3 wujud yaitu tata kelakuan, komplek aktivitas kelakuan berpola dari manusia, dan sebagai benda hasil karya manusia.
Aktivitas sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya Ahmadi, 1999. Interaksi antar individu, maka manusia sebagai makhluk hidup akan selalu
melakukan aktivitas sosial untuk saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kehidupannya. Bentuk-bentuk aktivitas sosial yang dilakukan oleh individu, dapat
berupa organisasi formal, organisasi non formal maupun tanpa suatu organisasi apa pun. Namun semua bentuk aktivitas sosial tersebut, merupakan suatu gambaran dari
interaksi sosial individu dengan lingkungan sekitarnya Gerungan, 1991. Aktivitas sosial individu dipengaruhi oleh asfek sosial budaya yang dapat mempengaruhi status
kesehatan antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan, sosial ekonomi. Selanjutnya Notoatmojo 2005, mengatakan ”model-model aktivitas sosial yang sering dilakukan
oleh masyarakat desa adalah aktivitas sosial tanpa organisasi antara lain dapat berupa, perkumpulan desa, acara keagamaan, arisan perkumpulan suku, pesta adat perkawinan,
berjualan, bersawah, berkebun”, sedangkan aktivitas sosial yang organisasi non formal adalah seperti PKK dan karang taruna.
2.7. Landasan Teori
Pendekatan mengenai timbulnya penyakit dengan menggunakan model tuas Lever Theory menjelaskan penyakit disebabkan oleh adanya pengaruh tiga faktor
yaitu faktor penjamu host, Penyebab penyakit agent, lingkungan environtment.
Siti Rahmah : Hubungan Perilaku Ibu Yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5 Tahun Terhadap Kejadian Diare…, 2007 USU e-Repository © 2008
Host Agent
- Usia - Rota Virus
- Jenis kelamin - E.Coli
- Ras - V.Cholerae
- Nutrisi - Salmenella
- Status perkawinan - Shingolla
- Immunisasi - Parasit
Lingkungan
- Lingkungan
Biolog - Lingkungan Fisika
- Lingkungan Sosial
Gambar 2.2 Model Tuas Lever Theory untuk menggambarkan interaksi antara Agent, Host dan Lingkungan.
a. Faktor agent penyebab suatu penyakit adalah semua unsur yang hidup maupun
tidak yang kehadirannya atau ketidak hadirannya, bila diikuti dengan kontak dengan manusia yang rentan dalam keadaan yang memungkinkan akan terjadinya
stimulus untuk menginisiasi dan memindahkan terjadinya suatu penyakit. Interaksi agent lingkungan adalah keadaan dimana agent mempengaruhi secara langsung
oleh lingkungan tanpa menghiraukan karakteristik dari host, biasanya pada priode Keadaan tersebut misalnya, ketahanan suatu bakteri terhadap sinar
prepatogenesa yang sering kali dilanjutkan sampai tahap patogenesa. matahari, stabilitas vitamin didalam lemari pendingin.
b. Faktor host penjamu sangat penting karena mempengaruhi resiko untuk terpaparnya sumber infeksi, kerentanan dan resistensi dari manusia terhadap suatu
infeksi atau penyakit. Keberadaan manusia dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin. Interaksi host-lingkungan adalah host dipengaruhi secara langsung oleh lingkungan
tanpa menghiraukan faktor agent, misalnya juga ada tahap prepatogenesa dan patogenesa keadaan tersebut misalnya kebiasaan penyiapan makanan, ketersediaan
fasilitas kesehatan.
Siti Rahmah : Hubungan Perilaku Ibu Yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5 Tahun Terhadap Kejadian Diare…, 2007 USU e-Repository © 2008
c. Faktor lingkungan, faktor agent, host tidak terlepas dari pada paktor lingkungan yang terdiri dari tiga sektor yaitu lingkungan biologi, lingkungan sosial dan
lingkungan fisik perubahan dari sektor ini akan mempengaruhi terjadinya penyakit. Interaksi agent-host-lingkungan adalah dimana agent, host, dan lingkungan saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya dan menginisiasi timbulnya suatu proses penyakit, terjadinya baik tahap prepatogenesa maupun patogenesa. Misalnya pada
kontaminasi feises dari penderita diare pada sumber air minum.
2.8. Kerangka Konsep