Metode Pengumpulan Data Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

57 Z α = Deviat baku normal untuk α 1,96 Z β = Deviat baku normal untuk β 1,28 Q = Proporsi 1 – P 0,34 P = Dugaan insiden dalam populasi 0,66 Setelah digunakan rumus di atas, untuk penentuan besar sampel, maka sampel yang akan diambil akan dibagi kedalam sampel kasus dan sampel kontrol. a. Sampel kasus Kasus adalah ibu-ibu yang memiliki anak yang berusia antara 0 – 24 bulan dengan cara systematic sampling pada setiap desa di Kecamatan Juli, pengambilan sampel sebanyak 98 ibu. b. Sampel kontrol Kontrol adalah ibu-ibu yang memiliki anak yang berusia antara 0 – 24 bulan pada setiap desa di Kecamatan Kota Juang diambil 98 ibu dan Kecamatan Jeumpa diambil 98 ibu sesuai dengan jumlah kasus yaitu 98 ibu dengan perbandingan 1 kasus 2 kontrol dan dilakukan metching umur, jenis kelamin balita, pengambilan sampel dilakukan secara systematic sampling.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data primer Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara yaitu dengan menggunakan kuesioner Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008 58 3.4.2. Data sekunder Data sekunder yang diperoleh di Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen dan di Puskesmas, seperti profil kesehatan Propinsi, profil kesehatan kabupaten, profil kesehatan puskesmas serta dari berbagai literatur-literatur pendukung lainnya. 3.4.3. Pengujian validitas Pengujian validitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan instrumen sebagai alat ukur penelitian yang dapat mengukur apa yang ingin diukur dan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data, koofisien korelasi dikatakan valid jika nilai r hasil hitung dari r tabel, dan berdasarkan tabel dengan taraf kepercayaan 95 dengan responden 30 orang nilai r tabel adalah 0,351 df = n - 2. Berdasarkan hasil hitung dapat disimpulkan semua pertanyaan dalam intrumen penelitian ini valid karena semua hasil dari nilai r hitung 0,351. Nilai r dapat dilihat pada lampiran colom corrected item-total correlation. 3.4.4. Pengujian reliabilitas Pengujian reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan instrumen penelitian yang tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama, koofisien korelasi dikatakan valid dan reliabel jika nilai r hasil hitung dari r tabel, dan berdasarkan tabel pada taraf kepercayaan 95 dengan responden 30 orang nilai r tabel adalah 0,351 df = n - 2. dapat disimpulkan semua pertanyaan dalam intrumen penelitian Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008 59 ini reliabel karena nilai r hitung 0,351. Nilai r dapat dilihat pada lampiran colom cronbach’s alpha.

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel penelitian Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri dari karakteristik pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap dan startegi pelaksanaan sosialisasi imunisasi, petugas kesehatan dan peran serta masyarakat, sedangkan variabel dependen adalah imunisasi polio. 3.5.2. Definisi operasional 1. Imunisasi polio adalah imunisasi yang didapatkan oleh seorang anak yang baru dilahirkan sampai dengan umur dua tahun. 2. Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang ditempuh ibu dengan mendapatkan sertifikat kelulusan ijazah. 3. Pekerjaan adalah kegiatan rutin ibu lakukan selain dari ibu rumah tangga. 4. Pengetahuan adalah pemahaman ibu tentang program pelaksanaan imunisasi untuk mencegah timbulnya penyakit polio. 5. Sikap adalah respon melibatkan fakor pendapat dan emosi ibu terhadap imunisasi polio yang bersifat positif maupun negatif. Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008 60 6. Sosialisasi adalah sampainya informasi tentang kegiatan imunisasi ke masyarakat sehingga masyarakat tahu dan mau ikut membawa balita ke pos pelayanan imunisasi. 7. Petugas kesehatan adalah peran petugas dalam melaksanakan program imunisasi di lapangan yang ditunjuk oleh Puskesmas untuk memberikan imunisasi kepada balita. 8. Peran serta masyarakat adalah partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program imunisasi sehingga semua balita dapat diimunisasi.

3.6. Metode Pengukuran