Gambaran Umum Pondok Lesehan Mudokoro Analisis Regresi Linear Berganda

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pondok Lesehan Mudokoro

Rumah Makan Pondok Lesehan Madukuro Bakso Mataram merupakan salah satu dari banyak sub-industri kuliner di kota medan. Rumah makan pondok Lesehan Madukuro dan Bakso Mataram didirikan tahun 1985 dan yang berlokasi Rumah Makan di jalan T. Amir Hamzah No 90 Medan didirikan pada tahun 2010. Oleh Pendiri H.Adi Mariadi. Di Rumah Makan Pondok Lesehan Madukuro dan Bakso Mataram merupakan rumah makan yang menawarkan makanan – makanan dengan kualitas terbaik dengan menu andalannya adalah : Gulai Asam Ikan Baung dan bakso kelas I. Selain menawarkan makanan dengan kualitas terbaik, Rumah Makan Pondok Lesehan Madukuro dan Bakso Mataram juga menawarkan Suasana yang membuat konsumen nyaman untuk berkunjung dan membeli makanan atau minuman yang ditawarkan, suasana di Rumah Makan Pondok Lesehan Madukuro dan Bakso Mataram diciptakan seperti rumah makan khas Jawa yang tenang dan nyaman.

4.2 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesione dimana 5 butir untuk variabel X1 harga, 6 butir untuk variabel X2 inovasi, dan 5 butir untuk variabel Y keputusan pembelian. Jadi total seluruh pernyataan adalah 16 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai harga X1, inovasi X2 terhadap Universitas Sumatera Utara keputusan pembelian Y. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Pondok Lesehan Mudokoro. 4.2.1 Karakteristik Responden 4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin No. Kategori Jumlah Nominal 1. Laki-laki 44 45,4

2. Perempuan

53 54,6 Total 97 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan persentase 54,6 atau berjumlah 53 orang, dan responden berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 45,4 atau berjumlah 44 orang.

4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarakan Usia No. Kategori Tahun Jumlah Nominal

1. 20

6 6,2 2. 20 – 25 43 44,3

3. 26 – 30

25 25,8 4. 31 – 35 14 14,4

5. 35

9 9,3 Total 97 Universitas Sumatera Utara Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan usia terdiri dari usia kurang dari 20 tahun berjumlah 6 orang 6,2, usia 20 - 25 tahun berjumlah 43 orang 44,3, usia 26 - 30 tahun berjumlah 25 orang 25,8, usia 31 - 35 tahun berjumlah 14 orang 14,4 dan usia 35 tahun berjumlah 9 orang 9,3

4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.3

Karateristik Responden Pendidikan Terakhir No. Kategori Jumlah Nominal 1. SMA 17 17,5

2. Diploma

32 32,9

3. Sarjana S1

48 49,6 Total 97 Berdasarkan Table 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir terdiri dari SMA berjumlah 17 orang 17,5, Diploma berjunlah 32 orang 32,9 dan Sarjana berjumlah 48 orang 49,6 Universitas Sumatera Utara 4.3 Deskriptif Variabel 4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga Sumber: Hasil Penelitian 2016 1. Pada Pernyataan Pertama, “Harga yang ditawarkan Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram sesuai dengan kualitas makanan”, Sebanyak 13.4 Responden sangat setuju, 63.9 Responden setuju, dan 22.7 Responden kurang setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa harga yang ditawarkan oleh rumah makan madukoro sesuai dengan kualitas makanan. 2. Pada pernyataan kedua, “Harga merupakan faktor terpenting dalam menetapkan pilihan bakso mataram yang akan saya kunjungi”, Sebanyak 12.4 Responden sangat setuju, 62.9 Responden setuju, 5.2 Responden kurang setuju, dan 19.6 Tidak setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut, Hal ini menunjukkan bahwa responden Sangat setuju No. Item Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total F F F F F F 1. 13 13.4 62 63.9 22 22.7 97 100 2. 12 12.4 61 62.9 5 5.2 19 19. 6 97 100 3. 33 34.0 61 62.9 3 3.1 97 100 4. 30 30.9 60 61.9 7 7.2 97 100 5. 19 19.6 76 78.4 2 2.1 97 100 Universitas Sumatera Utara bahwa harga merupakan faktor terpenting dalam menetapkan pilihan bakso mataram yang akan saya kunjungi. 3. Pada Pernyataan ketiga, “Harga produk yang terdapat di Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram relatif terjangkau dibanding dengan Rumah makan lainnya”, Sebanyak 34.0 Responden sangat setuju, 62.9 Responden setuju, dan 3.1 Responden kurang setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut, hal ini menunujukkan bahwa responden setuju bahwa harga produk yang terdapat di rumah makan madukoro dan bakso mataram relatif terjangkau dibanding dengan rumah makan lainnya 4. Pada Pernyataan Keempat, “saya sering mengunjungi Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena harganya yang terjangkau ”, sebanyak 30.9 Responden sangat setuju, 61.9 Responden setuju, dan 7.2 responden kurang setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa saya sering mengunjungi Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena harganya yang terjangkau. 5. Pada Pernyataan Kelima, “Harga produk di Bakso Mataram bersaing dengan warung lain”, sebanyak 19.6 Responden sangat setuju, 78.4 Responden Setuju dan 2.1 responden sangat tidak setuju, menyatakan dengan pertnyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa harga produk di bakso mataram bersaing dengan warung lain. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi Sumber: Hasil Penelitian 2016

1. Pada Pernyataan pertama, “Saya melihat pemilik Rumah Makan

Madukoro Dan Bakso Mataram mampu menerapkan solusi kreatif untuk mengembangkan usaha”. sebanyak 12.4 Responden sangat setuju, 38.1 responden setuju, 44.3 Responden Kurang setuju, dan 5.2 responden tidak setuju menyatakan dengan pertanyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa saya melihat pemilik rumah makan madukoro dan bakso mataram mampu menerapkan solusi kreatif untuk mengembangkan usaha. 2. Pada pernyataan Kedua, Saya melihat Rumah Makan Madukoro dan bakso mataram dapat menciptakan makanan dan minuman dengan inovasi baru. No. Item Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total F F F F F F 1 12 12.4 37 38.1 43 44.3 5 5.2 97 100 2 14 14.4 53 54.6 21 21.6 9 9.3 97 100 3 9 9.3 11 11.3 53 54.6 12 12. 4 12 12.4 97 100 4 9 9.3 44 45.4 29 29. 9 15 15.5 97 100 5 9 9.3 53 54.6 26 26. 8 9 9.3 97 100 6 4 4.1 72 74.2 12 12. 4 9 9.3 97 100 Universitas Sumatera Utara Sebanyak 14.4 responden sangat setuju, 54,6 responden setuju, 21,6 responden kurang setuju, dan 9,3 responden tidak setuju menyatakan dengan pertanyaan tersebut. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa Saya melihat Rumah Makan Madukoro dan bakso mataram dapat menciptakan makanan dan minuman dengan inovasi baru. 3. Pada pernyataan Ketiga, Saya lebih memilih Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena memiliki kenikmatan makanan dan minuman seperti memiliki bakso yang berbeda. Sebanyak 9.3 Responden sangat setuju, 11.3 responden setuju, 54,6 responden kurang setuju, 12,4 respoden tidak setuju, dan 12,4 responden sangat tidak setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal Ini menunjukkan responden kurang setuju bahwa Saya lebih memilih Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram karena memiliki kenikmatan makanan dan minuman seperti memiliki bakso yang berbeda. 4. Pada pernyataan keempat, Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram menggunakan system yang lebih praktis daripada sebelumnya dan memiliki ciri khas budaya jawa pada baksonya. Sebanyak 9.3 responden setuju, 45,4 responden kurang setuju, 29,9 responden tidak setuju, 15,5 responden sangat tidak setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden kurang setuju bahwa Rumah makan madukoro dan bakso mataram menggunakan system yang lebih Universitas Sumatera Utara praktis daripada sebelumnya dan memiliki ciri khas budaya jawa pada baksonya. 5. Pada pernyataan kelima, “Inovasi yang di terapkan pada produk tidak merubah dasar metode produksi tetapi hanya melakukan pengembangan pada aspek tertentu”. Sebanyak 9.3 responden setuju, 54.6 responden kurang setuju, 26.3 responden tidak setuju, 9,3 responden sangat tidak setuju menyatakan dengan penyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden kurang setuju bahwa Inovasi yang di terapkan pada produk tidak merubah dasar metode produksi tetapi hanya melakukan pengembangan pada aspek tertentu. 6. Pada pernyataan keenam, “Menurut saya produk yang ditawarkan Rumah Makan Madukoro dan Bakso Mataram lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain”. Sebanyak 4,1 responden setuju, 74.2 responden kurang setuju, 12,4 responden tidak setuju, dan 9,3 responden sangat tidak setuju meyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukka responden kurang setuju bahwa Menurut saya produk yang ditawarkan rumah maka madukoro dan bakso mataram lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain. Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian Sumber: Hasil Penelitian 2016

1. Pada pernyataan pertama, Karena saya sadar membutuhkan makanan dan

minuman maka saya melakukan keputusan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram. Sebanyak 42,3 responden setuju, 35,1 responden kurang setuju, 13,4 responden tidak setuju, dan 9,3 responden sangat tidak setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa Karena saya sadar membutuhkan makanan dan minuman maka saya melakukan keputusan pembelian di rumah makan madukoro dan bakso mataram. 2. Pada pernyataan kedua, Karena Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah membandingkan dengan restoran lain. Sebanyak 10,3 responden sangat setuju, 38,1 responden setuju, 36,1 responden kurang setuju, 3,1 responden tidak setuju, dan 9,3 responden sangat tidak setuju menyatakan dengan pernyataan No. Item Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total F F F F F F 1 41 42.3 34 35.1 13 13. 4 9 9.3 97 100 2 10 10.3 37 38.1 35 36.1 6 6.2 9 9.3 97 100 3 18 18.6 31 32.0 36 37.1 3 3.1 9 9.3 97 100 4 3 3.1 64 66.0 13 13.4 8 8.2 9 9.3 97 100 5 9 9.3 63 64.9 11 11.3 12 12. 4 2 2.1 97 100 Universitas Sumatera Utara tersebut. Hal ini menunjukka responden sangat setuju bahwa Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah membandingkan dengan restoran lain. 3. Pada pernyataan ketiga, karena Saya sudah memutuskan melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram dari pada restoran lainnya. sebanyak 18,6 responden sangat setuju, 32,0 responden setuju, 37,1 responden kurang setuju, 3,1 responden tidak setuju, dan 9,3 responden sangat tidak setuju Menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan mayoritas responden kurang setuju bahwa saya sudah memutuskan melakukan pembelian di rumah makan madukoro bakso mataram dari pada restoran lainnya. 4. Pada pernyataan keempat, karena Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah melakukan pembelian diwaktu sebelumnya. sebanyak 3,1 responden sangat setuju, 66,0 responden setuju, 13,4 responden kurang setuju, 8,2 responden tidak setuju dan 9,3 responden sangat tidak setuju menyatakan dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan responden setuju bahwa Saya tertarik melakukan pembelian di Rumah Makan Madukoro bakso mataram setelah melakukan pembelian diwaktu sebelumnya .

4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan Universitas Sumatera Utara statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-taileddiatas, nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2012:100 Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal : Universitas Sumatera Utara a. Pendekatan Histogram Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016 Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Universitas Sumatera Utara b. Pendekatan Grafik Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016 Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot erlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Universitas Sumatera Utara c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Tabel. 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 97 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 3.10895249 Most Extreme Differences Absolute .120 Positive .120 Negative -.119 Kolmogorov-Smirnov Z 1.182 Asymp. Sig. 2-tailed .122 a. Test distribution is Normal. Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016 Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.122 dan diatas nilai signifiksn 0,05 atau 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan Varians Inflation factor VIF. Dengan kriteria sebagai berikut : 1. Apabila VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas. 2. Apabila VIF dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas. 3. Apabila tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. 4. Apabila tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Uji Nilai Tolerance dan VIF Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016 Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu : Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 13.534 3.969 3.410 .001 Harga -.510 -.157 .246 3.247 .002 .951 1.051 Inovasi .809 .102 .600 7.907 .000 .951 1.051 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Universitas Sumatera Utara a.Pendekatan Grafik Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016 Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian berdasarkan masukan variabel harga dan inovasi. b. Uji Glesjer Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.224 2.054 3.516 .001 Harga -.092 .081 -.115 -1.138 .258 Inovasi -.161 .053 -.306 -3.038 .003 a. Dependent Variable: Absut Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016 Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independen harga dan inovasi yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absUt. jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas harga dan inovasi terhadap variabel terikat keputusan pembelian. Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 +e Universitas Sumatera Utara Dimana : Y = Keputusan Pembelian X 1 = Harga X 2 = Inovasi α = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini : Tabel 4.10 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 13.534 3.969 3.410 .001 Harga -.510 -.157 .246 3.247 .002 Inovasi .809 .102 .600 7.907 .000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui pada kolom kedua unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1 variabel harga sebesar -0,510 nilai b2 variabel inovasi sebesar 0,809 dan nilai konstanta a adalah 13,534 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 13,534 – 0,510 X 1 + 0,809 X 2 + e Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Konstanta a = 13,534 ini menunjukkan bahwa jika variabel harga dan inovasi dianggap konstan maka tingkat variabel keputusan pembelian akan bernilai 13,534 2. Koefisien b1 X1 = -0,510 menunjukkan bahwa harga meningkat satu satuan maka nilai keputusan pembelian menurun sebesar 0,510 satuan. 3. Koefisien b2 X2 = 0,809 menunjukkan bahwa jika inovasi meningkat satu satuan maka nilai keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,409 satuan. 4.6 Pengujian Hipotesis 4.6.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F