Pengaruh Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram Medan
LAMPIRAN 1 No responden :
Responden yang terhormat,
Perkenankan saya, Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara mengharapkan bantuan Anda untuk dapat meluangkan waktu untuk mengisi/menjawab daftar pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaan Anda.
Data yang saya peroleh ini nantinya akan saya gunakan untuk menyusun tugas akhir atau skripsi yang membahas tentang Pengaruh Harga Dan Inovasi Produk Terhadap Minat Beli Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram.
Atas waktu yang anda berikan saya ucapkan terimakasih.
IDENTITAS RESPONDEN NAMA :
JENIS KELAMIN :☐ Laki-Laki ☐ Perem puan
USIA : Tahun
PENDIDIKAN ☐ SM A ☐D IP L O M A ☐S1
Peneliti meminta anda untuk mengisi kuesioner untuk mengetahui pendapat anda mengenai Pengaruh Harga dan inovasi Produk terhadap keberhasilan usaha. Penelitian ini murni bersifat akademis dan kami tidak akan meminta data-data rahasia anda. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
(2)
PETUNJUK PENGISIAN : Keterangan :
Sangat Setuju = SS Setuju = S
Kurang Setuju = KS Tidak Setuju =TS
Sangat Tidak Setuju =STS
Variabel Harga
No PERTANYAAN SS S KS TS STS
1 Harga yang ditawarkan Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram sesuai dengan kualitas makanan, ?
2 Harga merupakan faktor terpenting dalam
menetapkan pilihan bakso mataram yang akan saya kunjungi?
3 Harga produk yang terdapat di Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram relatif terjangkau dibanding dengan Rumah makan lainnya ?
4 saya sering mengunjungi Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena harganya yang
terjangkau?
5 Harga produk di Bakso Mataram bersaing dengan warung lain?
(3)
Variabel Inovasi
No PERTANYAAN SS S KS TS STS
1 Saya melihat pemilik Rumah Makan Madukoro Dan Bakso Mataram mampu menerapkan solusi kreatif untuk mengembangkan usaha
2 Saya melihat Rumah Makan Madukoro dan bakso mataram dapat menciptakan makanan dan minuman dengan inovasi baru
3
Saya lebih memilih Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena memiliki
kenikmatan makanan dan minuman seperti memiliki bakso yang berbeda
4
Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram menggunakan system yang lebih praktis daripada sebelumnya dan memiliki ciri khas budaya jawa pada baksonya
5
Inovasi yang di terapkan pada produk tidak merubah dasar metode produksi tetapi hanya melakukan pengembangan pada aspek tertentu.
6
Menurut saya produk yang ditawarkan Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain
(4)
Variabel Keputusan Pembelian
No PERTANYAAN SS S KS TS STS
1
Karena saya sadar membutuhkan makanan dan minuman maka saya melakukan keputusan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram
2 Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah membandingkan dengan restoran lain.
3
Saya sudah memutuskan melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram dari pada restoran lainnya.
4 Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah melakukan pembelian diwaktu sebelumnya.
5 Saya memutuskan melakukan pembelian Makan Madukoro bakso mataram karena di Rumah pengalaman yang saya miliki.
(5)
Lampiran 2
Validitas dan Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100.0
Excludeda 0 .0
Total 97 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.773 16
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.9072 .59656 97
VAR00002 3.6804 .93035 97
VAR00003 4.3093 .52759 97
VAR00004 4.2371 .57324 97
VAR00005 4.1340 .60603 97
VAR00006 3.5773 .77507 97
VAR00007 2.7423 .82004 97
VAR00008 2.9278 1.05324 97
VAR00009 2.4845 .86739 97
VAR00010 2.6392 .77976 97
VAR00011 2.7320 .68489 97
(6)
VAR00013 3.3402 1.05955 97
VAR00014 3.4742 1.11890 97
VAR00015 3.4536 1.02083 97
VAR00016 3.6701 .88649 97
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 50.5052 43.482 -.250 .796
VAR00002 50.7320 44.823 -.307 .816
VAR00003 50.1031 41.823 -.034 .783
VAR00004 50.1753 42.271 -.098 .787
VAR00005 50.2784 40.224 .166 .774
VAR00006 50.8351 45.264 -.383 .813
VAR00007 51.6701 34.494 .696 .734
VAR00008 51.4845 35.044 .458 .753
VAR00009 51.9278 34.297 .671 .735
VAR00010 51.7732 34.865 .695 .736
VAR00011 51.6804 35.574 .713 .738
VAR00012 51.3093 33.903 .628 .736
VAR00013 51.0722 30.568 .869 .706
VAR00014 50.9381 33.559 .545 .743
VAR00015 50.9588 32.623 .704 .727
VAR00016 50.7423 34.902 .590 .741
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(7)
Lampiran 3
HASIL REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.534 3.969 3.410 .001
Harga -.510 -.157 .246 3.247 .002
Inovasi .809 .102 .600 7.907 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Lampiran 4
(8)
Lampiran 5
Lampiran 6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 97
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.10895249
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .120
Negative -.119
Kolmogorov-Smirnov Z 1.182
Asymp. Sig. (2-tailed) .122
(9)
Lampiran 7
Lampiran 8
Uji Glesjer Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.224 2.054 3.516 .001
Harga -.092 .081 -.115 -1.138 .258
Inovasi -.161 .053 -.306 -3.038 .003
(10)
Lampiran 9
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Lampiran 10
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 875.939 2 437.969 44.368 .000a
Residual 927.896 94 9.871
Total 1803.835 96
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.534 3.969 3.410 .001
Harga -.510 -.157 .246 3.247 .002 .951 1.051
Inovasi .809 .102 .600 7.907 .000 .951 1.051
(11)
Lampiran 11
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.534 3.969 3.410 .001
Harga -.510 -.157 .246 3.247 .002
Inovasi .809 .102 .600 7.907 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Lampiran 12
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .697a .486 .475 3.14185
(12)
Lampiran 13
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Harga
No.Item Harga
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
1 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
2 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
3 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
4 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0
5 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0
6 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
7 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
8 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0
9 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0
10 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
11 5.0 5.0 5.0 5.0 1.0
12 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0
13 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0
14 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0
15 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0
16 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0
17 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0
18 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
(13)
20 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0
21 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
22 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
23 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0
24 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0
25 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
26 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0
27 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0
28 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0
29 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
30 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0
31 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
32 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
33 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
34 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0
35 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0
36 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
37 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
38 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0
39 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0
40 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
41 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0
42 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0
(14)
44 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
45 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0
46 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
47 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
48 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0
49 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0
50 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
51 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0
52 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0
53 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0
54 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
55 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0
56 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
57 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
58 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
59 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0
60 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0
61 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
62 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
63 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0
64 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0
65 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
66 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
(15)
68 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
69 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0
70 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0
71 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
72 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
73 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0
74 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0
75 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
76 5.0 5.0 5.0 5.0 1.0
77 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0
78 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0
79 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0
80 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0
81 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0
82 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0
83 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
84 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
85 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0
86 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
87 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
88 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0
89 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0
90 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
(16)
92 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0
93 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0
94 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
95 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0
96 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
97 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
Lampiran 14
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Inovasi
No.Item Inovasi
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
1 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0
2 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
3 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 3.0
4 3.0 2.0 2.0 2.0 4.0 4.0
5 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0
6 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0
7 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0
8 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0
9 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0
10 5.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
11 3.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
(17)
13 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
14 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 3.0
15 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
16 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0
17 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0
18 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
19 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0
20 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 2.0
21 4.0 2.0 3.0 1.0 2.0 3.0
22 4.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0
23 5.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.0
24 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
25 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0
26 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 3.0
27 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0
28 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0
29 5.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
30 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
31 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0
32 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
33 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 3.0
34 3.0 2.0 2.0 2.0 4.0 4.0
35 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0
(18)
37 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0
38 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0
39 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0
40 5.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
41 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0
42 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0
43 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
44 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0
45 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 2.0
46 4.0 2.0 3.0 1.0 2.0 3.0
47 4.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0
48 5.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.0
49 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
50 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0
51 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 3.0
52 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0
53 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0
54 5.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
55 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
56 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0
57 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
58 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 3.0
59 3.0 2.0 2.0 2.0 4.0 4.0
(19)
61 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0
62 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0
63 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0
64 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0
65 5.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
66 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0
67 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
68 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 3.0
69 3.0 2.0 2.0 2.0 4.0 4.0
70 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0
71 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0
72 3.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0
73 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0
74 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0
75 5.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
76 3.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
77 5.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0
78 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
79 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 3.0
80 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
81 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0
82 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0
83 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
(20)
85 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 2.0
86 4.0 2.0 3.0 1.0 2.0 3.0
87 4.0 2.0 4.0 2.0 2.0 2.0
88 5.0 2.0 1.0 1.0 2.0 2.0
89 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
90 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0
91 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 3.0
92 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0
93 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0
94 5.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
95 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
96 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0
97 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
Lampiran 15
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel keputusan Pembelian
No.Item Keputusan Pembelian
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
1 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0
2 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0
3 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0
4 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0
(21)
6 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0
7 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
8 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0
9 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
10 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0
11 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
12 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
13 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0
14 3.0 5.0 3.0 4.0 3.0
15 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
16 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
17 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0
18 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0
19 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
20 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0
21 2.0 4.0 5.0 2.0 5.0
22 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0
23 2.0 3.0 5.0 5.0 5.0
24 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0
25 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
26 3.0 5.0 3.0 4.0 3.0
27 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
28 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
(22)
30 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
31 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0
32 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0
33 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0
34 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0
35 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0
36 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0
37 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
38 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0
39 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
40 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0
41 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
42 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0
43 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0
44 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
45 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0
46 2.0 4.0 5.0 2.0 5.0
47 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0
48 2.0 3.0 5.0 5.0 5.0
49 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0
50 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
51 3.0 5.0 3.0 4.0 3.0
52 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
(23)
54 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0
55 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
56 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0
57 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0
58 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0
59 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0
60 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0
61 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0
62 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
63 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0
64 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
65 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0
66 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0
67 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0
68 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0
69 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0
70 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0
71 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0
72 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
73 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0
74 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
75 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0
76 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
(24)
78 4.0 3.0 3.0 2.0 2.0
79 3.0 5.0 3.0 4.0 3.0
80 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
81 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
82 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0
83 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0
84 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
85 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0
86 2.0 4.0 5.0 2.0 5.0
87 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0
88 2.0 3.0 5.0 5.0 5.0
89 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0
90 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
91 3.0 5.0 3.0 4.0 3.0
92 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
93 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0
94 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0
95 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
96 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0
(25)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta
Brealey, Myers, dan Marcus, 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
David, Fred R. (2011). Manajemen Strategis : Konsep. Jakarta Salemba Empat Dhewanto, Wawan . 2015. Manajemen Inovasi. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET De jong & Den Hartog 2012 “Leadership as a determinant of innovative
behavior”. A Conceptual framework, ‘www.ilearning.com’
Jogiyanto, Hartono. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI.2010
Kasmir. (2006) Kewirausahaan. Edisi-1. Rajawali Pers, Jakarta.
Kinicki, Angelo and Brian K.Williams. (2011) Management: A Practical Introduction, Third Edition. Singapore: McGraw-Hill.
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2012. Princples of marketing, global edition, 14 edition, pearson education.
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2010. Princples of marketing (edisi 13), united of states of america, pearson education.
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2012. Prinsip – PrinsipPemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012. Principles of Marketing. New Jersey: Prentice Hall.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga
Marsum WA, Restoran dan Segala Permasalahannya, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2001.
Pearce, John A. dan Robinson, Richard B. 2013. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.
(26)
Robbin, Stephen P. Dan Coulter, Mary. (2010). Manajemen (edisi sepuluh) Jakarta : Erlangga
Setiadi, Nugroho, 2010. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keingina Konsumen, Kencana Prenada Media, Jakarta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lutfi. 2014. Analisis Data, USU Press, Medan
Suryana. (2008). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, 2012, Pemasaran Strategik. Yogyakarta, Andi
Winardi, 2008, Manajemen Perilaku Organisasi , Edisi Revisi, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.
Zulian, Yamit. 2010. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Vol. Edisi Pertama. Yogyakarta : EKONISIA.
Zainal,Hakim(2014).MengenalIstilahWarna.
Jurnal
Aji, B.K. dan F. Kurniawan. 2012. Pemanfaatan Serbuk Biji Salak (Salacca zalacca) sebagai Adsorben Cr(VI) dengan Metode Batch dan Kolom. Jurnal Sains POMITS. 1 (1): 1-6
Durianto, D. dan C. Liana (2004). Analisi efektivitas iklan televisi softener soft & fresh di jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan consumen decision model, Jurnal Ekonomi Perusahaan,Vol.11 (no.1): 35-55
Hermann, et, al. 2011, “The social influence of brand community: evidence from European car clubs”, Journal of Marketing, Vol. 69, p 19 - 34.
Rajput, A.A.; Kalhoro, S.H.; dan Wasif, R. 2012. Impact of Product Price and Quality on Consumer Buying Behavior: Evidence from Pakistan. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business. ijcrb.webs.com. Vol 4, No 4. August, h.585-496.
(27)
Sousa, F.C.; Pellissier, R; dan Monteiro,I.P. 2012. Creativity, Innovation And Collaborative Organizations. The International Journal of Organization Innovation Vol 5 Num 1. p.26-59
Tamamudin, 2012. Analisis Pengaruh Pengenalan Merek, Persepsi Kualitas, Harapan Konsumen dan Inovasi Produk terhadap Keputusan Membeli Dan Dampaknya Pada Loyalitas Konsumen (Studi Kasus: Produk Batik Sutra Halus Merek Tamina). Jurnal Penelitian Vol. 9, No. 2, November 2012. Hlm. 283-300.
Wibowo, S.F. dan Karimah, M.P. 2012. Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei pada Pengunjung Mega Bekasi Hypermall). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol. 3, No. 1. h.1-15.
Website
https://www.ilearning.com http://www.harilhazlan.com
(28)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitaian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono,2014).
Penelitian ini akan menganalisis hubungan pengaruh variabel-variabel bebas yang terdiri dari pengaruh Harga (X1),dan Inovasi (X2) terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian (Y) pada produk Rumah Makan Bakso Mataram
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Pondok Lesehan Madukoro Dari Bakso Mataram. Waktu penelitian ini dilakukan sejak bulan Oktober 2016
3.3 Batasan Operasional Variabel
Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Independen (X) terdiri atas Harga produk (X1) dan Inovasi (X2) 2. Variabel dependen (Y) adalah Keputusan Pembelian
(29)
3.4 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat empat variabel yang diteliti, yaitu:
1. Harga (X1), adalah Harga merupakan pernyataan nilai dari suastu produk (a statement of value), atau apa yang dibayar seseorang untuk apa yang diperoleh suatu barang/jasa dan nilainya dinyatakan dalam mata uang.
2. Inovasi Produk (X2),adalahgabungan dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain, dimana inovasi bukanlah konsep dari suatu ide baru, penemuan baru atau juga bukan merupakan suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru saja, tetapi inovasi merupakan gambaran dari semua proses-proses tersebut.
3. Keputusan Pembelian (Y), adalah suatu proses yang dilakukan oleh konsumen Lesehan Madukoro dan Bakso Matara dalam melakukan pembelian produk.
(30)
Tabel 3.1
OperasionalisasiVariabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran Harga
(X1)
Nilai yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk memper oleh produk
1. Kesesuaian harga dengan kualits 2. Harga standart 3. Harga yang
bersaing
Likert
Inovasi Produk (X2)
Suatu ide, barang, kejadian metode yang dirasakan atau
diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi maupun diskoveri
1. Perubahan desain 2. Kualitas
3. Pengembangan
produk/jasa Likert
Keputusa Pembelian
(Y)
Suatu proses yang dilakukan oleh konsumen dalam melakukan
pembelian produk Lesehan Madukoro dan Bakso Mataram
1. Pengenalan kebutuhan. 2. Tertarik membeli. 3. Melakukan
pembelian
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing – masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, (Situmorang dan Lufti,2014:6).
(31)
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Item Instrumen Skor
1 2 3 4 5 Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat tidak setuju
5 4 3 2 1 Sumber: SitumorangdanLufti (2014:6)
3.6. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditetntukan oleh peneliti untuk dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya (Kurniawan, 2012:59). Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi dalam ini tidak diketahui atau seluruh pelanggan seluruh pelanggan Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013 : 80). Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen pada Rumah makan Madukoro dan Bakso Mataram. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan pihak Manajemen Rumah Makan Madukoro Dan Bakso Mataram diperoleh jumlah data konsumen dan data tersebut dijadikan populasi untuk penelitian ini. Adapun data populasi dalam penelitian ini disajikan dalam periode bulanan. Data populasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
(32)
Tabel 3.3
Jumlah Konsumen Pondok Lesehan Madukoro Bakso Mataram Tahun 2016
Bulan Jumlah konsumen
Januari 1521
Februari 1513
Maret 2356
April 2412
Mei 1925
Juni 3981
Juli 3322
Rata – Rata 2433
Sumber: Rumah Makan Madukoro Dan Bakso Mataram 3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012 : 81). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dan jenis teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013 : 68) Demikian pula dengan jumlah sampel minimum, harus dihitung secara sistematis berdasarkan probabilitas.
(33)
Pada penelitian ini populasi sudah diketahui secara pasti, maka untuk dapat mencari sampel adalah dengan menggunakan rumus Slovin yaitu:
Keterangan: : Jumlah Sampel
: Jumlah populasi
e: Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memilki tingkat akuransi 95%. Sehingga sampel untuk penelitian ini adalah:
(34)
3.7 Jenis data
Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner dan wawancara terstruktur kepada responden.
Data sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung kepada pimpinan perusahaan dankonsumen rumah makan madukoro serta membagikan daftar pertanyaan (questionnaire), yaitu daftar pertanyaan yang berisi pertanyaan- pertanyaan untuk diisi oleh para responden.
3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2012:76), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mmengurangi validitas data; misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan
(35)
konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan (Umar, 2008). Kuesioner riset dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang di teliti (Suliyanto, 2006). Kriteria pengujian validitas adalah :
1) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid.
2) Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Tabel 3.4
Validasi Tiap Pernyataan Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Keterangan
VAR00001 96.9000 79.266 .484 .941 Valid
VAR00002 96.7667 79.840 .580 .940 Valid
VAR00003 96.7333 78.409 .611 .939 Valid
VAR00004 96.6000 78.110 .641 .939 Valid
VAR00005 96.7000 79.666 .589 .940 Valid
VAR00006 96.6333 78.240 .662 .939 Valid
VAR00007 96.6333 77.551 .599 .940 Valid
VAR00008 96.5667 77.702 .593 .940 Valid
VAR00009 96.6667 76.368 .676 .939 Valid
(36)
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 3.4 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 16 (enam belas) butir pernyataan pada kuesioner dalam penelitian ini valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama (Umar, 2008). Tujuan pengujian ini untuk melihat masing-masing instrumen yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha.
Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable
VAR00011 96.5667 78.254 .599 .940 Valid
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Keterangan
VAR00012 96.5000 76.603 .709 .938 Valid
VAR00013 96.5667 76.737 .747 .938 Valid
VAR00014 96.6000 77.214 .661 .939 Valid
VAR00015 96.6667 79.678 .432 .942 Valid
(37)
Tabel 3.5 Reliabillity Statistic
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.942 16
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Tabel 3.5 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,942 lebih besar dari 0,80.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bisa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas, uji heteroskedasitas dan uji multikolinearitas.
3.10.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal maka digunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap masing- masing variabel. Suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal
(38)
3.10.2 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut sebagai homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudia menyempit) maka ini mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
3.10.3 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Varience Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya nilai multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2009:91).
(39)
3.11 Teknik Analisis Data
3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis statistik deskriptif, yaitu dengan 100 kusioner yang diisi oleh konsumen Rumah makan Madukoro dan Bakso Mataram Medan. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai suatu data. Dalam hal ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenal karakteristik responden dan variabel yang digunakan.
3.11.2 Analisis linear Berganda
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2002:163). Variabel independen terdiri dari Entreprneurial marketing dengan dimensi sebagai variabel nya yaitu : Harga (X1), dan Inovasi Produk (X2) terhadap Minat beli konsumen (Y)
Y = α + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Dimana :
Y : Keputusan Pembelian
α : Koefisien Konstanta b1- b2 : Koefisien Regresi X1 : Harga
X2 : Inovasi Produk e : Error term
(40)
3.12 Pengujian Hipotesis
Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Koesfisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adjusted R Squared (R2) adalah koefisien determinasi yaitu koefisien yang menjelaskan seberapa besar proporsi variasi dalam dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel - variabel independen secara bersama-sama. Nilai R2 koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1. Nilai R2 sama dengan nol (R2 = 0) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila R2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R2 semakin kecil mendekati 0 menunjukkan semakin kecil pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
1. Uji Partial ( Uji – T )
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu pengaruh harga dan inovasi produk berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu terhadap minat beli konsumen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
(41)
1. Ho : variabel pengaruh harga dan inovasi produk secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen.
2. Ha : variabel pengaruh harga dan inovasi produk secara parsial mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan wirausaha.
Pengujian dilakukan menggunakan uji-t dengan tingkat pengujian pada α = 5% derajat kebebasan (degree of freedom). Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika T hitung < T tabel Ha diterima jika T hitung > T tabel 2. Uji Simultan ( F-Test )
Uji yang menunjukkan apakah semua variabel independen komitmen pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen, dan keuangan yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen keberhasilan wirausaha. Bentuk pengujiannya:
1. Ho : variabel pengaruh harga dan inovasi produk secara bersama–sama (simultan) tidak mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen.
2. Ha : variabel pengaruh harga dan inovasi produk secara bersama–sama (simultan) mempunyai pengaruh terhadapkeberhasilan wirausaha.
Pengujian dilakukan menggunakan uji – f dengan tingkat pengujian
pada α = 5% derajat kebebasan (degree of freedom). Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika F hitung < F tabel Ha diterima jika F hitung > F tabel
(42)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Pondok Lesehan Mudokoro
Rumah Makan Pondok Lesehan Madukuro Bakso Mataram merupakan salah satu dari banyak sub-industri kuliner di kota medan. Rumah makan pondok Lesehan Madukuro dan Bakso Mataram didirikan tahun 1985 dan yang berlokasi Rumah Makan di jalan T. Amir Hamzah No 90 Medan didirikan pada tahun 2010. Oleh Pendiri H.Adi Mariadi. Di Rumah Makan Pondok Lesehan Madukuro dan Bakso Mataram merupakan rumah makan yang menawarkan makanan – makanan dengan kualitas terbaik dengan menu andalannya adalah : Gulai Asam Ikan Baung dan bakso kelas I. Selain menawarkan makanan dengan kualitas terbaik, Rumah Makan Pondok Lesehan Madukuro dan Bakso Mataram juga menawarkan Suasana yang membuat konsumen nyaman untuk berkunjung dan membeli makanan atau minuman yang ditawarkan, suasana di Rumah Makan Pondok Lesehan Madukuro dan Bakso Mataram diciptakan seperti rumah makan khas Jawa yang tenang dan nyaman.
4.2 Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesione dimana 5 butir untuk variabel X1 (harga), 6 butir untuk variabel X2 (inovasi), dan 5 butir untuk variabel Y (keputusan pembelian). Jadi total seluruh pernyataan adalah 16 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai harga (X1), inovasi (X2) terhadap
(43)
keputusan pembelian (Y). Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Pondok Lesehan Mudokoro.
4.2.1 Karakteristik Responden
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. Laki-laki 44 45,4
2. Perempuan 53 54,6
Total 97
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan persentase (54,6%) atau berjumlah 53 orang, dan responden berjenis kelamin laki-laki dengan persentase (45,4%) atau berjumlah 44 orang.
4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarakan Usia
No. Kategori
(Tahun)
Jumlah
Nominal %
1. < 20 6 6,2
2. 20 – 25 43 44,3
3. 26 – 30 25 25,8
4. 31 – 35 14 14,4
5. > 35 9 9,3
(44)
Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan usia terdiri dari usia kurang dari 20 tahun berjumlah 6 orang (6,2%), usia 20 - 25 tahun berjumlah 43 orang (44,3%), usia 26 - 30 tahun berjumlah 25 orang (25,8%), usia 31 - 35 tahun berjumlah 14 orang (14,4%) dan usia > 35 tahun berjumlah 9 orang (9,3%)
4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Karateristik Responden Pendidikan Terakhir
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. SMA 17 17,5
2. Diploma 32 32,9
3. Sarjana (S1) 48 49,6
Total 97
Berdasarkan Table 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir terdiri dari SMA berjumlah 17 orang (17,5%), Diploma berjunlah 32 orang (32,9%) dan Sarjana berjumlah 48 orang (49,6%)
(45)
4.3 Deskriptif Variabel
4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada Pernyataan Pertama, “Harga yang ditawarkan Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram sesuai dengan kualitas makanan”, Sebanyak 13.4 % Responden sangat setuju, 63.9% Responden setuju, dan 22.7% Responden kurang setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa harga yang ditawarkan oleh rumah makan madukoro sesuai dengan kualitas makanan.
2. Pada pernyataan kedua, “Harga merupakan faktor terpenting dalam menetapkan pilihan bakso mataram yang akan saya kunjungi”, Sebanyak 12.4 % Responden sangat setuju, 62.9 % Responden setuju, 5.2 % Responden kurang setuju, dan 19.6 % Tidak setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut, Hal ini menunjukkan bahwa responden Sangat setuju No.
Item
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Total
F % F % F % F % F % F %
1. 13 13.4 62 63.9 22 22.7 0 0 0 0 97 100
2. 12 12.4 61 62.9 5 5.2 19 19.
6
0 0 97 100
3. 33 34.0 61 62.9 3 3.1 0 0 0 0 97 100
4. 30 30.9 60 61.9 7 7.2 0 0 0 0 97 100
(46)
bahwa harga merupakan faktor terpenting dalam menetapkan pilihan bakso mataram yang akan saya kunjungi.
3. Pada Pernyataan ketiga, “Harga produk yang terdapat di Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram relatif terjangkau dibanding dengan Rumah makan lainnya”, Sebanyak 34.0 % Responden sangat setuju, 62.9 % Responden setuju, dan 3.1% Responden kurang setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut, hal ini menunujukkan bahwa responden setuju bahwa harga produk yang terdapat di rumah makan madukoro dan bakso mataram relatif terjangkau dibanding dengan rumah makan lainnya
4. Pada Pernyataan Keempat, “saya sering mengunjungi Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena harganya yang terjangkau ”, sebanyak 30.9 % Responden sangat setuju, 61.9% Responden setuju, dan 7.2 % responden kurang setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa saya sering mengunjungi Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena harganya yang terjangkau.
5. Pada Pernyataan Kelima, “Harga produk di Bakso Mataram bersaing dengan warung lain”, sebanyak 19.6 % Responden sangat setuju, 78.4 % Responden Setuju dan 2.1% responden sangat tidak setuju, menyatakan dengan pertnyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa harga produk di bakso mataram bersaing dengan warung lain.
(47)
4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada Pernyataan pertama, “Saya melihat pemilik Rumah Makan
Madukoro Dan Bakso Mataram mampu menerapkan solusi kreatif untuk mengembangkan usaha”. sebanyak 12.4 % Responden sangat setuju, 38.1% responden setuju, 44.3 % Responden Kurang setuju, dan 5.2 % responden tidak setuju menyatakan dengan pertanyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa saya melihat pemilik rumah makan madukoro dan bakso mataram mampu menerapkan solusi kreatif untuk mengembangkan usaha.
2. Pada pernyataan Kedua, Saya melihat Rumah Makan Madukoro dan bakso mataram dapat menciptakan makanan dan minuman dengan inovasi baru. No.
Item
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
F % F % F % F % F % F %
1 12 12.4 37 38.1 43 44.3 5 5.2 0 0 97 100
2 14 14.4 53 54.6 21 21.6 9 9.3 0 0 97 100
3 9 9.3 11 11.3 53 54.6 12 12. 4
12 12.4 97 100
4 0 0 9 9.3 44 45.4 29 29.
9
15 15.5 97 100
5 0 0 9 9.3 53 54.6 26 26.
8
9 9.3 97 100
6 0 0 4 4.1 72 74.2 12 12.
4
(48)
Sebanyak 14.4 % responden sangat setuju, 54,6 % responden setuju, 21,6 % responden kurang setuju, dan 9,3% responden tidak setuju menyatakan dengan pertanyaan tersebut. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa Saya melihat Rumah Makan Madukoro dan bakso mataram dapat
menciptakan makanan dan minuman dengan inovasi baru.
3. Pada pernyataan Ketiga, Saya lebih memilih Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena memiliki kenikmatan makanan dan minuman seperti memiliki bakso yang berbeda. Sebanyak 9.3 % Responden sangat setuju, 11.3 % responden setuju, 54,6 % responden kurang setuju, 12,4 % respoden tidak setuju, dan 12,4 % responden sangat tidak setuju
menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal Ini menunjukkan responden kurang setuju bahwa Saya lebih memilih Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena memiliki kenikmatan makanan dan minuman seperti memiliki bakso yang berbeda.
4. Pada pernyataan keempat, Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram menggunakan system yang lebih praktis daripada sebelumnya dan
memiliki ciri khas budaya jawa pada baksonya. Sebanyak 9.3 % responden setuju, 45,4 % responden kurang setuju, 29,9 % responden tidak setuju, 15,5 % responden sangat tidak setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden kurang setuju bahwa Rumah makan madukoro dan bakso mataram menggunakan system yang lebih
(49)
praktis daripada sebelumnya dan memiliki ciri khas budaya jawa pada baksonya.
5. Pada pernyataan kelima, “Inovasi yang di terapkan pada produk tidak merubah dasar metode produksi tetapi hanya melakukan pengembangan pada aspek tertentu”. Sebanyak 9.3 % responden setuju, 54.6 % responden kurang setuju, 26.3 % responden tidak setuju, 9,3 % responden sangat tidak setuju menyatakan dengan penyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden kurang setuju bahwa Inovasi yang di terapkan pada produk tidak merubah dasar metode produksi tetapi hanya melakukan
pengembangan pada aspek tertentu.
6. Pada pernyataan keenam, “Menurut saya produk yang ditawarkan Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain”. Sebanyak 4,1 % responden setuju, 74.2 % responden kurang setuju, 12,4 % responden tidak setuju, dan 9,3 % responden sangat tidak setuju meyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukka responden kurang setuju bahwa Menurut saya produk yang ditawarkan rumah maka madukoro dan bakso mataram lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain.
(50)
4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada pernyataan pertama, Karena saya sadar membutuhkan makanan dan minuman maka saya melakukan keputusan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram. Sebanyak 42,3 % responden setuju, 35,1 % responden kurang setuju, 13,4 % responden tidak setuju, dan 9,3 % responden sangat tidak setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa Karena saya sadar membutuhkan makanan dan minuman maka saya melakukan keputusan pembelian di rumah makan madukoro dan bakso mataram.
2. Pada pernyataan kedua, Karena Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah membandingkan dengan restoran lain. Sebanyak 10,3 % responden sangat setuju, 38,1 % responden setuju, 36,1 % responden kurang setuju, 3,1 % responden tidak setuju, dan 9,3 % responden sangat tidak setuju menyatakan dengan pernyataan No.
Item
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
F % F % F % F % F % F %
1 0 0 41 42.3 34 35.1 13 13.
4
9 9.3 97 100
2 10 10.3 37 38.1 35 36.1 6 6.2 9 9.3 97 100 3 18 18.6 31 32.0 36 37.1 3 3.1 9 9.3 97 100
4 3 3.1 64 66.0 13 13.4 8 8.2 9 9.3 97 100
5 9 9.3 63 64.9 11 11.3 12 12. 4
(51)
tersebut. Hal ini menunjukka responden sangat setuju bahwa Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah membandingkan dengan restoran lain.
3. Pada pernyataan ketiga, karena Saya sudah memutuskan melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram dari pada restoran lainnya. sebanyak 18,6 % responden sangat setuju, 32,0 % responden setuju, 37,1 % responden kurang setuju, 3,1 % responden tidak setuju, dan 9,3 % responden sangat tidak setuju Menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan mayoritas responden kurang setuju bahwa saya sudah memutuskan melakukan pembelian di rumah makan madukoro bakso mataram dari pada restoran lainnya.
4. Pada pernyataan keempat, karena Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah melakukan pembelian diwaktu sebelumnya. sebanyak 3,1 % responden sangat setuju, 66,0 % responden setuju, 13,4 % responden kurang setuju, 8,2 % responden tidak setuju dan 9,3 % responden sangat tidak setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah melakukan pembelian diwaktu sebelumnya.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan
(52)
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :
(53)
a. Pendekatan Histogram
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
(54)
b. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot erlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
(55)
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel. 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 97
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.10895249
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .120
Negative -.119
Kolmogorov-Smirnov Z 1.182
Asymp. Sig. (2-tailed) .122
a. Test distribution is Normal.
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.122 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas. 2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.
(56)
Tabel 4.8
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu :
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.534 3.969 3.410 .001
Harga -.510 -.157 .246 3.247 .002 .951 1.051
Inovasi .809 .102 .600 7.907 .000 .951 1.051
(57)
a.Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian berdasarkan masukan variabel harga dan inovasi.
b. Uji Glesjer
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
(58)
Tabel 4.9
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.224 2.054 3.516 .001
Harga -.092 .081 -.115 -1.138 .258
Inovasi -.161 .053 -.306 -3.038 .003
a. Dependent Variable: Absut
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independen (harga dan inovasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absUt). jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (harga dan inovasi) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
(59)
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian X1 = Harga
X2 = Inovasi
α = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.534 3.969 3.410 .001
Harga -.510 -.157 .246 3.247 .002
Inovasi .809 .102 .600 7.907 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel harga sebesar -0,510 nilai b2 variabel inovasi sebesar 0,809 dan nilai konstanta (a) adalah 13,534 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 13,534 – 0,510 X1 + 0,809 X2 + e Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
(60)
1. Konstanta (a) = 13,534 ini menunjukkan bahwa jika variabel harga dan inovasi dianggap konstan maka tingkat variabel keputusan pembelian akan bernilai 13,534
2. Koefisien b1 (X1) = -0,510 menunjukkan bahwa harga meningkat satu satuan maka nilai keputusan pembelian menurun sebesar 0,510 satuan.
3. Koefisien b2 (X2) = 0,809 menunjukkan bahwa jika inovasi meningkat satu satuan maka nilai keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,409 satuan.
4.6 Pengujian Hipotesis
4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan output dibawah ini terilhat bahwa :
Tabel 4.11
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 875.939 2 437.969 44.368 .000a
Residual 927.896 94 9.871
Total 1803.835 96
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(61)
Tabel 4.11 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 44,368 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 3,09 . Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F -hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas (harga dan inovasi) secara serempak adalah signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah harga dan inovasi secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Tabel 4.12
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.534 3.969 3.410 .001
Harga -.510 -.157 .246 3.247 .002
Inovasi .809 .102 .600 7.907 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
1. Variabel harga berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,002) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (3,247) lebih besar dibandingkan t-tabel (1,98552).
(62)
2. Variabel inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (7,907) lebih besar dibandingkan t-tabel (1,98552).
4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (harga dan inovasi) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .697a .486 .475 3.14185
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Harga
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :
1. Nilai R sebesar 0.697 sama dengan 69,7 % berarti hubungan antara variabel harga dan inovasi terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 69,7 % artinya hubungannya erat.
2. Nilai Adjusted R Square 0,475 berarti 47,5% % keputusan pembelian dapat di jelaskan oleh variabel harga dan inovasi. Sedangkan sisanya 52,5 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti selera, lokasi dan sebagainya.
(63)
3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate 3,14185
4.7 Pembahasa
4.7.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variabel pengaruh harga secara negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di rumah makan madukoro dan bakso mataram.yang artinya apabila Harga yang ditawarkan meliputi dengan kualitas makanan, dimana harga faktor terpenting dalam menentukan keputusan pembelian selain itu harga lebih terjangkau apabila produk yang ditawarkan sangat lah relatif murah, Dalam persaingan seperti sekarang ini, rumah makan dituntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak berbeda dengan produk pesaing.
Dari distribusi jawaban responden tersebut dapat diperoleh bahwa Pada saat transaksi atau kunjungan calon konsumen, konsumen akan membandingkan harga produk dengan rumah makan lain yang ada, dan jika mendapatkan bahwa produk di lokasi tersebut dapat memberikan kesesuaian dengan dana yang dikehendaki konsumen dan spesifikasi produk yang diinginkan maka keputusan pembelian akan terjadi.
Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Kotler dan Amstrong (2012:345) harga dapat didefenisikan secara sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Atau dapat didefenisikan secara luas harga sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk keuntungan memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang memungkinkan perusahaan
(64)
mendapatkan laba yang wajar dengan cara dibayar untuk nilai pelanggan yang diciptakannya. Buchari Alma (2011:169) mendefinisikan bahwa : “Harga sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang”. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi.
Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Nurhayati (2011), Susanti, Tina (2012), Ansir Ali Rajput, Sabir Hussain Kalhoro, Raja Wasif, Mohammad Ali Jinnah University Islamabad (2012), seluruhnya menyatakan Harga pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
4.7.2 Pengaruh Inovasi Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variabel pengaruh inovasi secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di rumah makan madukoro dan bakso mataram yang artinya, bahwa semakin ber inovasi yang diberikan semakin mampu menerapkan solusi kreatif untuk mengembangkan suatu usaha,dimana usaha tersebut dapat menciptakan makanan dan minuman dengan inovasi baru, menggunakan system yang lebih praktis daripada sebelumnya dan memiliki ciri khas budaya jawa pada baksonya, Inovasi yang di terapkan pada produk tidak merubah dasar metode produksi tetapi hanya melakukan pengembangan pada aspek tertentu dan dimana produk yang ditawarkan lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain.
Dengan penelitian yang dilakukan oleh Jane Grace Poluan (2006) yang melakukan penelitian Analisis Pengaruh Inovasi Produk Dan Inovasi Yang Akan
(65)
Datang Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Hasil dari penelitian Poluan ini menunjukan bahwa inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini dengan teori yang disampaikan oleh Zainal Hakim (2014) mengemukakan bahwa inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah (value added) dan merupakan keunggulan yang berharga. Nilai tambah yang berharga adalah sumber peluang bagi wirausaha. Inovasi sebagai “proses” atau “hasil” pengembangan atau pemanfaatan mobiliasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang/jasa) yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan, dan inovasi dapat bersifat baru bagi perusahaan, bagi pasar, negara atau daerah, bahkan bagi dunia. Menurut Davis dalam Yamit (2004) definisi kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan, Vasanth Kiran, Mousumi Majumdar, Krishna Kishore Vanguard Business School, (2012), Tamamudin, 2012.
(66)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel harga dan variabel inovasi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pondok lesehan Mudokoro.
2. Berdasarkan (Uji-t) variabel harga secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pondok lesehan Mudokoro, sedangkan variabel inovasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pondok lesehan Mudokoro.
3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa hubungan antar variabel harga dan variabel inovasi memiliki hubungan yang erat terhadap keputusan pembelian konsumen pondok lesehan Mudokoro
(67)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran sebagai berikut
1. Dari hasil penelitian diperoleh bahwasanya variabel harga memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di rumah makan madukoro dan bakso mataram. Pada hasil jawaban atas pernyataan mengenai pengaruh harga dapat dilihat bahwa harga ternyata sangat berpengaruh untuk pengambilan keputusan untuk menentukan kualitas suatu prodak yang akan ditawarkan, padahal Setiap konsumen membutuhkan lebih banyak kesadaran mengenai harga dan keadilan dalam harga dalam bentuk paket dan diskon. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penetapan harga merupakan keputusan kritis yang menunjang keberhasilan suatu perusahaan
2. Variabel inovasi prodak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di rumah makan madukoro dan bakso mataram, sehingga disarankan kepada rumah makan tersebut dapat lebih perbanyak bentuk – bentuk produk inovasi yang baru agar dapat memperbanyak dalam melakukan keputusan pembelian terhadap konsumen, di dalam fungsinya Inovasi dapat diciptakan nilai tambah, baik pada organisasi, pemegang saham, maupun masyarakat luas.Oleh karena itu UKM harus terus berkembang agar dapat tetap bertahan dalam dinamisnya dunia usaha dan persaingan.
(68)
3. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur keputusan pembelian, sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator lebih tepat atau menambahkan variabel lainnya seperti keberhasilan usaha,efikasi diri, pengetahuan kewirausahan dan lain sebagainya yang lebih relevan yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian sehingga dapat membantu tercapainya tujunya suatu usaha pada rumah makan madukoro dan bakso mataram di jalan t.amir hamzah medan.
(69)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Harga
2.1.1 Pengertian Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:345) harga dapat didefenisikan secara sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Atau dapat didefenisikan secara luas harga sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk keuntungan memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang memungkinkan perusahaan mendapatkan laba yang wajar dengan cara dibayar untuk nilai pelanggan yang diciptakannya.
Chandra (dalam Tjiptono,2014:194) menyatakan sebagai salah satu elemen bauran pemasaran, harga membutuhkan pertimbangan cermat, sehubungan dengan sejumlah dimensi stratejik harga berikut ini:
1. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value) 2. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli 3. Harga adalah determinan utama permintaan
4. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba
5. Harga bersifat fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan cepat. 6. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning
7. Harga merupakan masalah no. 1 yang dihadapi para manajer Adapun strategi penetapan harga berdasarkan bauran produk (Kotler dan Armstrong,2010:7):
(70)
a. Penetapan harga lini produk, yaitu menetapkan jenjang harga diantara barang- barang pada lini produk
b. Penetapan harga produk tambahan, yaitu menetapkan harga produk tambahan atau pelengkap yang dijual beserta produk utama.
c. Penetapan harga produk terikat, yaitu menetapkan harga produk yang harus digunakan bersama produk utama.
d. Penetapan harga produk sampingan, Yaitu Menetapkan harga rendah pada produk – produk sampingan untuk menyingkirkan mereka.
e. Penetapan harga paket produk, Yaitu menetapkan harga untuk paket produk yang dijual bersama. Strategi Penyesuaian harga (Kotler dan Armstrong ,2010:10) :
1. Penetapan harga diskon dan potongan harga, bertujuan untuk menghargai respons pelanggan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk.
2. Penetapan harga tersegmentasi, menyesuaikan harga untuk memungkinkan adanya perbedaan dalam pelanggan, produk, atau lokasi.
3. Penetapan harga psikologis, menyesuaikan harga untuk pengaruh psikologis. 4. Penetapan harga promosi, mengurangi harga untuk sementara guna
meningkatkan penjualan jangka pendek.
5. Penetapan harga geografis, menyesuaikan harga untuk memperhitungkan lokasi geografis pelanggan.
(71)
6. Penetapan harga dinamis, menyesuaikan harga terus-menerus untuk memenuhi karakteristik dan kebutuhnan pelanggan individual dan situasi tertentu.
7. Penetapan harga Internasional, menyesuaikan harga untuk pasar Internasional. Pada dasarnya, tujuan penetapan harga dapat dikaitkan dengan laba atau volume produksi dan jumlah penjualan tertentu. Tujuan ini harus selaras dengan tujuan pemasaran yang dikembangkan dari tujuan perusahaan secara keseluruhan
Harga menurut Kotler dan Keller (2012:405) mendefinisikan bahwa: “Price is the one element of the marketing mix that produces revenue; the other elements produce coasts. Prices are perhaps the easiest element of the marketing program to adjust; product features, channels, and even communication take more time”
Buchari Alma (2011:169) mendefinisikan bahwa : “Harga sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang”. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi.
Rajput, et.al (2012: 487) harga memiliki pengaruh yang signifikan yang dirasakan kualitas ketika satu-satunya informasi ditunjukkan tersedia. Menurut studi konsumen lebih suka untuk memiliki dengan harga dan kualitas daripada aspek-aspek teknis barang tahan lama, Alat pemasaran dasar perhatian adalah harga dan nilai harga dapat diukur ke efek dari biaya, markup dan sisi pembayaran (Chintagunta, dalam Rajput, et.al. 2012: 487). Seperti sebelumnya studi juga
(72)
menemukan bahwa kelompokkelompok demografis tertentu seperti perempuan, orang-orang yang sudah menikah, orang tua dan rumah pekerja adalah lebih bertanggung jawab untuk untuk menggunakan, informasi harga secara sadar. Literatur menunjukkan harga memiliki dampak besar bagi konsumen untuk membeli pada perilaku sangat efektif. Setiap konsumen membutuhkan lebih banyak kesadaran mengenai harga dan keadilan dalam harga dalam bentuk paket dan diskon. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penetapan harga merupakan keputusan kritis yang menunjang keberhasilan suatu perusahaan.
Chandra (dalam Tjiptono,2014:194) menyatakan sebagai salah satu
elemen bauran pemasaran, harga membutuhkan pertimbangan cermat, sehubungan dengan sejumlah dimensi stratejik harga berikut ini:
a. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value) b. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli c. Harga adalah determinan utama permintaan
d. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba
e. Harga bersifat fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan cepat. f. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning
g. Harga merupakan masalah no. 1 yang dihadapi para manajer
h. Adapun strategi penetapan harga berdasarkan bauran produk (Kotler danArmstrong,2010:7) :
i. Penetapan harga lini produk, yaitu menetapkan jenjang harga diantara barangbarang
(73)
j. pada lini produk
k. Penetapan harga produk tambahan, yaitu menetapkan harga produk tambahan
l. atau pelengkap yang dijual beserta produk utama.
m. Penetapan harga produk terikat, yaitu menetapkan harga produk yang harus n. digunakan bersama produk utama.Penetapan harga produk sampingan,
Yaitu Menetapkan harga rendah pada
o. produk – produk sampingan untuk menyingkirkan mereka.
p. Penetapan harga paket produk, Yaitu menetapkan harga untuk paket produk q. yang dijual bersama.
Strategi Penyesuaian harga (Kotler dan Armstrong ,2010:10) :
1. Penetapan harga diskon dan potongan harga, bertujuan untuk menghargairespons pelanggan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk.
2. Penetapan harga tersegmentasi, menyesuaikan harga untuk memungkinkanadanya perbedaan dalam pelanggan, produk, atau lokasi.
3. Penetapan harga psikologis, menyesuaikan harga untuk pengaruh psikologis.
4. Penetapan harga promosi, mengurangi harga untuk sementara guna 5. meningkatkan penjualan jangka pendek
(74)
2.1.2 Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga yang realistis memerlukan pengawasan secara periodik untuk menentukan efektivitas dari strategi perusahaan yang bersangkutan.
Tujuan penetapan harga menurut Tjiptono (2010:152) pada dasarnya terdapat empat jenis penetapan harga yaitu :
1. Tujuan Berorientasi pada Laba Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Dalam era persaingan global yang kondisinya sangat kompleks dan banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimisasi laba sangat sulit untuk dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.
2. Tujuan Berorientasi pada Volume Selain tujuan berorientasi pada laba, adapula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objectives. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar.
3. Tujuan Berorientasi pada Citra Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.
4. Tujuan Stabilisasi Harga Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga. Bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang
(75)
mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi (contohnya minyak bumi) 5. Tujuan-tujuan Lainnya Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah
masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.
Tujuan dari ditetapkannya harga adalah:
1. Profit maximalization pricing (maksimalisasi keuntungan), yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan.
2. Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar). Dengan harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya:
a. Pasar cukup sensitif terhadap harga
b. Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik c. Harga turun, pesaing sedikit
3. Market skimming pricing Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun (memerah pasar), syaratnya:
a. Pembeli cukup
b. Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan c. Harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing
(77)
c. Suatu produk gaya hidup dalam pelanggan, yakni menyangkut apakah produk tersebut merupakan simbol status atau hanya produk yang digunakan sehari-hari.
d. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan. e. Harga produk-produk substitusi.
f. Pasar potensial bagi produk tersebut. g. Sifat persaingan non harga.
h. Perilaku konsumen secara umum. i. Segmen-segmen dalam pasar.
2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya overhead dan laba.
3. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam penetapan harganya. Upaya ini dapat dilakaukan atas dasar target volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk presentase terhadap penjualan atau investasi. Metode penetapan harga berbasis laba ini terdiri dari target profit, pricing, target return on sales pricing, dan target return on investment pricing.
4. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan atau laba, harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan pesaing. Metode penetapan harga
(1)
3.9.2 Uji Reabilitas... 53
3.10 Uji Asumsi Klasik... 54 3.10.1 Uji Normalitas Data... 54 3.10.2 Uji Heterokedastisitas... 55 3.10.3 Uji Multikolinieritas... . 55 3.11 TeknikAnalisis Data... 56
3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif... 56
3.11.2 Analisis Regresi Linear Berganda... 56
3.12 Pengujian Hipotesis... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 59
4.1.1 Sejarah Pondok Rumah Makan madukoro dan bakso xxxxxxxxxxxxxxxxmataram... 59
4.2 Metode Analisis Deskriptif... 59
4.2.1Karakteristik Responden... 60
4.2.1.1 Analisis Deskriptif responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 60
4.2.1.2 Analisis Deskriptif responden Berdasarkan Usia... 61
4.2.1.3 Analisis Deskriptif responden Berdasarkan Pendidikan... 61
(2)
4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
xxxxxxxxxxxxxxxxHarga... 62
4.3.2 Distribusi Jawaban responden Terhadap xxxxInovasi... 64
4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap xxxxKeputusan Pembelian ... 67
4.4 Uji Asumsi Klasik... 69
4.4.1 Uji Normalitas... 69
4.5.1 Uji Multikolieniearitas... 72
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas... 73
4.5 Analisis Regresi Linear Bergamda... 75
4.6 Pengujian Hipotesis... 77
4.6.2 Uji Signifikansi Simultan... 77
4.6.2 Uji Signifikansi Parsial... 78
4.6.3 Pengujian koefisien Determinasi... 79
4.7 Pembahasan... 80
4.7.1 Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian... 80
4.7.2 Pengaruh Inovasi Terhadap Keputusan Pembelian.... . 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 83
5.2 Saran... 84
(3)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Harga Produk Pondok Lesehan Madukoro dan bakso
xxxxxxxxmataram... 4
1.2 Inovasi Produk Lesehan
iiiiiiiiiiiiiiMadukoro... 5
1.3 Jumlah Konsumen... 6
2.1 Proses pengambilan keputusan... 33
3.1 Operasionalisasi Tabel... 47
3.2 Instruments Skala Likert... 48
3.3 Jumlah Konsumen Pondok Lesehan Madukoro xxxxxxxxBakso Mataram... 49 3.4 Validasi Tiap Pernyataan Item-Total Statistics... 52 3.5 Reliabillity Statistic... 54
4.1 Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin... 60 4.2 Karateristik Responden Berdasarakan Usia... 61
4.3 Karateristik Responden Berdasarkan xxxxxxxxPendidikan Terakhir... 61
4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga... 62
4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi... 64
4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Iiiiiiiiiiii iKeputusan Pembelian... 67
4.7 Pendekatan Kolmogorov-Smirnov... 72
4.8 Uji Nilai Tolerance dan VIF... 73
4.9 Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas... 75
(4)
4.11 Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)... 77 4.12 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)... 78 4.13 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi... 79
(5)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual... 30
4.1 Histogram Uji Normalitas... 70
4.2 Plot Uji Normalitas... 71
4.3 Uji Heteroskedastisitas... 74
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian... 89
2 Validitas dan Realibilitas... 93
3 Hasil Regresi Analisis Linear Berganda... 95
4 Grafik Histogram Uji Normalitas... 95
5 Normal P-Plot... 96
6 One – Sample Kolmogorov-Smirnov test... 96
7 Dependent Variable : Keputusan pembelian... 97
8 Uji Glesjer Heteroskedastisitas... 97
9 Uji Nilai Tolerance dan VIF... 98
10 Hasil Uji F signifikansi Simultan (UJI-F)... 98
11 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)... 99
12 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi... 99
13 Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Harga (XI)... 100
14 Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Inovasi Produk... 104
15 Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Keputusan Pembelian... 108