68
4.2. Hasil Analisis
4.2.1. Hasil analisis univariat dan bivariat
Hasil analisis variabel independen dengan imunisasi polio pada kecamatan kasus dan kecamatan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel. 4.
Distribusi Variabel Independen dengan Imunisasi Polio Berdasarkan Kecamatan Kasus dan Kecamatan
Kontrol di Kabupaten Bireuen Tahun 2007
Kec. Kasus Kec. Kontrol
Variabel Independen f
f Total
X
2
p value OR
CI 95 1. Pendidikan
- Rendah - Tinggi
48 50
49,0 51,0
76 120
38,8 61,2
124 172
Jumlah 98 100,0
196 100,0
294 2,387
0.122 1,516
0.929 - 2.474 2. Pekerjaan
- Bekerja - Tidak Bekerja
51 47
52,0 48,0
92 104
46.9 53.1
143 151
Jumlah 98 100,0
196 100,0
294 0,492
0.483 1,227
0,755 - 1,993 3. Pengetahuan
- Kurang - Baik
62 36
63,3 36,7
43 153
21,9 78,1
105 189
Jumlah 98 100,0
196 100,0
294 48,817
0.000 6.128
3,599-10.433 4. Sikap
- Negatif - Positif
56 42
57,1 42,9
95 101
48,5 51,5
151 143
Jumlah 98 100,0
196 100,0
294 1.636
0.201 1.418
0.870 - 2.310 5. Sosialisasi
- Kurang Mendukung - Mendukung
59 39
60.2 39.8
75 121
38,3 61,7
134 160
Jumlah 98 100,0
196 100,0
294 11,808
0.001 2,441
1,485 - 4,010 6. Petugas Kesehatan
- Kurang - Baik
70 28
71.4 28.6
43 153
21.9 78.1
113 181
Jumlah 98 100,0
196 100,0
294 67,624
0.000 8.895
5.114-15.474 7. PSM
- Kurang Mendukung - Mendukung
52 46
53.1 46.9
96 100
49.0 51.0
148 146
Jumlah 98 100,0
196 100,0
294 0.287
0.592 1.178
0.725 - 1.914
Ket = Signifikan
Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
69
a. Distribusi dan hubungan pendidikan dengan imunisasi polio Distribusi
berdasarkan pendidikan menunjukan bahwa tingkat pendidikan ibu yang rendah pada kecamatan kasus lebih tinggi yaitu sebesar 49.0
dibandingkan dengan kecamatan kontrol sebesar 38,8, sedangkan ibu dengan tingkat pendidikan tinggi lebih banyak pada kecamatan kontrol yaitu sebesar
61,2 dibandingkan dengan kecamatan kasus sebesar 51,0. Hasil uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95 diperoleh nilai p 0,05 artinya tidak ada hubungan
yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu di kecamatan kasus maupun kecamatan kontrol dengan imunisasi polio. Nilai OR 1,516 CI:0.768-2.881
artinya tingkat pendidikan bukan merupakan faktor risiko dalam hubungannya
dengan imunisasi polio.
b. Distribusi dan hubungan pekerjaan dengan imunisasi polio Distribusi berdasarkan pekerjaan terlihat bahwa ibu yang bekerja lebih
banyak pada kecamatan kasus yaitu sebesar 52,0 dibandingkan dengan
kecamatan kontrol yaitu sebesar 46,9, sedangkan yang tidak bekerja pada kecamatan kontrol lebih tinggi yaitu sebesar 53,1 dibandingkan dengan
kecamatan kasus yaitu sebesar 48,0. Hasil uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95 diperoleh nilai p 0,05 artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara pekerjaan ibu di kecamatan kasus maupun kecamatan kontrol dengan imunisasi polio. Nilai OR 1,227 CI:0.755-1,993 artinya pekerjaan ibu
bukan merupakan faktor risiko dalam hubungannya dengan imunisasi polio.
Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
70
c. Distribusi dan hubungan pengetahuan dengan imunisasi polio Distribusi berdasarkan pengetahuan terlihat bahwa ibu yang
pengetahuannya baik pada kecamatan kontrol lebih tinggi yaitu sebesar 78,1 dibandingkan dengan kecamatan kasus sebesar 36,7, sedangkan pengetahuan ibu
yang kurang pada kecamatan kasus lebih tinggi yaitu 63,3 dibandingkan dengan kecamatan kontrol yaitu sebesar 21,9. Hasil uji chi-square dengan tingkat
kepercayaan 95 diperoleh p 0,05 berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu di kecamatan kasus maupun kecamatan kontrol dengan
imunisasi polio. Nilai OR 6,128 CI:3,599-10,433 artinya ibu dengan tingkat pengetahuan kurang mempuyai risiko terhadap imunisasi polio 6,1 kali
dibandingkan ibu dengan tingkat pengetahuan baik. d. Distribusi dan hubungan sikap dengan imunisasi polio
Distribusi sikap ibu dengan imunisasi polio menunjukan bahwa sikap ibu yang negatif pada kecamatan kasus lebih tinggi yaitu sebesar 57,1 dibandingkan
dengan kecamatan kontrol yaitu sebesar 48,5, sedangkan ibu dengan sikap positif pada kecamatan kontrol lebih tinggi yaitu sebesar 51,5 dibandingkan
dengan kecamatan kasus yaitu sebesar 42,9. Hasil uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95 diperoleh nilai p 0,05 artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara sikap ibu di kecamatan kasus maupun kecamatan kontrol dengan imunisasi polio. Nilai OR 1,418 CI:0,870-2.310 artinya sikap bukan merupakan
faktor risiko dalam hubungannya dengan imunisasi polio.
Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
71
e. Distribusi dan hubungan sosialisasi imunisasi dengan imunisasi polio Distribusi sosialisasi imunisasi pada kecamatan kasus didapatkan bahwa
sosialisasi imunisasi yang kurang mendukung lebih tinggi yaitu sebesar 60,2 dibandingkan dengan kecamatan kontrol yaitu sebesar 38,3, sedangkan
sosialisasi imunisasi yang mendukung pada kecamatan kontrol lebih tinggi yaitu sebesar 61,7 dibandingkan dengan kecamatan kasus yaitu sebesar 39,8. Hasil
uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 diperoleh p 0,05 berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara sosialisasi imunisasi di kecamatan kasus
maupun kecamatan kontrol dengan imunisasi polio. Nilai OR 2,441 CI:1,485- 4,010 artinya sosialisasi imunisasi yang tidak mendapatkan dukungan mempuyai
risiko terhadap imunisasi polio 2,4 kali dibandingkan sosialisasi imunisasi yang mendapatkan dukungan.
f. Distribusi dan hubungan petugas kesehatan dengan imunisasi polio Distribusi petugas kesehatan dengan imunisasi polio pada kecamatan
kasus yang petugas kesehatannya kurang lebih tinggi yaitu sebesar 71,4 dibandingkan dengan kecamatan kontrol yaitu sebesar 21,9, sedangkan petugas
kesehatannya yang baik pada kecamatan kontrol lebih tinggi yaitu sebesar 78,1 dibandingkan dengan kecamatan kasus yaitu sebesar 28,6. Hasil uji chi-square
dengan tingkat kepercayaan 95 diperoleh p 0,05 berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara petugas kesehatan di kecamatan kasus maupun kecamatan
kontrol dengan imunisasi polio. Nilai OR 8,895 CI:5,114-15,474 artinya petugas
Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
72
kesehatan yang kurang baik akan mempuyai resiko terhadap imunisasi polio 8,9 kali dibandingkan petugas kesehatan yang baik.
g. Distribusi dan hubungan PSM dengan imunisasi polio Berdasarkan distribusi PSM dengan imunisasi polio terlihat pada bahwa
PSM yang kurang mendukung lebih tinggi pada kecamatan kasus yaitu sebesar 53,1 dibandingkan dengan kecamatan kontrol yaitu sebesar 49,0, sedangkan
PSM yang mendukung pada kecamatan kontrol lebih tinggi yaitu sebesar 51,0 dibandingkan dengan kecamatan kasus yaitu sebesar 46,9. Hasil uji chi-square
pada tingkat kepercayaan 95 diperoleh nilai p 0,05 artinya tidak ada hubungan yang siginfikan antara PSM di kecamatan kasus maupun kecamatan kontrol
dengan imunisasi polio. Nilai OR 1,178 CI:0,725-1,914 artinya PSM bukan merupakan faktor risiko dalam hubungannya dengan imunisasi polio.
4.2.2. Analisa multivariat
Analisa multivariat dilakukan untuk melihat beberapa variabel yang secara bersama-sama berhubungan dengan imunisasi polio. Penelitian ini menggunakan
uji regresi logistik ganda multiple logistic regression untuk mencari faktor risiko yang paling dominan terhadap imunisasi polio di Kabupaten Bireuen. Adapun
tahapan dalam analisis multivariat adalah sebagai berikut : a.
Melakukan analisis univariat untuk menyaring variabel-variabel yang penting
Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
73
b. Melakukan pemilihan variabel yang potensial untuk dimasukan dalam
model. Variabel yang dipilih adala variabel yang dianggap signifikan yaitu yang mempuyai nilai p 0,25
c. Memasukan variabel dalam model faktor resiko dengan p 0,05 serta
memeriksa kemungkinan ada interaksi variabel dalam model. Penelitian ini terdapat 7 tujuh variabel yang diduga berhubungan dengan
imunisasi polio yaitu pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, sosialisasi imunisasi, petugas kesehatan dan peran serta masyarakat. Untuk membuat model
multivariat, variabel tersebut terlebih dahulu dilakukan analisis bivariat variabel independen dengan variabel dependen,
Hasil analisis bivariat antara variabel independen dengan imunisasi polio didapatkan 5 lima variabel independen yang memiliki nilai p 0,25 yaitu
pendidikan, pengetahuan, sikap, sosialisasi imunisasi, petugas kesehatan, sedangkan dua variabel yang lain yaitu pekerjaan dan sikap p
0,25. Tahap selanjutnya adalah memasukan variabel yang p 0,25 sebagai kandidat untuk
dilakukan analisis multivariat. Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan variabel yang dominan dalam
hubungannya dengan imunisasi polio, dalam permodelan ini semua variabel kandidat dicobakan secara bersama-sama, kemudian variabel yang memiliki nilai
p 0,05 akan dikeluarkan secara berurutan dimulai dari p-value terbesar, seperti
terlihat pada tabel berikut ini :
Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
74
Tabel. 5. Hasil Analisis Multivariat Untuk Identifikasi Variabel Independen Yang Akan Masuk Dalam Model
No Variabel
B P- Value
OR 95 CI
1. 2.
3. 4.
5. Pendidikan
Pengetahuan Sikap
Sosialisasi Imunisasi Petugas Kesehatan
0,560 1,838
0,119 0,988
2,192 0,097
0,000 0,708
0.002 0,000
1,750 6,282
1,126 2,687
8,956 0,904 - 3,339
3,364 - 11,748 0,605 - 2,097
1,452 - 4,970 4,807 – 16,686
Ket = dikeluarkan secara bertahap Setelah dikeluarkan variabel dengan nilai p
0,05, maka didapatkan 3 tiga variabel yang akan masuk sebagai kandidat model yaitu pengetahuan,
sosialisasi imunisasi dan petugas kesehatan dan hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 6. Hasil Analisis Multivariat Model Faktor Risiko Imunisasi Polio Di Kabupaten Bireuen Tahun 2007
No Variabel
B P
OR 95 CI
1. 2.
3. Pengetahuan
Sosialisasi Imunisasi Petugas Kesehatan
Constant 1,838
0,988 2,192
-2,057 0,000
0.002 0,000
6,282 2,687
8,956 3,364 - 11,748
1,452 - 4,970 4,807 – 16,686
Overall percentage 78,9 Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda,
maka variabel yang memiliki nilai p 0,05 akan masuk kedalam model sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut :
Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
75
Y= -2,057 + 1,838 pengetahuan + 0,988 sosialisasi + 2,192 petugas kesehatan Hasil persamaan diatas didapatkan suatu model turunan perhitungan
matematika tentang probabilitas anak untuk mendapatkan imunisasi polio yaitu
192 ,
2 988
, 838
, 1
057 ,
2
1 1
petugaskes i
sosialisas n
pengetahua
e P
+ +
+ −
−
+ =
Secara keseluruhan model ini dengan 3 tiga buah variabel yang terdiri dari pengetahuan,
sosialisasi imunisasi dan petugas kesehatan dapat
menprediksikan tinggi atau rendah pengaruh faktor risiko dengan imunisasi polio. Pengetahuan OR 6,287, sosialisasi imunisasi OR 2,687 dan petugas kesehatan OR
8,895. Berdasarkan model matematika tentang probabilitas terhadap imunisasi polio dapat diprediksikan tinggi atau rendahnya persentase peluang anak dalam
memperoleh imunisasi polio di Kabupaten Bireuen dengan Overall percentage 78,9, jika nilai baikmendukung adalah = 1 dan nilai kurangtidak mendukung =
0, maka didapatkan hasil perhitungan probabilitas anak yang tidak mendapatkan imunisasi polio, bila tingkat pengetahuan ibunya baik, sosialisasi imunisasi yang
mendukung dan petugas kesehatannya baik, maka nilai probabilitasnya adalah 5 artinya peluang anak untuk tidak mendapatkan imunisasi polio dengan tingkat
pengetahuan ibunya baik, sosialisasi imunisasi yang mendukung dan petugas kesehatannya baik adalah sebesar 5 dan persentase probabilitas anak yang tidak
mendapatkan imunisasi polio bila tingkat pengetahuan ibunya kurang, sosialisasi imunisasi yang tidak mendukung dan petugas kesehatannya kurang adalah 11,4.
Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008
76
BAB 5 P E M B A H A S A N