berambut dengan ukuran panjang antara 7-10 mm dan lebar sekitar 3 mm. Pada waktu masak, buah akan bewarna kuning, pada jenis tertentu ada yang rontok ada
yang tidak. Buah padi memiliki kandungan yang berbeda, ada yang kaya pati, tetapi ada juga yang kaya perekat ketan. Tanaman padi dapat tumbuh di
ketinggian antara 1-2000 meter dari permukaan laut. Umur tanaman padi sangat bervariasi, dari yang berumur genjah sampai berumur dalam. Varietas yang
berumur genjah sudah dapat dipanen pada umur 90 hari, tetapi pada varietas dalam, tanaman padi baru dapat dipanen pada umur lebih dari 6 bulan. Varietas yang
dibudidayakan oleh petani umumnya sudah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan setelah tanam, sehingga pada sawah irigasi petani dapat menanam padi 2-3 kali
dalam satu tahun, tergantung varietas yang digunakan Utama, 2015.
2.2 Keanekaragaman Genetik Padi
Indonesia merupakan suatu negara dengan keanekaragaman hayati sangat tinggi atau disebut megabiodiversity Suryanto, 2003. Indonesia memiliki kekayaan
plasma nutfah padi yang cukup besar berupa varietas lokal dan atau spesies liar. Kepulauan Nusantara di zaman dahulu kala menjadi satu dengan benua Asia,
merupakan Pusat Asal Tanaman Center of Species Origin padi. Varietas lokal padi telah berabad-abad dibudidayakan secara turun-temurun oleh sekelompok
masyarakat pada agroekosistem spesifik, sehingga varietas lokal masing-masing memiliki sifat tahantoleran terhadap cekaman biotik maupun abiotik yang terjadi
pada agroekosistem spesifik terkait Sitaresmi et al., 2013. Keanekaragaman genetik dapat terjadi karena adanya perubahan nukleotida penyusun DNA.
Perubahan ini mungkin dapat mempengaruhi fenotipe suatu organisme yang dapat dipantau dengan mata telanjang, atau mempengaruhi reaksi individu terhadap
lingkungan tertentu. Secara umum keanekaragaman genetik dari suatu populasi dapat terjadi karena adanya mutasi, rekombinasi, atau migrasi gen dari satu tempat
ke tempat lain Suryanto, 2003. Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman
pertanian kuno ini berasal dari dua benua, yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis Purwono Purnamawati, 2007. Padi yang dibudidayakan di Asia
tumbuh hampir di seluruh dunia. Sedangkan padi yang dibudidayakan di Afrika
Universitas Sumatera Utara
adalah O. glaberrima yang ditanam pada skala kecil di Afrika Barat Khush, 1997. Jenis yang dikenal adalah O. sativa dengan dua subspesies. Pertama, Japonica padi
bulu yang ditanam di Indonesia. Adaptasi Japonica yang berkembang di beberapa daerah di Indonesia disebut subspesies Javanica. Berdasarkan sistem budidaya, padi
dibedakan dalam dua tipe, yaitu padi kering gogo dan padi sawah. Padi gogo ditanamn di lahan kering tidak digenangi, sedangkan padi sawah ditanam di
sawah yang selalu tergenang. Varietas unggul padi yang saat ini banyak ditanaman berasal dari hasil silanagn IRRI atau silangan dalam negri. Varietas hasil silangan
IRRI diawali dengan IR, yaitu IR 48, IR 64, IR 65, IR70, IR 72 dan IR 74. Varietas hasil silangan dalam negeri antara lain: Cisadane, Cisanggarung, Cisantana,
Cisakon, Citanduy, Citarum, Fatmawati, Sintanur, Winongo dan Yuwono Purwono Purnamawati, 2007. Tanaman padi yang didomestikasi di Asia
umumnya tergolong spesies sativa. Dalam spesies Oryza sativa, telah terbentuk populasi genotipe padi yang sangat beragam dan berbeda dari satu sentra produksi
ke sentra produksi lainnya. Dalam terminologi pemuliaan dan teknik budi daya, populasi genotipe yang homogen uniform, unik, dan stabil disebut sebagai
varietas atau kultivar Sitaresmi et al., 2013.
2.3 Plasma Nutfah Padi Lokal