Kesimpulan Saran Tinjauan Pustaka

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Harga kubis di Kabupaten Karo pada bulan sekarang bulan t dipengaruhi oleh selisih harga kubis di Pasar Induk Tuntungan Medan pada bulan sekarang bulan t dengan bulan sebelumnya bulan t-1. 2. Besarnya nilai IMC antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Tuntungan Medan adalah sebesar 1,362, artinya tingkat integrasi pasar kubis dalam jangka pendek rendah. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya keterpaduan pasar antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Tuntungan Medan adalah harga kubis yang terjadi di Kabupaten Karo tidak sepenuhnya ditransmisikan ke Pasar Induk Tuntungan Medan. Berdasaran hasil analisis tersebut, maka hipotesis dari penelitian ini bahwa diduga integrasi pasar kubis dalam jangka pendek antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Tuntungan tinggi tidak dapat diterima.

6.2 Saran

Dengan melihat integrasi pasar yang rendah antar Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Tuntungan Medan maka saran peneliti adalah: 1. Petani diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi perubahan harga kubis yaitu dapat dilakukan dengan menjalin komunikasi antara petani dengan pedagang ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan jaringan Universitas Sumatera Utara sistem informasi sehingga petani dapat segera mengetahui harga di pasar konsumen. 2. Lembaga pemasaran diharapkan lebih efektif dalam melaksanakan pemasaran kubis serta meminimalisir biaya pemasaran dan pengambilan keuntungan yang efisien sehingga produsen dan konsumen tidak dirugikan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Kubis

Kubis atau kol sebenarnya merupakan tanaman semusim atau lebih yang berbentuk perdu.Tanaman kubis berbatang pendek dan beruas-ruas.Sebagai bekas tepat duduk daun.Tanaman ini berakar tunggang dengan akar sampingnya sedikit tetapi dangkal.Daunnya lebar berbentuk bulat telur dan lunak.Daun yang muncul terlebih dahulu menutup daun yang muncul kemudian, demikian seterusnya hingga membentuk krop daun bulat seperti telur dan padat berwarna putih.Bunganya tersusun dalam tandan dengan mahkota bunga berwarna kuning spesifik.Tanaman kubis sukar berbunga di Indonesia karena perlu suhu rendah antara 5-10 o C selama satu bulan lebih.Buahnya padat seperti polong.Polong muda berwarna hijau setelah tua berwarna kecoklatan dan mudah pecah.Biji yang banyak tersebut menempel pada dinding bilik tengah polong Sunarjono, 2004. Menurut Widayati, 1999 Kubis merupakan tanaman yang daun-daunnya tumbuh membentuk roset sehingga berbentuk seperti kepala atau telur. Bentuk kepala dapat bulat, bulat pipih, atau bulat meruncing.Warnanya pun dapat putih, hjau atau merah. Klasifikasi: Kingdom : Plantae Subkingdom :Tracheobionta Super Divisi :Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Universitas Sumatera Utara Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas: Dilleniidae Ordo: Capparales Famili: Brassicaceae Genus: Brassica Spesies: Brassica oleracea var. capitata L.

2.1.2 Syarat Tumbuh

Tanaman kubis dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik hampir di semua jenis tanah. Baik tanah yang bertekstur ringan sampai berat, dengan keasaman tanah yang optimal berkisar 6-6,5. Sebagian besar dari jenis kubis telur menghendaki iklim yang lembab dan dingin.Suhu optimum untuk pertumbuhan kubis berkisar antara 15-25 o C.Tanaman kubis tumbuh baik di daerah yang memiliki ketinggian tempat antara 700-2000 meter, tetapi ada varietas-varietas yang dapat tumbuh dan memberikan hasil yang cukup baik di dataran rendah Sutarya dan Gerard, 1995.

2.1.3 Benih dan Bibit

Untuk mendapatkan bibit tanaman yang baik, maka biji-biji kubis disemaikan terlebih dahulu di bedengan persemaian.Caranya adalah mula-mula dibuatkan tempat persemaian yang tanahnya diberi pupuk kandang yang dicampur dengan tanah dengan perbandingan 1:1, dan diberi atap plastik yang miring kearah barat.Kemudian benih ditaburkan pada persemaian secara merata dan ditutup tipis dengan tanah.Selanjutnya bedengan ditutup mulsa daun pisang. Persemaian harus dijaga supaya keadaannya tetap lembabakan tetapi jangan terlalu basah, karena bibit kubis mudah terserang hama Sutarya dan Gerard, 1995. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Hama dan Penyakit

Gejala, plutella: daun berwarna putih dan berlubang-lubang. Serangan sering terjadi apabila hujan turun rintik-rintik, terutama pada waktu malam hari.Crocidolomia dan Heliothis; daun kubis berlubang-lubang sampai kebagian dalam krop. Pengendalian Plutella: melakukan penyemprotan dengan insektisida selektif antara lain Dipel, Thuricide atau Bactopene apabila telah ditemukan rata- rata 5 ulat pada 10 tanaman. Ulat tanah Agrotis.Bercak ungu Alternaria. Gejala: pada daun tua terdapat bercak-bercak berwarna kelabu gelap. Pada cuaca lembab akan terdapat sebagai bulu-bulu halus kebiruan di pusat bercak. Pengendalian: menggunakan benih sehat, penyemprotan dengan fungisida Difolatan atau lainyang dianjurkan. Busuk hitam Xanthomonas, gejala bakteri ini menginfeksi daun mulai dari pinngiran daun hingga ke bagian pangkal daun sehingga daun berwarna kuning kecoklat-coklatan menyerupai huruf V. urat-urat daunnya berwarna kehitaman dan pertumbuhannya kerdil dan kadang-kadang membusuk. Penyakit ini dapat tersebar melalui biji kubis atau penanaman secara berturut-turut pada lahan yang sama. Pengendalian dengan mencabut tanaman yang terserang, merendam biji-biji kubis dalam air sebelum disemaikan pada suhu 50 o C selama 30 menit Sutarya dan Gerard, 1995.

2.1.5 Panen dan Pasca Panen

Tanaman dapat dipungut setelah kropnya betul-betul padat, yakni kira-kira tanaman berumur 70-80 hari dari sejak tanam. Pemungutan jangan sampai terlambat, sebab kropnya akan pecah sehingga kualitasnya menurun. Tanaman yang baik dapat menghasilkan 30-40 tonha, tergantung pada varietasnya.Dalam pemungutan hasil sebaiknya menggunakan pisau yang tajam, dan kubis diletakkan Universitas Sumatera Utara dengan hati-hati di tempat penumpulan hasil.Pemilihan kubis caranya bermacam- macam, ada yang berdasarkan kepadatan, besarnya krop, berat krop.Keragaman juga penting dalam pemasaran karena dapat menentukan harga. Kubis yang telah dipanen disimpan sementara pada rak-rak sebelum, teras diberi tepung kapur untuk mencegah pembusukan oleh bakteri Erwinia.Kemasan biasanya terbuat dari bambu atau bahan-bahan lain seperti karton, Jala, karung goni, atau kotak kayu.Ukuran kemasan bermacam-macam dari 30 kg sampai 150 kg. Namun seringkali kubis yang baru dipanen langsung ditaruhdisusun dalam bak truk yang ditutup terpal, untuk kemudian diangkut ke kota-kota besar Sutarya dan Gerard, 1995.

2.1.6 Kandungan Gizi

Kubis menjadi salah satu jenis sayuran pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat. Gizi yang terdapat pada kubis dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Kandungan Gizi di Setiap 100 gram Kubis No. Nutrisi Jumlah 1. Air 92,1 2. Energi Kal 25,0 3. Protein g 1,7 4. Lemak g 0,2 5. Karbohidrat g 5,3 6. Serat g 0,9 7. Abu g 0,7 8. Kalsium mg 64,0 9. Fosfor mg 26,0 10. Besi mg 0,7 11. Natrium mg 8,0 12. Kalium mg 209,0 13. Vitamin A mg 75,0 14. Tiamin mg 0,05 15. Riboflavin mg 0,05 16. Niacin mg 0,30 17. Ascorbic acid mg 62,0 Ashari, 1995. Universitas Sumatera Utara Kubis sangat kaya vitamin A. selain itu, gizi lain yang dikandung kubis antara lain Kalsium Ca, Kalium K, fosfor P, dan zat besi Fe. Vitamin B1 dan B3 juga terdapat di dalam sayuran ini. Dalam 100 g bahan mentah kubis terdapat 24 kalori Widayati, 1999. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pasar