62
3. Konsumsi
vitamin A adalah jumlah vitamin A yang dikonsumsi dan suplementasi vitamin
A sesuai dengan umur balita.
3.5.2 Variabel
Dependen Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah status kesehatan balita. Status kesehatan
balita adalah suatu keadaan balita dinyatakan sehat dan bebas dari penyakit
infeksi dengan indikator: 1.
Status Kesakitan adalah ada tidaknya balita mengalami ISPA dan Diare dalam 1 bulan
terakhir. 4
Status Gizi adalah keadaan gizi balita yang diukur berdasarkan perbandingan berat
badan dengan umur melalui pengukuran menggunakan alat ukur seca untuk berat
badan gram dan menggunakan stadio meter untuk tinggi badan, dinyatakan dalam
centimeter cm
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Pengukuran
Variabel Independen
1 Pengukuran
variabel suplementasi vitamin A didasarkan pada skala nominal berdasarkan
ada tidaknya mendapatkan suplemen vitamin A, dengan kategori: a.
Baik, jika balita sudah mendapatkan suplemen vitamin A pada bulan Februari
2009. b.
Tidak Baik, jika balita belum mendapatkan suplemen vitamin A pada bulan
Februari 2009.
63
2 Pengukuran
variabel konsumsi pangan sumber vitamin A didasarkan pada skala ordinal berdasarkan
jumlah dan jenis makanan yang mengandung vitamin A dengan yang dikonsumsi
dalam satu hari, kemudian dikonversikan dalam Satuan International SI. Variabel
konsumsi vitamin A dikategorikan menjadi: a.
Baik, jika balita mengkonsumsi makanan sumber vitamin A sesuai umur balita.
b. Tidak
Baik, jika balita mengkonsumsi makanan sumber vitamin A yang tidak sesuai umur
balita 3
Pengukuran variabel konsumsi vitamin A didasarkan pada skala ordinal berdasarkan
supelementasi vitamin A dan konsumsi pangan sumber vitamin A, dan dikategorikan
menjadi: a.
Cukup, jika balita sudah mendapatkan suplemen vitamin A dan mengkonsumsi
vitamin A sesuai dengan kecukupan Vitamin A berdasarkan umur balita
b. Tidak
Cukup, jika balita tidak mendapatkan suplemen vitamin A dan tidak mengkonsumsi
vitamin A sesuai dengan kecukupan Vitamin A berdasarkan umur balita
3.6.2 Pengukuran
Variabel Dependen
Pengukuran variabel dependen yaitu status kesehatan didasarkan pada skala
ukur ordinal dengan indikator status kesakitan dan status gizi balita.
1 Pengukuran
status kesakitan didasarkan pada skala ordinal berdasarkan ada tidaknya
penyakit infeksi dengan kategori: a.
Baik, jika balita tidak menderita penyakit infeksi baik ISPA maupun Diare
dalam satu bulan terakhir.
64
b. Tidak
baik, jika balita menderita salah satu penyakit infeksi baik ISPA atau Diare
dan fekuensi sakit 1 kali dalam satu bulan terakhir. 2
Pengukuran status gizi balita didasarkan pada skala ordinal dengan membandingkan
berat badan balita gram dengan umur balita bulan, kemudian dikategorikan
Median BBU Baku WHONCHS, 2002 menjadi:
a Gizi
lebih, bila nilai Z terletak +2 SD b
Gizi baik, bila nilai Z terletak 2 SD sd +2 SD
c Gizi
kurang, bila nilai Z terletak 2 SD sd 3 SD d
Gizi buruk, bila nilai Z terletak 3 SD
Status gizi diukur dengan menggunakan rumus :
Rujukan Baku
Simpangan Nilai
Rujukan Baku
Median Nilai
Subjek Individu
Nilai Scroe
− =
− Ζ
Akumulasi dari pengukuran status kesakitan dan status gizi balita dapat
dilakukan pengukuran status kesehatan balita yaitu:
1. Baik,
jika balita mempunyai status kesakitan baik, dan mempunyai gizi baik. 2.
Tidak Baik, jika balita mempunyai: 1 status kesakitan tidak baik dan gizi kurang,
buruk dan atau status gizi lebih, 2 tidak sakit, tetapi gizi kurang, dan 3 balita sakit
meskipun gizi baik.
3.7 Instrumen