55
seperti wortel, diubah secara perlahan oleh tubuh menjadi vitamin A dan dapat dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa menyebabkan keracunan Anonim, 2008
2.6 Metabolisme Vitamin A
Metabolisme vitamin A pada prinsipnya relatif sama dengan metabolisme lemak. Pencernaan dan absorbsi karoten dan retinoid membutuhkan empedu dan
enzim pankreas. Metabolisme vitamin A diawali dari campuran ester retinil yang bersumber dari makanan bersama dengan lipida lain di dalam lambung, kemudian
ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol, sedangkan dari sebagian karotenoid terutama beta karoten didalam sitoplasma sel
mukosa usus halus dipecah menjadi retinol. Retinol dalam mukosa usus halus bereaksi dengan asam lemak dan
membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus dan diangkut oleh kilomiron melalui sistem limfe ke dalam aliran darh
menuju ke hati. Hati berperan tempat menyimpan vitamin A utama di dalam tubuh. Cadangan vitamin A dalam keadaan normal bertahan hingga enam bulan. Bila tubuh
mengalami kekurangansebagian kecil vitamin A, asam retinoat diabsorbsi tanpa perubahan. Vitamin A akan dimobilisasi dari dalam hati bila tubuh memerlukan
dalam bentuk retinol yang diangkut oleh Retino Binding-Protein RBP yang disentesis di dalam hati. Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh tergantung pada
reseptor pad apermukaan membran yang spesifik untuk RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel kemudian diikat pada Cellular Retinol Biding-Protein
56
CRBP dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan di dalam sel epitel sebagai asam retinoat.
Secara skematis metabolisme vitamin A atau alur tanport vitamin A dapat dilihat pada Gambar 2.3:
Ester Retinil makanan
ß Karoten makanan
Retinol Ester
Retinil
Kilomikron ß lipoproteinlimfe
Ester Retinil
RBP Prealbumin
darah Sel RBP
Reseptor permukaan
sel sasaran
Retinal mata
Asam reinoat
sel epitel
Retinal usus
halus
Gambar 2.3. Alur Tranpor Vitamin A di Dalam Tubuh Sumber: Almatsier, 2002
2.7 Pemberian suplementasi Vitamin A
Suplementasi pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi merupakan program jangka pendek. Prioritas program pemberian kapsul vitamin A adalah wilayah dengan
1 prevalensi KEP tinggi, 2 cakupan imunisasi rendah, 3 cakupan pemberian ASI Ekslusif rendah, 4 Kejadian Luar Biasa KLB Campak, ISPA, dan diare tinggi, 5
Keluarga miskin, dan 6 konsumsi sumber vitamin A rendah. Dalam program
57
perbaikan gizi yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan setiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus , anak-anak balita di berikan kapsul vitamin A secara
gratis, yang dibedakan yaitu:
1. Kapsul
Vitamin A Biru dengan dosis 100.000 IU 30.000 µg retinol hanya diberikan untuk
bayi usia 6 11 bulan 2.
Kapsul Vitamin A Merah dengan dosis 200.000 IU 60.000 µg retinol hanya diberikan
untuk anak balita dan ibu nifas
Adapun satuan yang dianjurkan dalam pengukuran vitamin A adalah Satuan International SI. Ekivalen Satuan International SI dan Retinol Ekivalen RE,
dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Satuan Vitamin A dan Ekivalennya
1,0 gRE = 1,0 g retinol
= 6,0 g beta-karoten = 12,0 g karotenoid lain
= 3,3 SI Satuan International Retinol = 9,9 SI Satuan International Beta-karoten
2.8 Landasan Teori