Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji validitas Analisa Data 1. Analisa univariat

3.6.2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dinas kesehatan tentang

kecamatan yang endemis diare. Data sekunder diperoleh dari Puskesmas tentang balita menderita diare. 3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1. Uji validitas Kuisioner pada penelitian ini telah diuji pada 20 orang responden dan diperoleh hasil seluruh item dinyatakan sudah valid dan reliabel dan nilai r = 0,529. Pengujian validitas intrumen diperlukan untuk mendapatkan intrumen sebagai alat ukur yang dapat mengukur dengan valid dalam arti terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Azwar, 3003, menyatakan bahwa teknik korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriteria skor total serta korelasinya yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang lebih tinggi pula. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat kalau r = 0,1.

3.7.2. Uji reliabilitas

Pengujian reliabilitas digunakan agar alat ukur yang digunakan dapat menunjukkan hasil yang sama pada saat berulang kali untuk waktu sekarang maupun yang akan datang. Pengujian reliabilitas intrumen dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua spit half yang dianalisis untuk mendapatkan nilai r nya Azwar, 2003. Siti Rahmah : Hubungan Perilaku Ibu Yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5 Tahun Terhadap Kejadian Diare…, 2007 USU e-Repository © 2008 3.8. Analisa Data 3.8.1. Analisa univariat Untuk melihat distribusi variabel independen meliputi perilaku hygiene perorangan kebersihan diri, kebersihan penyiapan makanan, perilaku sanitasi lingkungan, penanganan sampah, pembuangan tinja, pembuangan air limbah, penyediaan air bersih, serta sanitasi makanan, dan aktivitas sosial yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

3.8.2. Analisa bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan variabel independen kebersihan diri, sanitasi makanan, personal hygiene, sanitasi lingkungan, aktivitas sosial dengan variabel dependen kejadian diare menggunakan uji Chi-Square, dengan tingkat kepercayaan 95 g = 0,05 Murti, B, 1997. Siti Rahmah : Hubungan Perilaku Ibu Yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5 Tahun Terhadap Kejadian Diare…, 2007 USU e-Repository © 2008 Siti Rahmah : Hubungan Perilaku Ibu Yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5 Tahun Terhadap Kejadian Diare…, 2007 USU e-Repository © 2008 Tabel 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional NO VARIABEL DEFINISI CARA UKUR HASIL UKUR SKALA UKUR VARIABEL INDEPENDEN 1 Kebersihan diri Tindakan yang dilakukan individu untuk menghindari kontak dengan penyebab penyakit diare Wawancara • Baik • Kurang baik Ordinal 2 Penyediaan Air Bersih Upaya yang dilakukan dalam penyediaan dan pemanfaatan air bersih untuk minum, mandi dan mencuci agar tidak menjadi faktor risiko diare Wawancara Observasi • Baik • Kurang baik Ordinal 3 Pembuangan Tinja Upaya yang dilakukan terhadap tinja meliputi sarana, tindakan sebelum dan setelah buang air besar Wawancara • Baik • Kurang baik Ordinal 4 Pembuangan air limbah Upaya yang dilakukan terhadap air limbah rumah tangga agar tidak menjadi faktor risiko diare yang meliputi cara membuang dan sarananya Wawancara Observasi • Baik • Kurang baik Ordinal 5 Penanganan Sampah Upaya yang dilakukan terhadap sampah rumah tangga mulai dari fase storage sampai disposal untuk mencegah timbulnya diare Wawancara Observasi • Baik • Kurang baik Ordinal 6 Kebersihan Rumah Upaya yang dilakukan oleh seseorang terhadap kebersihan dan kesehatan rumah yang berkaitan dengan kejadian diare. Observasi • Baik • Kurang baik 7 Sanitasi Makanan Upaya yang dilakukan dalam menangani makanan utamanya pada penyimpanan makanan jadi dan penyajian makanan agar makanan tidak menjadi faktor risiko diare Wawancara Observasi • Baik • Kurang baik Ordinal 8 Aktivitas Sosial Kegiatan ibu di luar rumah yang berhubungan dengan kegiatan sosial baik bersifat formal maupun non formal. Wawancara • Aktif • Kurang aktif Ordinal • VARIABEL DEPENDEN 9 Kejadian Penyakit Diare Kejadian buang air besar dengan konsistensi lembek hingga cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari Wawancara • Ya • Tidak Nominal - Kebersihan diri adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu untuk menghindari kontak dengan bibit penyakit. Skala ukur yang digunakan ordinal. Kebersihan diri dikatakan baik bila mencapai skor 50 dari nilai maksimal yang diperoleh dari 31 poin. - Sanitasi makanan adalah tindakan –tidakan yang dilakukan oleh ibupengasuh anak balita terhadap makanan anak agar makanan terhindar dari bibit penyakit penyebab diare dan binatang pembawa bibit penyakit. Skala ukur yang digunakan ordinal. Sanitasi makanan dikatakan baik bila mencapai skor 50 dari nilai maksimal yang diperoleh dari 16 poin. - Penanganan Sampah adalah upaya yang dilakukan seseorang terhadap sampah rumah tangga mulai dari fase penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir. Skala ukur yang digunakan skala ordinal. Penanganan sampah dikatakan baik bila mencapai skor 50 dari nilai maksimal yang diperoleh dari 11 poin. - Pembuangan Tinja adalah upaya yang dilakukan seseorang dalam buang air besar sesuai dengan persyaratan kesehatan. Skala ukur yang digunakan ordinal. Pembuangan tinja dikatakan baik bila mencapai skor 50 dari nilai maksimal yang diperoleh dari 19 poin. - Pembuangan Air Limbah adalah upaya yang dilakukan seseorang dalam membuang air limbah rumah tangga seperti air bekas cucian dan mandi sesuai dengan persyaratan kesehatan. Skala ukur yang digunakan ordinal. Pembuangan air limbah dikatakan baik bila mencapai skor 50 dari nilai maksimal yang diperoleh dari 6 poin. Siti Rahmah : Hubungan Perilaku Ibu Yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5 Tahun Terhadap Kejadian Diare…, 2007 USU e-Repository © 2008 - Penyediaan Air Bersih adalah upaya yang dilakukan seseorang dalam menyediakan, dan memanfaatkan air bersih untuk kebutuhan mandi, cuci dan minum sesuai dengan persyaratan kesehatan. Skala ukur yang digunakan ordinal. Penyediaan air bersih dikatakan baik bila mencapai skor 50 dari nilai maksimal yang diperoleh dari 30 poin. - Kebersihan Rumah adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang terhadap kebersihan dan kesehatan rumah yang berkaitan dengan kejadian diare. Skala ukur yang digunakan ordinal. Kebersihan rumah dikatakan baik bila mencapai skor 50 dari nilai maksimal yang diperoleh dari 20 poin. - Aktivitas sosial adalah kegiatan ibu diluar rumah yang berhubungan dengan kegiatan sosial,baik yang bersifat formal maupun non formal. Skala ukur yang digunakan ordinal. Aktivitas sosial dikatakan aktif bila mencapai skor 50 dari nilai maksimal yang diperoleh dari 17 poin. Siti Rahmah : Hubungan Perilaku Ibu Yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5 Tahun Terhadap Kejadian Diare…, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Perilaku Ibu Terhadap Penggunaan Multivitamin Untuk Anak Balita di Kelurahan Tanjung Mulla Kecamatan Medan Deli Tahun 2004

1 35 93

Hubungan Karakteristik Dan Perilaku Ibu Yang Memiliki Balita Dalam Pemanfaatan Posyandu Teratai Di Desa Namo Mbelin Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 42 80

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Pengaruh Perilaku Ibu tentang Pola Makan Anak Balita terhadap Kejadian Diare di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011

0 80 158

Efektivitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Tentang Penanggulangan Diare Di Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara

2 43 133

Pengaruh Persepsi Ibu Balita Tentang Penyakit Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010

2 41 80

Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006

0 33 97

PENGARUH KEBIASAAN MENCUCI TANGAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK USIA 1-2 TAHUN TERHADAP KEJADIAN DIARE

1 4 50

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA USIA 3 BULAN – 2 TAHUN DI DESA Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Usia 3 Bulan 2 Tahun Di Desa Pulosari Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karangany

0 2 13

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS KALIKAJAR I KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Perilaku Ibu dalam Pencegahan Diare dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Kalikajar I Kabupaten

0 0 14