Skala Pengukuran Variabel Jenis data Metode Pengumpulan Data Pengujian Hipotesis

Tabel 3.1 OperasionalisasiVariabel Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran Harga X 1 Nilai yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk memper oleh produk 1. Kesesuaian harga dengan kualits 2. Harga standart 3. Harga yang bersaing Likert Inovasi Produk X 2 Suatu ide, barang, kejadian metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang masyarakat, baik itu berupa hasil invensi maupun diskoveri 1. Perubahan desain 2. Kualitas 3. Pengembangan produkjasa Likert Keputusa Pembelian Y Suatu proses yang dilakukan oleh konsumen dalam melakukan pembelian produk Lesehan Madukoro dan Bakso Mataram 1. Pengenalan kebutuhan. 2. Tertarik membeli. 3. Melakukan pembelian Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing – masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, Situmorang dan Lufti,2014:6. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert No Item Instrumen Skor 1 2 3 4 5 Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 Sumber: SitumorangdanLufti 2014:6

3.6. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditetntukan oleh peneliti untuk dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya Kurniawan, 2012:59. Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi dalam ini tidak diketahui atau seluruh pelanggan seluruh pelanggan Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013 : 80. Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen pada Rumah makan Madukoro dan Bakso Mataram. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan pihak Manajemen Rumah Makan Madukoro Dan Bakso Mataram diperoleh jumlah data konsumen dan data tersebut dijadikan populasi untuk penelitian ini. Adapun data populasi dalam penelitian ini disajikan dalam periode bulanan. Data populasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Jumlah Konsumen Pondok Lesehan Madukoro Bakso Mataram Tahun 2016 Bulan Jumlah konsumen Januari 1521 Februari 1513 Maret 2356 April 2412 Mei 1925 Juni 3981 Juli 3322 Rata – Rata 2433 Sumber: Rumah Makan Madukoro Dan Bakso Mataram

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012 : 81. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dan jenis teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2013 : 68 Demikian pula dengan jumlah sampel minimum, harus dihitung secara sistematis berdasarkan probabilitas. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini populasi sudah diketahui secara pasti, maka untuk dapat mencari sampel adalah dengan menggunakan rumus Slovin yaitu: Keterangan: : Jumlah Sampel : Jumlah populasi e: Batas Toleransi Kesalahan error tolerance Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5 berarti memilki tingkat akuransi 95. Sehingga sampel untuk penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara

3.7 Jenis data

Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner dan wawancara terstruktur kepada responden. Data sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung kepada pimpinan perusahaan dankonsumen rumah makan madukoro serta membagikan daftar pertanyaan questionnaire, yaitu daftar pertanyaan yang berisi pertanyaan- pertanyaan untuk diisi oleh para responden. 3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Uji Validitas Menurut Situmorang dan Lufti 2012:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mmengurangi validitas data; misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan Universitas Sumatera Utara konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuangdiganti karena dianggap tidak relevan Umar, 2008. Kuesioner riset dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang di teliti Suliyanto, 2006. Kriteria pengujian validitas adalah : 1 Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid. 2 Jika r hitung negatif atau r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Tabel 3.4 Validasi Tiap Pernyataan Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Keterangan VAR00001 96.9000 79.266 .484 .941 Valid VAR00002 96.7667 79.840 .580 .940 Valid VAR00003 96.7333 78.409 .611 .939 Valid VAR00004 96.6000 78.110 .641 .939 Valid VAR00005 96.7000 79.666 .589 .940 Valid VAR00006 96.6333 78.240 .662 .939 Valid VAR00007 96.6333 77.551 .599 .940 Valid VAR00008 96.5667 77.702 .593 .940 Valid VAR00009 96.6667 76.368 .676 .939 Valid VAR00010 96.6333 77.068 .705 .938 Valid Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS 2016 Pada Tabel 3.4 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 16 enam belas butir pernyataan pada kuesioner dalam penelitian ini valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama Umar, 2008. Tujuan pengujian ini untuk melihat masing-masing instrumen yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha. Jika nilai Cronbachs Alpha 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 Cronbachs Alpha 0,8 maka reliabilitas baik Jika nilai Cronbachs Alpha 0,7 maka tidak reliable VAR00011 96.5667 78.254 .599 .940 Valid Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Keterangan VAR00012 96.5000 76.603 .709 .938 Valid VAR00013 96.5667 76.737 .747 .938 Valid VAR00014 96.6000 77.214 .661 .939 Valid VAR00015 96.6667 79.678 .432 .942 Valid VAR00016 96.5333 79.775 .486 .941 Valid Universitas Sumatera Utara Tabel 3.5 Reliabillity Statistic Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .942 16 Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS 2016 Tabel 3.5 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,942 lebih besar dari 0,80.

3.10 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bisa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas, uji heteroskedasitas dan uji multikolinearitas.

3.10.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2011. Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal maka digunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap masing- masing variabel. Suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal jika data tersebut tingkat signifikasi α 0.05, maka distribusi normal. Universitas Sumatera Utara

3.10.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2011. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut sebagai homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudia menyempit maka ini mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Varience Inflation Factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya nilai multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2009:91. Universitas Sumatera Utara 3.11 Teknik Analisis Data 3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis statistik deskriptif, yaitu dengan 100 kusioner yang diisi oleh konsumen Rumah makan Madukoro dan Bakso Mataram Medan. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai suatu data. Dalam hal ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenal karakteristik responden dan variabel yang digunakan.

3.11.2 Analisis linear Berganda

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya Santoso, 2002:163. Variabel independen terdiri dari Entreprneurial marketing dengan dimensi sebagai variabel nya yaitu : Harga X1, dan Inovasi Produk X2 terhadap Minat beli konsumen Y Y = α + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Dimana : Y : Keputusan Pembelian α : Koefisien Konstanta b1- b2 : Koefisien Regresi X1 : Harga X2 : Inovasi Produk e : Error term Universitas Sumatera Utara

3.12 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. Koesfisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adjusted R Squared R 2 adalah koefisien determinasi yaitu koefisien yang menjelaskan seberapa besar proporsi variasi dalam dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel - variabel independen secara bersama-sama. Nilai R 2 koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1. Nilai R 2 sama dengan nol R 2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila R 2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R 2 semakin kecil mendekati 0 menunjukkan semakin kecil pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 1. Uji Partial Uji – T Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu pengaruh harga dan inovasi produk berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu terhadap minat beli konsumen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Ho : variabel pengaruh harga dan inovasi produk secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen. 2. Ha : variabel pengaruh harga dan inovasi produk secara parsial mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan wirausaha. Pengujian dilakukan menggunakan uji- t dengan tingkat pengujian pada α = 5 derajat kebebasan degree of freedom. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Ho diterima jika T hitung T tabel Ha diterima jika T hitung T tabel 2. Uji Simultan F-Test Uji yang menunjukkan apakah semua variabel independen komitmen pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen, dan keuangan yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen keberhasilan wirausaha. Bentuk pengujiannya: 1. Ho : variabel pengaruh harga dan inovasi produk secara bersama–sama simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen. 2. Ha : variabel pengaruh harga dan inovasi produk secara bersama–sama simultan mempunyai pengaruh terhadapkeberhasilan wirausaha. Pengujian dilakukan menggunakan uji – f dengan tingkat pengujian pada α = 5 derajat kebebasan degree of freedom. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Ho diterima jika F hitung F tabel Ha diterima jika F hitung F tabel Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pondok Lesehan Mudokoro