64
4.2.3.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas yaitu RBV X
1
, orientasi kewirausahaan X
2
, dalam menjelaskan variabel terikat yaitu keunggulan bersaing pada anggota
koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan Y secara bersama-sama, dimana: 0
≤ R² ≤ 1. Koefisien determinasi R² jika semakin besar mendekati satu, maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.Jika Koefisien determinasi R² semakin kecil mendekati nol, maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat Y.Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Pengujian analisis regresi linear berganda menggunakan program Statistical
Product and Service Solution SPSS versi 21,00 for windows. Hasil pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11
berikut ini:
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .510
a
.260 .205
1.58961 a. Predictors: Constant, RBV, Orientasi Kewirausahaan
b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing Sumber: Hasil Pengolahan SPSS November 2016
Universitas Sumatera Utara
65
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.205 berada antara 0 R
2
1 yang berarti bahwa 20,5 keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan dipengaruhi cukup erat oleh RBV
dan orientasi kewirausahaan sedangkan 79,5 lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :
H : b
1
= b
2
= 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent yaitu RBV X
1
, Orientasi Kewirausahaan X
2
terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing H
: b
1
≠ b
2
≠0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu yaitu RBV X
1
, Orientasi Kewirausahaan X
2
terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H ditolak apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
66
Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 30 orang dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3 sehingga diperoleh:
a. Df Pembilang = k – 1 3– 1 = 2
b. Df Penyebut = n – k 30-3 = 27
Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α = 5 2:27 = 3,35
Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.12:
Tabel 4.12 Uji Simultan Uji -F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
23.942 2
11.971 4.737
.017
b
Residual 68.225
27 2.527
Total 92.167
29 a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
b. Predictors: Constant, RBV, Orientasi Kewirausahaan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS November 2016
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 4,737 dengan tingkat signifikansi 0,017. Sedangkan F
tabel
adalah 3,53. Dari hal tersebut F
hitung
4,737 F
tabel
3,53 dan tingkat signifikansinya 0,0017 0,05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel RBV X
1
, Orientasi Kewirausahaan X
2
,secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.
Universitas Sumatera Utara
67
4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial Uji-T