maupun terhadap faktor risiko lainnya.ada 3 jenis perilaku sanitasi yang dapat melindungi anak dari diare adalah mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan atau
sesudah dari WC, pengelolaan faeces bayi, pengamanan penyimpanan air di rumah Susan, 2004.
Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan dari pada perilaku hygiene perorangan yaitu mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan setelah buang
air sebelum menyiapkan makanan dan mensuapi anak ; kebersihan pakaian atau mengganti pakaian, mandi dua kali sehari, cuci piring untuk melindungi kebersihan
piring, kebersihan kuku atau memotong kuku serta menyikat gigi. Pada hygiene perorangan termasuk juga memelihara kebersihan penyiapan makanan, bahwa
sesungguhnya makanan dapat tercemar melalui air, tangan yang tidak bersih, lalatserangga, apabila makanan tersebut terkontaminasi maka dapat meyebabkan
diare. Cara-cara terjadinya pengotoran terhadap makanan berhubungan dengan kejadian diare adalah dalam mengolah atau menjamah makanan Depkes RI,2001.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran makanan dapat disebabkan oleh tangan penjamah makanan tidak bersih, makanan berasal dari binatang yang sakit
sepeti susu dan daging, dapur dan peralatan yang kotor, pemakaian lap secara bersamaan untuk makanan mentah, matang dan peralatan dan makanan yang dicuci
dengan air yang terkontaminasi Suhardi, 2000.
2.4. Konsep Perilaku Kesehatan
Menurut Skiner, perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan
Siti Rahmah : Hubungan Perilaku Ibu Yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5 Tahun Terhadap Kejadian Diare…, 2007 USU e-Repository © 2008
dan minuman serta lingkungan. Perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok Notoatmodjo, 2005 yaitu :
2.4.1. Perilaku pemeliharaan kesehatan
Usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Perilaku pemeliharaan kesehatan
ini terdiri dari 3 aspek : a.
Perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit bila sakit serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. Dalam
arti bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari itu, orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.
c. Perilaku gizi makanan dan minuman. Makanan dan minuman dapat memelihara
dan meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dan minuman dapat menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseorang bahkan dapat
mendatangkan penyakit. Hal ini sangat tergantung pada perilaku orang terhadap makanan dan minuman tersebut.
2.4.2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari
mengobati sendiri self treatment sampai mencari pengobatan selanjutnya. 2.4.3.
Perilaku kesehatan lingkungan Perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang merespon
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya, sehingga
Siti Rahmah : Hubungan Perilaku Ibu Yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5 Tahun Terhadap Kejadian Diare…, 2007 USU e-Repository © 2008
lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan kata lain bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri,
keluarga atau masyarakatnya. Misalnya bagaimana mengelola pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan sampah, pembuangan limbah dan sebagainya.
2.5. Perubahan Perilaku dan Indikatornya