Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur 3.1 Persiapan Bahan Tanaman Isolasi DNA

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sd Oktober 2016 di Laboratorium Genetika dan Molekuler, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikropipet, autoclave, mesin PCR, nanofotometer, hot plate, thermo mixer, cooling dry, magnetik bar, beaker glass, tabung erlenmeyer, mesin sentrifugasi, perangkat elektroforesis, waterbath, dan freezer. Bahan yang digunakan adalah 11 koleksi padi lokal Sumatera Utara dan 1 koleksi padi Hibrida.

3.3 Prosedur 3.1 Persiapan Bahan Tanaman

Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 kultivar padi yang terdiri dari 11 aksesi padi lokal Sumatera Utara yaitu Sigudang, Sigambi, Siasahan, Siorsik, Ramos, Kukubalam, Talipuyu, Sigambiri Merah, Sigambiri Putih, Martabe dan Mandailing, dan 1 aksesi padi hibrida yaitu IR64 11. Padi tersebut di ambil dari koleksi BPTP Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Medan, Sumatera Utara, dari BB Balai Benih Padi Sukamandi, Kec. Subang, Jawa Barat dan dari Petani Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Tapanuli Selatan. Semua bahan tanaman di semai hingga umur 2-3 minggu dan diisolasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Daftar Sampel Padi yang digunakan dalam analisis keanekaragaman genetik No Sampel Padi Jenis Daerah Asal

1. IR64

Hibrida -

2. Sigudang

Gogo Kab. Tapanuli Selatan 3. SitolasSigambi Gogo Kab. Labuhan Batu Utara 4. Siasahan Gogo Kab. Tapanuli Selatan

5. Siorsik

Sawah Kab. Tapanuli Selatan

6. Ramos

Gogo Kab. Labuhan Batu Utara

7. Kukubalam

Gogo Kab. Labuhan Batu Utara

8. Talipuyu

Gogo Kab. Tapanuli Selatan 9. Sigambir Merah Gogo dan sawah Kab. Karo dan Simalungun 10. Sigambir Putih Gogo dan sawah Kab. Karo dan Simalungun 11. Martabe Sawah Kab. Tapanuli Selatan 12. Mandailing Gogo Kab. Mandailing Natal

3.2 Isolasi DNA

Isolasi DNA dilakukan dengan menggunakan metode CTAB Cetyl Methyl Ammonium Bromide sesuai protokol yang direkomendasikan Doyle Doyle 1987 yang telah dimodifikasi. Daun padi sebanyak 0,1 g digunting kecil-kecil dan dimasukkan kedalam mortar yang telah berisi 700 µL 2 CTAB buffer ekstraksi 20 mM EDTA, 0,1 M Tris- HCL pH 8,0, 1,4 M NaCl, 2 CTAB, dan 0,4 β-mercaptolethanol yang telah di pre-heating pada suhu 65°C, kemudian digerus dengan menggunakan pestle. Sampel yang telah halus dimasukkan ke dalam 1,5 mL mikrotube. Diinkubasi pada suhu 65°C selama 45 menit tiap 15 menit sampel divorteks lalu ditambahkan 500 µ L fenol-klorofom-isoamilalkohol 25:24:1 dan divorteks. Sampel disentrifugasi pada 12.000 rpm selama 10 menit dengan suhu 4 °C. Supernatan dipindahkan ke tube baru dan ditambahkan 500 µ L fenol-klorofom- isoamilalkohol 25:24:1. Pada tahap ini diulang sebanyak 2 kali pengulangan. Selanjutnya supernatan dipindahkan ke tube baru dan ditambahkan 700 µ L isopropanol dingin. Diinkubasi pada di dalam freezer selama 2 jam. Sampel disentrifugasi pada 12.000 rpm selama 10 menit dengan suhu 4 °C. Pelet dicuci Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan alkohol 70 dan disentrifugasi pada 12.000 rpm selama 10 menit dengan suhu 4 °C. Pelet dikeringkan sampai alkohol tidak berbau. Pelet di larutkan dengan 100 µ L akuabides dan diinkubasi selama 1 jam dengan suhu 37°C dan disimpan pada suhu -20°C sebagai stok.

3.3 Uji Kualitatif dan Kuantitaif DNA Total