh Perubahan Harga Kubis di Pasar Induk Medan terhadap Harga Kubis di Kabupaten Karo

Untuk membuktikan hipotesis satu maka digunakan uji t yaitu untuk melihat atau mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Dimana dalam penelitian ini variabel tidak bebas adalah harga yang terjadi di Kabupaten Karo pada bulan sekarang bulan t dengan variabel bebasnya adalah harga kubis di Kabupaten Karo pada bulan lalu bulan t-1, selisih harga kubis di Pasar Induk Tuntungan pada bulan t dengang bulan t-1 serta harga kubis di Pasar Induk Tuntungan pada bulan lalu bulan t-1. Coefficients a a. Dependent Variable: Harga kubis di Kabupaten Karo pada bulan t Uji t merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel tak bebasnya pada tingkat signifikansi α tertentu. Dari hasil analisis regresi diperoleh bahwa variabel bebas selisih harga kubis di Pasar Induk Tuntungan Medan pada pada bulan sekarang bulan t dengan Bulan sebelumnya bulan t-1 diperoleh t hitung t tabel yaitu t hitung = 2,456 dan t tabel = 2.085 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 164.98 7 216.856 .761 .456 Harga kubis di Kabupaten Karo pada bulan t-1 .474 .254 .426 1.862 .078 .227 4.397 Selisih harga kubis di Pasar Induk Tuntungan Medan pada bulan t-1 dan bulan t .480 .195 .296 2.456 .024 .822 1.217 Harga kubis di Pasar Induk Tuntungan pada bulan t-1 .348 .212 .358 1.643 .117 .250 3.998 Universitas Sumatera Utara dengan demikian H 1 diterima dan H ditolak yang artinya ada pengaruh perubahan harga kubis yang terjadi di Pasar Induk Medan terhadap perubahan harga kubis di Kabupaten Karo. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis pertama dapat diterima. 5.2.2 Tingkat Integrasi Pasar Kubis Secara Vertikal Dalam Jangka Pendek antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Tuntungan Medan Untuk membuktikan hipotesis yang kedua maka digunakan Metode IMC Index of Market Connection dengan pendekatan model Autoregressive Distributed Lag Model. digambarkan sebagai berikut: P t = b 1 P t-1 + b 2 P t -P t-1 + b 3 P t-1 Dari hasil ananlisis diperoleh b 1 = 0,474, b 2 =0,480 dan b 3 =0,348 maka dapat dilihat dalam persamaan sebagai berikut: P t = 0,474 P t-1 +0,480 P t -P t-1 + 0,348 P t-1 Hasil regresi antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Medan tersebut dapat digunakan untuk tingkat integrasi pasar dengan melihat nilai IMC Index of Market Connection dengan perumusan sebagai berikut: IMC = �1 �3 Dimana: b 1 = koefisien regresi P t-1 b 3 = koefisien regresi P t-1 Dari perbandingan nilai koefisien regresi variabel harga kubis di Kabupaten Karo pada waktu sebelumnya waktu -1 dengan harga di Pasar Induk Medan pada waktu sebelumnya waktu t-1 dapat diketahui nilai IMC sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara IMC = 0,474 0,348 = 1,362 Nilai IMC yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh lebih besar daripada satu sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat integrasi pasar kubis antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Medan adalah rendah atau perubahan harga yang terjadi di Pasar Induk Medan hanya sedikit ditransmisikan ke Kabupaten Karo. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis kedua dari penenlitian ini yaitu diduga tingkat integrasi pasar kubis antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Medan dalam jangka pendek adalah tinggi ditolak. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan