Kesimpulan Saran Botani Padi Oryza sativa L.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut a. Dari 11 koleksi padi lokal yang berasal dari Sumatera Utara dengan menggunakan 4 primer SSR yaitu RM 580, RM 20, RM 413 dan RM 131, menghasilkan total 82 pita DNA, 51 pita DNA merupakan pita polimorfik dan 31 pita DNA merupakan pita yang monomorfik, dan berada pada ukuran 200bp- 1769bp. Persentase pita polimorfik tertinggi diperoleh pada primer RM 413 yaitu sebesar 84 dan terendah sebesar 50 yang diperoleh pada primer RM 580 dengan rata-rata polimorfisme yang diperoleh pada seluruh primer yaitu sebesar 64,11. b. Jarak genetik terjauh dimiliki oleh koleksi padi Mandailing dengan rata-rata kemiripan genetik yang dimiliki sebesar 0,55 55, hal ini menunjukkan bahwa genetik yang dimiliki oleh koleksi padi Mandailing cukup beragam dan cukup baik digunakan sebagai bahan pemuliaan tanaman. Seluruh koleksi padi mengelompok di koefisien 0,5858 menjadi 5 kelompok, 2 kelompok mengelompok berdasarkan sebaran wilayahnya sedangkan 3 kelompok mengelompok secara acak.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian berlanjut dengan menggunakan primer yang berbeda, agar dapat membedakan padi gogo dan padi sawah sehingga data padi lokal Sumatera Utara menjadi lebih lengkap dan dapat sangat membantu dalam pemuliaan tanaman. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Padi Oryza sativa L.

Padi merupakan tanaman pangan penting yang menyediakan bahan pangan pokok, dan 35-60 kalorinya dikonsumsi lebih dari 2,7 milyar penduduk dunia. Sekitar 80 total padi yang ditanam, 55 merupakan padi lahan sawah irigasi dan 25 sisanya adalah padi tadah hujan yang berada pada dataran rendah Gorantla et al., 2005 Di alam ditemukan ribuan varietas tanaman padi yang dikenal manusia, namun tidak semuanya mempunyai nilai ekonomis. Spesies yang dibudayakan oleh petani umumnya adalah spesies Oryza sativa L. Genus Oryza terdiri tidak kurang dari 25 spesies, beberapa spesies yang dikenal oleh masyarakat antara lain Oryza sativa, Oryza glaberrima, Oryza australiensis, Oryza latifolia, Oryza longistaminata, Oryza meridionalis, Oryza officinalis, Oryza punctata, Oryza rufipogan dan Oryza nivara. Salah satu spesies yang memiliki nilai ekonomi tinggi dari beberapa spesies tersebut adalah spesies Oryza sativa L. Yang sangat berkembang karena mampu berproduksi dan beradaptasi dengan baik Utama, 2015. Ada dua spesies padi yang dibudidayakan manusia secara massal, Oryza sativa yang berasal dari Asia dan O. glaberrima yang berasal dari Afrika Barat Norsalis, 2011. Jumlah anakan pada setiap padi rumpun sangat bervariasi, tergantung dari varietas dan metode budidaya. Pada varietas unggul denga metode budidaya yang baik, jumlah anakan dapat mencapai 35-110 anakan, sedangkan tinggi tanaman padi dapat mencapai ukuran 150-200 cm, tergantung pada varietas yang dibudidayakan. Namun, varietas unggul baru VUB yang dihasilkan oleh para pemulia tanaman padi cenderung menghasilkan tanaman yang lebih pendek. Helaian daun berbentuk garis berwarna hijau, panjangnya dapat mencapai 15-90 cm, tumbuh ke atas, dan ujung daun akan mengantung. Selain itu, juga mempunyai cabang malai yang kasar, dengan anak bulir sangat beragam, antara lain ada yang tidak berjarum, berjarum pendek atau panjang, berjarum licin atau kasar, hijau atau coklat, gundul atau Universitas Sumatera Utara berambut dengan ukuran panjang antara 7-10 mm dan lebar sekitar 3 mm. Pada waktu masak, buah akan bewarna kuning, pada jenis tertentu ada yang rontok ada yang tidak. Buah padi memiliki kandungan yang berbeda, ada yang kaya pati, tetapi ada juga yang kaya perekat ketan. Tanaman padi dapat tumbuh di ketinggian antara 1-2000 meter dari permukaan laut. Umur tanaman padi sangat bervariasi, dari yang berumur genjah sampai berumur dalam. Varietas yang berumur genjah sudah dapat dipanen pada umur 90 hari, tetapi pada varietas dalam, tanaman padi baru dapat dipanen pada umur lebih dari 6 bulan. Varietas yang dibudidayakan oleh petani umumnya sudah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan setelah tanam, sehingga pada sawah irigasi petani dapat menanam padi 2-3 kali dalam satu tahun, tergantung varietas yang digunakan Utama, 2015.

2.2 Keanekaragaman Genetik Padi