Dampak Stres Kerja Stres Kerja

2.1.4. Dampak Stres Kerja

a. Pada Perusahaan Rini, 2002 mengidentifikasi beberapa perilaku negatif karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi. Stres yang dihadapi oleh karyawan berkorelasi dengan penurunan prestasi kerja, peningkatan ketidakhadiran kerja serta tendesi mengalami kecelakaan. Secara singkat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh stres kerja adalah: 1 Terhambatnya manajemen maupun operasional kerja. 2 Mengganggu kenormalan aktivitas kerja. 3 Menurunkan tingkat produktivitas. 4 Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. b. Pada Karyawan Pengaruh stres kerja ada yang menguntungkan maupun merugikan bagi perusahaan. Pada taraf tertentu pengaruh yang menguntungkan perusahaan diharapkan akan memacu karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Reaksi terhadap stres dapat merupakan gangguan bersifat psikis maupun fisik. Pekerja atau karyawan yang stres akan menunjukkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku terjadi pada diri manusia sebagai usaha mengatasi stres. Usaha mengatasi stres dapat berupa perilaku melawan stres flight atau freeze berdiam diri. Dalam kehidupan sehari-hari ketiga reaksi ini biasanya dilakukan secara bergantian, tergantung situasi dan bentuk stres. Tri Sumarni Siboro : Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008, 2009 USU Repository © 2008 Perubahan-perubahan ini di tempat kerja merupakan gejala-gejala individu yang mengalami stres antara lain Margiati, 1999. a. bekerja melewati batas kemampuan. b. Sering terlambat masuk kerja. c. Sering absen atau tidak hadir. d. Sulit membuat keputusan. e. Lalai menyelesaikan pekerjaan. f. Lupa akan janji yang telah dibuat dan kegagalan diri sendiri. g. Sulit berhubungan dengan orang lain. h. Risau tentang kesalahan yang dibuat. i. Menunjukkan gejala fisik yaitu gangguan pada sistem pencernaan, sistem cardiovasculer, kulit lebih rentan dan gangguan sistem pernafasan. Dewasa ini konsep tentang stres kerja telah menjadi perhatian nasional bahkan dunia, karena peningkatan jumlah klaim ketidakmampuan berdasarkan faktor-faktor terkait stres. Kemajuan teknologi tampaknya memperlambat kemampuan kita untuk mempertahankan produktivitas, dan merasa hanya memiliki sedikit kendali bahkan tidak memiliki kendali sama sekali. Pekerja menjadi lebih rentan terhadap bahaya stres kerja, karena menghabiskan sebagian besar waktu di tempat kerja dan stres kerja dengan cepat menjadi isu pelayanan kesehatan nasional, strategi managemen stres sangat penting untuk membantu menjaga kesehatan optimum pekerja di setiap sudut lapangan pekerjaan. Tri Sumarni Siboro : Hubungan Kondisi Kerja Dan Karakteristik Individual Dengan Stres Kerja Pada Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Lubuk Pakam 2008, 2009 USU Repository © 2008 Stres mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda dan jika dibiarkan tidak ditangani akan menimbulkan kegelisahan di tempat kerja. Kegelisahan itu terpendam jauh di dalam hati, seringkali tersembunyi, tetapi tetap ada dan membebani individu. Pengusaha seringkali membiarkan dan mengabaikannya. Stres dapat berasal dari peristiwa kehidupan pribadi kita atau ditempat kerja, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kita ditempat kerja. Semakin lama hal itu diabaikan, semakin besar dampaknya. Stres kerja perlu sedini mungkin diatasi oleh pimpinan agar hal yang merugikan perusahaan dapat diatasi. Orang-orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis. Sering menjadi marah-marah atau, agresif, tidak dapat rileks atau memperlihatkan sikap yang tidak kooperatif. Stres kerja dapat terjadi hampir pada semua pekerja, baik tingkat pimpinan maupun staff. Kondisi kerja yang lingkungannya tidak baik sangat pontesial untuk menimbulkan stres kerja