Hubungan Karakterisrik Ibu Dengan Imunisasi Polio

76

BAB 5 P E M B A H A S A N

5.1. Hubungan Karakterisrik Ibu Dengan Imunisasi Polio

5.1.1. Hubungan pendidikan ibu dengan imunisasi polio Pendidikan ibu di kecamatan kasus maupun kecamatan kontrol relatif hampir sama dan tidak ada hubungan yang sigifikan antara tingkat pendidikan ibu di kecamatan kasus maupun kecamatan kontrol dengan imunisasi polio p 0,05. Nilai OR 1,516 CI:0.768-2.881 artinya tingkat pendidikan ibu bukan merupakan faktor risiko dalam hubungannya dengan imunisasi polio di Kabupaten Bireuen. Pendidikan ibu yang berkaitan dengan imunisasi polio bukan merupakan suatu masalah yang menjadi perhatian khusus dan tidak merupakan faktor risiko dalam pelaksanaan imunisasi polio terhadap anak balita baik di kecamatan kasus maupun kecamatan kontrol. Hal ini sejalan dengan pendapat dari UNESCO, yang dikutip oleh Lunardi, pendidikan orang dewasa apapun isinya, tingkatan atau metodenya, baik formal maupun tidak, merupakan lanjutan adalah pengganti pendidikan di sekolah ataupun universitas belum merupakan jaminan terjadi perubahan perilaku, sebab perilaku baru tersebut memerlukan dukungan dukungan tertentu, perubahan perilaku didalam proses pendidikan orang dewasa andragogi pada umumnya lebih sulit dari perubahan perilaku didalam pendidikan anak pedagogi. Ihwal ini dapat dipahami karena orang dewasa sudah mempunyai Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008 62 77 perilaku dan ketrampilan tertentu yang mungkin sudah mereka miliki bertahun- tahun. Pendidikan akan efektif menghasilkan perubahan perilaku apabila isi dan cara atau metode belajar sesuai dengan perubahan yang dirasakan oleh subjek dan didukung oleh pendidikan formal yang dimiliki oleh responden Notoadmodjo, 2007. Pendidikan bukanlah satu-satunya cara untuk mengubah perilaku individukelompok. Salah satu upaya untuk mengubah perilaku adalah dengan menggunakan kekuatankekuasaan. Orang pun dapat berubah perilakunya jika dipaksa, diancam dengan hukuman atau imbalanhadiah, namun pengalaman dan studi diberbagai masyarakat menunjukan bahwa perubahan perilaku yang terjadi melalui proses paksaan terbukti tidak dapat bertahan lama. Artinya, begitu pengawasan atau paksaan itu mengendur, timbullah kecenderungan untuk kembali kepada perilaku yang lama Sarwono, 2007. 5.1.2. Hubungan pekerjaan dengan imunisasi polio Hasil penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu di kecamatan kasus maupun kecamatan kontrol dengan imunisasi polio p 0,05 dan nilai OR 1,227 CI:0.755-1,993 artinya pekerjaan ibu bukan merupakan faktor risiko dalam hubungannya dengan imunisasi polio di Kabupaten Bireuen. Jika ditinjau dari hasil penelitian terlihat bahwa pekerjaan ibu tidak merupakan faktor yang dominan dalam pelaksanaan imunisasi polio di Kabupaten Bireuen, hal ini sejalan dengan pendapat Parsons, tindakan individu dan kelompok Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008 78 terhadap sesuatu dipengaruhi oleh tiga sistem, yaitu sistem sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian oleh masing-masing individu, dalam sistem sosial memiliki suatu tempat status tertentu dan bertindak berperan sesuai dengan norma atau aturan yang dibuat oleh sistem tersebut, keputusan seorang ibu membawa anaknya untuk dilakukan imunisasi tidak hanya tergantung dari kedudukannya dalam komunitas itu bekerja dan tidak bekerja, melainkan apakah metode tersebut sesuai atau tidak dengan sistem yang dianut Sarwono, 2007. 5.1.3. Hubungan pengetahuan dengan imunisasi polio Secara statistik didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu di kacamatan kasus maupun kecamatan kontrol dengan imunisasi polio p 0,05. Nilai OR 6,128 CI:3,599-10,433 artinya ibu dengan pengetahuan kurang mempuyai risiko terhadap imunisasi polio 6,1 kali dibandingkan dengan ibu yang pengetahuan baik antara kecamatan kasus dengan kecamatan kontrol dan pengetahuan ibu merupakan faktor risiko yang dominan dalam hubungannya dengan imunisasi polio di Kabupaten Bireuen. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahmi 2006, membuktikan ada peningkatan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status imunisasi dari 61 responden didapatkan pemberian imunisasi lengkap 40 orang dan status iminusasi tidak lengkap 21 orang dengan nilai OR 2,0 Fahmi, 2006. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavoir, Pengetahuan sangat membantu Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008 79 sebelum seseorang mengadopsi perilaku berperilaku baru, ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau mamfaatnya bagi dirinya atau keluarganya, orang akan ikut melakasanakan imunisasi apabila ia tahu tujuan dan mamfaatnya bagi kesehatan dan keluarganya, dan apa bahayanya bila tidak melakukan imunisasi polio dan pengetahuan juga diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain, seorang ibu akan mengimunisasi polio anaknya setelah melihat anak tetangganya kena polio sehingga cacat, karena anak tetangganya belum memperoleh imunisasi polio Notoadmojo,2007. 5.1.4. Hubungan sikap dengan imunisasi polio Hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu di kecamatan kasus dengan kecamatan kontrol terhadap imunisasi polio. Nilai OR 1,418 CI:0,870-2.310 artinya sikap ibu bukan merupakan faktor risiko dalam hubungannya dengan imunisasi polio di Kabupaten Bireuen. Mengetahui sikap seseorang tidaklah kita dapat memprediksi perilakunya dengan akurasinya yang tinggi. Namun demikian, sikap tetap mendasari bentuk- bentuk perilaku yang secara konsisten diperlihatkan seseorang terhadap objek- objek sosial dalam jangka waktu tertentu. Secord, dan Bacman, 1964 berpendapat bahwa salah satu karateristik yang selalu ada dalam pikiran manusia adalah kecenderungan untuk konsisten, apabila kita tidak menyukai sesuatu, maka kita cenderung untuk menilai jelek dan secara tidak sadar kita akan akan mengabaikan setiap gagasan yang mengarah kepada adanya segi yang baik untuk hal tersebut Azwar, 2007. Muhammad Yusuf : Analisis Karakteristik Ibu Dan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi…, 2008 USU e-Repository © 2008 80 Manusia pada umumnya bersifat konsisten dan orang akan berbuat sesuatu sesuai dengan sifatnya, sedangkan berbagai tindakannya akan bersesuaian satu dengan lain. Ada kecenderungan pada manusia untuk tidak mengambil sikap-sikap yang bertentangan satu sama lain dan kecenderungan untuk menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan sikapnya. Apabila seseorang tidak percaya bahwa imunisasi itu berguna dan akan membawa mamfaat bagi dirinya, maka ia tidak akan melaksanakan imunisasi Azwar, 2007.

5.2. Hubungan Strategi Pelaksanaan Imunisasi Dengan Imunisasi Polio