2.4 Kerangka Pemikiran
Pemasaran kubis dinilai kurang fisien karena melibatkan banyak pedagang perantara, informasi yang tersedia untuk semua pihak masih relatif kurang,
kemudian kelemahan dalam mencari dan menentukan peluang pasar serta belum kuatnya segmentasi pasar.Hal ini menyebabkan adanya margin atau perbedaan
harga di tingkat produsen dan di tingkat konsumen yang cukup besar, serta tidak adanya keterpaduan harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen.
Menurut Azzaino 1982, keterpaduan pasar menekankan pada keterkaitan harga antar berbagai tingkat lembaga tataniaga dalam mengalokasikan komoditas dari
produsen ke konsumen yang disebabkan karena adanya perubahan tempat, waktu maupun bentuk komoditas. Efisiensi harga dapat dicerminkan oleh besarnya
koefisien korelasi harga.Kunci dari keadaan efisiensi tersebut adalah adanya sebaran dan ketersediaan informasi pasar yang lancar serta akurat.Hubungan
harga yang diterima petani produsen dengan harga yang dibayar oleh konsumen akhir dapat didekati dengan pendekatan korelasi harga dan model keterpaduan
pasar yang dikembangkan oleh Ravallion 1986 dan dilanjutkan Heytens 1986. Menurut Heytens 1986, bahwa dalam suatu pasar yang terintegrasi secara
efisien, akan selalu terdapat korelasi positif diantar harga dilokasi pasar yang berbeda. Dua pasar dikatakan terpadu apabila perubahan harga dari satu pasar
disalurkan ke pasar lain. Keterpaduan dapat terjadi apabila terdapat informasi pasar memadai dan informasi ini disalurkan dengan cepat dari satu pasar ke pasar
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran
Keterangan: : Menyatakan Mekanisme Proses atau Tahapan
: Tidak diamati Produsen Kubis
Kabupaten Karo Pasar Induk Medan
Jangka pendek Jangka panjang
IMC
IMC ≥ 1
IMC ˂ 1
Keterpaduan jangka pendek rendah
Keterpaduan jangka pendek tinggi
Integrasi Pasar
Integrasi pasar vertikal Integrasi Pasar horizontal
Universitas Sumatera Utara
2.5 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Ada pengaruh perubahan harga kubis yang terjadi di Pasar induk Medan terhadap harga kubis yang terjadi di Kabupaten Karo.
2. Tingkat keterpaduan harga kubis antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk
Tuntungan Medan dalam jangka pendek tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang